3

75 4 0
                                    

Iki menatap langit kamarnya,berkali-kali
Dia menghembuskan nafasnya.

Bohong jika aku tak takut dengan
Dimas,namun jika aku memperlihatkan
Ketakutannya yang ada dimas akan
Senang dan sering membully aku.

"Luh udah kaya perawan putus cinta".
Celetuk danur diambang pintu.

Iki mendengus,"gak sopan banget masuk
Kamar orang sembarangan",cetus iki
Sebel dengan danur.

"Aku udah ketuk pintu,dan luh gak
Nyaut,jadi aku masuk",danur
Menghampiri iki duduk di ranjang
Adiknya itu.

"Luh kenapa",tanya danur,keningnya
Mengkerut saat melihat wajah kusut iki.

Iki menggeleng pelan,"aku pengen
Pinter",cetusnya.

Danur terkekeh mendengarnya,"luh udah
Pintar",ucapnya.

"Gak usah hibur aku,gak ada orang pinter
Dapat peringkat dua puluh empat dari
Tiga puluh siswa",tutur iki.

"Ada yang ngejek luh,"tanya danur,sini
Aku tampol orangnya",lanjutnya.

"Gak ada,cuman ko bisa luh pinter?kita
Kan satu cetakan satu pintol juga".celetuk
Iki pada danur.

Tak.

Danur menyentil kening iki gemas,apa
Apaan ucapan adiknya itu.

"Kalau sampai kakak pertama dan ibu
Dengar,habis luh",ucap danur,iki hanya
Meringis mengusap keningnya.

______________

Hening,suasana yang sudah biasa
Terjadi,dimas menyukai sepi tapi dia
Sangat membenci sendiri.

Papanya sedang di jepang,sudah seminggu
Entahlah dimas malas memikirkan
Papanya itu.

Dimas merasa kesepian,karena mamanya
Sedang reuni dengan teman-teman
Kuliahnya,berakhir dirinya makan sendiri.

Setelah menghabiskan makanannya,dimas
Menyambar jaketnya yang menyampir
Dipunggung kursi.

Dimas pergi dengan wajah yang di
Tekuk,dia akan menemui teman-teman
Nya di rumah diaz.

Tak peduli jika mamanya akan mengomel
Jika dia pulang malam,dia bosen dirumah.

Hanya lima belas menit yang dimas
Habiskan,dia sampai dihalaman rumah
Diaz dan langsung masuk.

Dia masuk tanpa mengetuk,sudah biasa
Juga karena temannya ini hidup sendiri
Ralat orang tuanya tinggal diluar
Negeri,maka dari itu rumah diaz menjadi
Tempat kumpul.

"Anjing",pekik rendra yang terkejut saat
Dimas sudah duduk disampingnya",luh
Datang udah kaya setan,tanpa permisi".
Cetus rendra sebal.

Dimas tak menyahut dia malah mengapit
Sebatang rokok,lalu menghisapnya.

"Lama-lama gua pengen nonjok
Luh,sumpah",diaz datang dengan
Secangkir kopi ditangannya,wajah
Datar dimas sungguh menyebalkan
Baginya,sumpah ngeselin kamu diaz.

"Dirumah gak ada orang",ucap
Dimas,asap menguar dari mulutnya.

Dafin terkekeh mendengarnya,berandal
Sekolah memang seorang yang tak suka
Sendiri dirumahnya.

"Bangsat,gila",pekik rendra.

"Berisik",tekan dimas tak suka.

"Gua kaget,lihat akun si iki",celetuk
Rendra dia memperlihatkan layar
Ponselnya",dia ko lucu ya",lanjutnya.

"Cih,gua benci banget sama dia",sahut
Dimas ketara dengan ekspresinya yang
Dingin dan kaya es batu.

"Mau luh apain dia besok",tanya dafin.

Lebih dari selamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang