8

55 3 0
                                    

Hari minggu kali ini aku ikut belanja
Bulanan dengan ibuku,bukan diriku
Yang mau sebenarnya,namun ibuku
Yang minta ditemani.

Aku menenteng dua kresek
Belanjaan,dari tadi dia sudah
Sangat ingin pulang,mamahnya
Tidak mau mengalah dari penjual,dia
Terus menawar sayur yang sudah
Jelas itu harganya lumayan rendah.

"Dasar ibu-ibu"gumanku,aku ingin
Sekali menenggelamkan diriku di
Samudra,sekarang aku dan mamahku
Menjadi pusat perhatian karena ulah
Sang mamah yang mengancam tidak
Jadi beli dengan seorang pedagang.

"Ayolah bang,lima ribu seikat ya"rayu
Della tidak ada hentinya.

Aku merutuki diriku yang harus ikut,aku
Tidak suka suasana pasar yang ramai
Dan juga beberapa pedagang yang
Terus bersiul untukku,aku suka dada
Besar,tolong,aku bukan gay.

"Anakmu tomboy"tanya tukang daging
Didepan penjual sayur.

Della melirik,della tertawa kecil"dia
Laki-laki"jawab della.

Aku mengepalkan tanganku,pantas saja
Ada yang menggodaku,ternyata mereka
Salah sangka,memangnya salah jika anak
Cowok kepasar?.

Seakan dunia perpasaran dan dapur
Adalah milik wanita saja,padahal
Cowok sepertiku,aku sangat senang
Jika membantu ibuku masak.

"Terimakasih"della tersenyum
Senang,karena berhasil membawa
Sayur dengan harga yang diinginkan
Nya"ayo"ibuku menarik tanganku.

Aku hanya bisa pasrah ditarik ibuku.

Setelah selesai berbelanja,keduanya
Pulang dengan jalan kaki,karena tidak
Terlalu jauh dari rumah,kata della"biar
Irit"ya begitulah,namun aku tidak
Menolak,berjalan bersama dengan
Ibuku adalah hal menyenangkan.

Aku membelalakan mataku,aku
Sangat mengenal mobil hitam
Didepan sana,itu dimas.

Sial,aku harus segera mencari tempat
Persembunyian agar tidak bertemu
Dengan cowok itu.

Aku masih diam tenggelam dalam
Pikiranku,hingga della merasa aneh
Pada anaknya itu.

"Ada apa"tanya ibuku.

Aku menggeleng,aku harus terlihat
Baik-baik saja,agar ibuku tidak khawatir.

Aku sudah sangat gelisah,saat aku dan
Dimas sudah sangat dekat.

"Wow"dimas yang baru sadar iki
Melintas di hadapannya,membuat dia
Senang bukan kepalang.

"Ayo mah,buruan"aku menarik tangan
Mamahku,biar lebih cepat berjalan.

"Dicky".

Aku memejamkan mataku,aku sudah
Sangat takut mamahku tahu,sampai
Tidak sadar tangan sang mamah aku
Cengkram kuat.

"Sayang"della melepas tangannya dari
Cengkraman aku.

"Hallo tante,aku dimas temannya iki".
Dimas membungkuk sedikit tubuhnya
Memberi hormat pada della.

"Oh kamu temannya iki,tapi dia gak
Pernah cerita tentang kamu,maaf tante
Baru kenal kamu"ucap della ramah.

Dasar bermuka dua,dengusku dalam hati.

"Yaudah ayo main kerumah,tante mau
Masak banyak sekarang,ayo makan
Siang bersama"ajak della.

"Gak usah,luh pulang aja sana"ketusku.

Della menatap iki tajam"gak boleh gitu
Iki,gak sopan?gak usah didengerin iki
Emang gitu,ayo nak dimas"della menarik
Tangan dimas dan juga iki,ketiga orang
Itu berjalan ber iringan.

Dimas menyeringai menatapku,akhirnya
Dia tahu alamat rumah aku,dia kedaerah
Sini hanya ingin bertemu dengan
Rendra,namun siapa sangka dia akan
Mendapat kejutan seperti ini.

Lebih dari selamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang