9 🔞

121 2 0
                                    

"Luh ngapain ikut kerumah aku"ketus
Aku,walau sebenarnya aku takut terjadi
Sesuatu pada diriku.

"Siapa tahu ada sesuatu yang bisa gua
Lakuin disini"ucap dimas santai.

Aku meremat celanaku,aku benci dengan
Keberadaan dimas.

"Muka dua"cetus aku.

Dimas melangkah mendekat
Padaku,membuat aku mundur
Beberapa langkah.

"Sampai kapan pun,gua bakalan buat
Hidup luh gak tenang,gak peduli kalau
Pun ini rumah luh"tutur dimas.

Aku terkekeh,aku memalingkan wajahku
Menghindar dari tatapan tajam dia.

"Mau luh lakuin apapun aku gak peduli".
Cetus aku.

Dimas mengangkat alisnya sebelah,lalu
Mendekat kembali padaku,membuat
Sang empu tidak bisa mundur lagi
Karena terhalang pintu.

"Apapun"kekeh dimas,dia mencengkram
Rahang aku"luh yakin"ucapnya menyeringai.

Aku menelan salivaku susah payah,dimas
Membuatku merasa terancam.

Dimas menarik kepalaku,menyatukan
Belah bibirnya tiba-tiba,membuat
Aku membeku karena terkejut,aku
Mengatupkan bibirku,meronta tidak
Suka dengan apa yang diperbuat oleh
Dimas,itu namanya pelecehan.

Namun dimas menahan kepalaku agar
Diam,tidak peduli dengan tangan aku
Yang meronta memukul-mukul dada
Nya,dia menghimpit tubuhku membuat
Perlawanan aku melemah.

Dimas melumat kasar bibirku,menggigit
Bibir aku sampai berdarah.

"Eeuungghhh".

Aku merintih merasakan perih
Di bibirku,namun dimas tidak peduli
Dia malah memasukan lidahnya,menukar
Saliva keduanya.

Dimas menghentikan lumatannya,lalu
Menangkup kedua pipiku yang memerah.

Dada aku naik turun,aku bener-bener
Butuh oksigen saat ini.

"Gua bakalan pegang ucapan luh,yang
Mau gua perlakukan apapun,dan luh
Gak bakalan peduli"tutur dimas.

Aku sama sekali tidak ingin
Menanggapi ucapan dimas,aku
Masih lemas,kakiku bergetar.

Seakan tidak puas dimas kembali
Menyatukan belah bibirnya dengan
Bibirku,sudah tidak suci lagi bibirku.

Aku hanya bisa pasrah,aku sudah tidak
Bertenaga untuk melawan.

"Eeunghhh..".

Aku merutuki diriku karena
Mengeluarkan suara hina itu,silahkan
Dimas yang menjilat perpotongan
Leherku,rasanya sangat aneh.

"Aahhh..".

Dimas menggigit dan menjilat leher
Aku,membuat tanda kemerahan yang
Cukup jelas.

Dia menjauhkan wajahnya,menatap
Hasil gigitannya,senyuman mengembang
Dia tunjukan padaku.

"Apapun"bisik dimas,dia meniup
Telinga Aku,membuat sang empu merasa
Geli,bahkan dimas dengan lancang
Menggigit telinga si manis.

"Dimas"lirihku,aku sudah lemas,aku tidak
Bisa diperlakukan seperti ini,lebih baik
Dipukuli habis-habisan.

"Kenapa?luh mau lebih"dimas
Menyeringai,tangannya masuk kedalam
Celana bahan aku,menggenggam
Benda botak yang sudah mengacung
Sedari tadi.

Aku meremat bahu dimas,tangan
Kananku menutup mulutku,aku tidak
Ingin keluargaku mendengar.

Dimas mengurut kejantananku,dengan
Perlahan lalu mengocoknya dengan cepat
Membuat aku mendesah hebat.

"Ahhh...dimas...plesehhh...stop"desahku
Tidak karuan,mendengar namanya di
Desahkan oleh aku,dimas dengan
Semangat mengocok penis yang ukuran
Nya sangat pas di tangannya,besar
Tidak kecil tidak,dia sangat menyukai
Benda yang tengah dia kocok itu.

Lebih dari selamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang