11

59 4 0
                                        

Sudah 2 hari dimas tidak melihat
Iki,entah kenapa dia merasa tidak
Bersemangat karena biasanya dia
Akan mengganggu cowok manis itu.

"Iki belum juga keluar,dia juga belum
Kapok,atau kamu gak bikin dia mau
Keluar"cetus viona,karena sampai
Sekarang dia belum mendapat kabar
Keluarnya iki.

"Dia mental baja"jawab dimas.

"Kamu harus lakuin sesuatu yang bikin
Dia gak betah disekolah"ucap viona.

"Mau gua lakuin apapun dia
Tetap bakalan bertahan vio"dimas
Menggaruk keningnya.

Viona mendengus,dia mengepalkan
Tangannya tidak suka dengan jawaban
Dimas,seperti tidak mau ganggu iki lagi.

"Lagian emang dia masih ganggu
Kamu"tanya dimas.

"Ngga,tapi gua masih sakit hati dim,kamu
Anggap ini enteng,karena kamu bukan
Cewek"ucap viona.

Dimas mengangguk paham,namun dia
Tidak ingin melakukan hal-hal yang
Merusak orang.

Kalau bukan dimas yang membuat kamu
Keluar,maka semua orang yang bakal buat
Kamu pergi,viona menyeringai menyusun
Rencana untuk menyingkirkan iki.

"Kamu maafin aja iki,lagian gua pikir
Dia gak terlalu mencolok,dan tidak lagi
Mengganggu kamu"tutur dimas.

"Terserah kamu"viona mendengus,dia
Tidak suka dengan ucapan dimas,seakan
Cowok itu ingin berhenti mengganggu iki.

Orang yang selalu menggangguku
Adalah orang yang mencintaiku.
-dicky-

Di rumah aku masih berbaring,aku
Demam udah 2 hari.

Sebenarnya aku bisa memaksakan diri
Untuk sekolah,namun aku tidak berani Bertemu dengan dimas.

Aku akan mengadu pada danur,namun
Kakakku itu masih belum juga pulang
Dari rumah temannya,katanya ngerjain
Tugas bareng.

Aku belum siap jika harus mengatakan
Pada ibuku,aku takut ibuku malah
Akan marah.

Aku memandang jendela kamar yang
Terbuka,melihat cuaca yang cukup
Bagus hari ini.

Aku tidak pernah merasa kekurangan
Kasih sayang,danur dan dea kkku yang
Pertama dan kedua cukup membuatku
Puas,namun terkadang aku ingin sekali
Bercerita santai bersama ibuku.

Aku tidak pernah mendapatkan
Kesempatan itu,seandainya ayaku
Tidak bercerai dengan ibu,mungkin
Ayaku tidak pilih kasih.

"Aku pengen robot itu bu"

"Ini buat kakak kamu,kemaren dia
Menang lomba cerdas cermat,kamu
Ini aja"

"Bu,aku gak suka nanas kenapa ibu gak
Beli rasa melon atau coklak"

"Kakak kamu suka rasa nanas,jadi
Makan aja itu"

Aku meremas selimutku,kilasan masa
Kecilku terbayang,selama ini aku selalu
Mengalah pada danur,waktu kecilku
Pikir itu karena ibuku lupa,tapi sekarang
Aku sadar,aku bukan anak yang bisa
Di banggakan,aku bodoh.

Mungkin selama ini ibu tidak pernah
Mengatakannya secara langsung,namun
Aku sadar diri akan itu.

"Gambar aku bagus kan bu,tadi aku lihat
Doraemon,jadi aku gambar"

"Kamu harus belajar itung-itungan kaya
Abang kamu,biar di sekolah dapat
Peringkat."

Dari situ aku tidak pernah menggambar
Lagi,dulu aku sangat suka melukis karena
Ka dea sangat sering memujiku,namun
Tidak pernah sekali pun,aku mendapat
Pujian dari ibuku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lebih dari selamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang