2

117 7 12
                                    

Iki diantar danur tadi pagi,dan itu
Membuat dia dikerubungi para
Gadis,kakaknya yang ke2 iki 3 bersaudara,kakaknya itu lumayan
Menarik perhatian semua kaum hawa.

"Gua minta nomer cowok tadi dong",ucap
Lara teman sekelas iki

"Dia keren banget,gila".

"Dia udah punya pacar belum??.

"Dia siapa loh??.

"Heh.....berisik loh pada,kenapa gak nanya
Dianya langsung",adam datang dengan
Raut yang sudah geram.

"Oh astaga curut got,kita-kita juga mau
Nanya dia,tapi keburu dia pergi",lara
Menyahut ucapan adam.

Iki menghembuskan nafasnya,aku
Menatap satu-persatu para cewek di
Hadapannya.

"Namanya danur,dia kakak aku,dia
Singgle dan aku gak bisa ngasih nomernya
Sembarangan",jelas iki datar.

"Abang loh!",tanya lara,sangat dramatis
Ko bisa,beda banget malah,ucapnya.

"Kalian saudara tiri?",timpal cewek di
Samping lara,entah siapa namanya,iki
Tak tahu namanya.

"Kandung,berhenti nanya-nanya dia,loh
Ganggu aku banget",ucap iki acuh.

"Mentang-mentang aku suka sama dia,luh
Jadi so'banget",cibir lara.

"Heh,gerombolan musang sana pergi
Anjing,sebelum aku lebih marah,kalian
Itu spesies tak tahu malu",tutur adam.

Lara mendengus lalu pergi dengan
Gerombolannya

"Cewek zaman sekarang pada ngeri,lihat
Yang ganteng dikit aja,udah siap
Ngangkang",ucap adam.

"Gak semua",sahut iki,merasa tak terima
Dengan ucapan adam,karena faktanya
Ibunya wanita dan dia sangat mulia.

"Oke,tidak semuanya",ucap adam final.

"Dicky ramdani!".

Iki tersentak mendengar teriakan keras
Itu,dia melirik cowok yang berada di
Ambang pintu kelas,semua teman-teman
Kelasnya menunjuk dirinya.

Kerutan dikeningnya bertambah saat
Cowok itu menghampirinya.

"Itu nama luh?",tanya cowok itu,iki hanya
Mengangguk kecil.

Iki terkejut saat kerah seragamnya
Ditarik,dia meronta.

"Le..pa..sin".

Bugh

Bugh

Bugh

Belum iki selesai bicara,pipi dan perut
Nya sudah dipukul.

Adam yang melihatnya menatap tak
Percaya,"luh apa-apaan sih?",pekiknya.

"Cowok lemah yang bisanya cuma
Nyakitin cewek pake mulutnya,adalah
Seorang pengecut",ucapnya.

Iki meringis,mengelus pipinya yang sakit.

"Aku gak ada urusan sama luh",iki
Berucap dengan kesal.

"Luh udah bikin viona nangis,dan siapa
Pun yang nyakitin dia itu berurusan sama
Gua",tutur cowok itu tegas,mata tajamnya
Seakan bisa menghunus iki.

Dimas?tanya iki dalam hati,jadi cowok
Ini dimas,yang selalu menjadi garda
Terdepan viona?.

"Kenapa luh diam?",sentak dimas",luh
Denger ya,luh salah,karena mulai
Sekarang hidup luh gak bakalan
Tenang",ucapnya.

Iki hanya diam,apalagi ini?apa dia gak
Bisa lulus dengan tenang mulai sekarang?.

Dimas dan teman-temannya langsung
Pergi,iki masih membeku di tempat.

Lebih dari selamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang