10

914 76 7
                                    

Sebelum membaca part berikutnya follow dulu yok>>dan kasih aku semangat dengan vote kalian>u
_____________

"M-maaf gus! Saya ga sengaja, " ucap Alicia tertunduk.

"Kok malah minta maaf ke saya? harusnya ke Ahza! " cetus gus Al.

"Iya gus, Za maafin gua! " ucap Alicia terpaksa meminta maaf kepada Ahza.

"Iya, " sahut singkat Ahza.

Setelah itu gus yang sudah basah dengan kuah sup langsung pergi dari sana tanpa kata-kata.

"Za, jadi kamu yang nyuruh bunda dan buya untuk ga ngeluarin bocah satu ini? " cetus Felisha sambil menunjuk ke arah Alicia yang masih berdiri di sana.

"Nanti ya aku jawabannya! Aku tinggal dulu! " sahut Ahza setelah itu langsung ke luar dari kantin.

"Gus!" panggil Ahza dari arah belakang.

"Kenapa?" tanya Gus Al datar sambil membalikkan badannya ke arah Ahza.

"Aku minta maaf, gara-gara nyelametin aku, gus yang kena kuah itu! " titah Ahza tertunduk.

"Gapapa, btw saya mau tau alasannya dong, kenapa tiba-tiba kamu meminta ayah dan bunda untuk tidak mengeluarkan Alicia? " sahut Gus dengan raut penuh tanda tanya.

"Sebenarnya ayahnya Alicia mengancam akan mencelakai kedua orang tua ku, kalau aku ga bujuk Abuya dan bunda! " jelas Ahza dengan suara pelan.

"Kalau begitu tetap harus di keluarkan dong!" titah Gus Al dengan nada kaget mendengar penjelasan Ahza.

"Gus, saya mohon kasus ini jangan di perpanjang lagi ya! Kalau gitu saya permisi! " pamit Ahza lalu meninggalkan Gus Al.

Gus pun hanya membuang nafasnya. Setelahnya kembali melanjutkan langkahnya menuju rumah.

"Za, kamu belum jawab loh, kenapa kamu nyuruh bunda dan buya untuk tidak mengeluarkan Alicia? " titah Felisha yang sudah tidak sabar mendengar penjelasan Ahza.

"Udah lah, ga usah bahas kasus itu lagi! " sahut Ahza menatap Felisha dan Qianzy secara bergantian.

Felisha dan Qianzy pun hanya menghembuskan nafas gausar karena Ahza tidak ingin memberitahu.

Jam pelajaran kedua sudah masuk. Para santriwati kelas 1 ulya itu sangat fokus memperhatikan pelajaran sampai bel jam istirahat kedua berbunyi.

"Sha, ayo! " ajak Ahza ke mushalla.

"Aku halangan Za!" sahut Felisha sambil tersenyum tipis.

"Ahh, ga asik kamu, kenapa datengnya ga barengan sih? kan jadinya kemarin aku cuman sendiri di kelas!" celetuk Qianzy dengan nada kesal.

"Mana aku tau, orang dia mau nya datang sekarang! "cetus Felisha dengan santai.

"Yaudah lah, yok Za!" ajak Qianzy sambil menarik tangan Ahza.

Dalam perjalanan menuju mushalla Ahza dan Qianzy berpapasan dengan Alicia. Qianzy langsung memandang sinis ke Alicia. Rasanya Qianzy ingin sekali menghajar itu anak karena selalu ganggu Ahza.

"Kenapa lu mandang gua begitu? " cetus Alicia tidak suka.

"Serah aku lah! Mata-mata aku! " titah Qianzy dengan tatapan sinis nya.

"Zy, udah! Ayo ke mushalla entar kita terlambat! " ucap Ahza yang tahu kalau keduanya di biarkan pasti bakal berantem.

"Dasar ema lampir! " ejek Qianzy kepada Alicia. Setelah itu pergi dari hadapan Alicia.

Ahza dan Qianzy sudah berada di mushalla dengan murid-murid yang lain. Mereka masih menunggu iqamah berkumandang.

Di sisi lain. Felisha yang kebetulan lagi halangan langsung keluar dari kelas untuk mencari keberadaan Alicia. Felisha menggunakan kesempatan tidak bersama Ahza untuk menginterogasi Alicia.

"Alicia!" panggil Felisha sembari menghampiri Alicia.

"Apaan? " sahut Alicia datar.

"Kamu ngomong apa ke Ahza sampai Ahza nyuruh bunda dan buya untuk tidak mengeluarkan mu? " tanya Felisha the do poin.

"Mana gua tau, orang kemauan dia sendiri! " jawab Alicia dengan wajahnya yang menjengkelkan itu.

"Ga usah bohong deh! Ahza ga akan ngelakuin itu kalau ga ada apa apa nya! Kamu ngelakuin sesuatu ya ke Ahza? " titah Felisha yang masih berusaha untuk mengontrol emosinya.

"Kalau iya? emang kenapa? "

"Apa yang kamu lakuin? " tanya Felisha yang sudah tidak bisa mengontrol emosinya.

"Ayah gua ngancam Ahza, kalau dia ga mau bujuk Abuya dan bunda, maka orang tua nya akan celaka! " sahut Alicia berbisik di telinga Felisha.

Felisha yang mendengar itu pun langsung terbelalak kaget. Bisa-bisanya Alicia tahu kelemahan Ahza ada di orang tuanya.

"Keterlaluan kamu, aku akan laporin ini! " tegas Felisha dengan nada penuh emosi.

"Laporin aja! Emang lu punya bukti?" sahut Alicia sambil tertawa kecil.

"Udah lah, buang buang waktu aja ngomong sama lu!" titah Alicia sambil menatap remeh. Setelah itu Alicia pergi dari hadapan Felisha.

"Heran deh sama Alicia, kenapa dia begitu tidak suka dengan Ahza?padahal Ahza ga pernah tuh ngusik hidupnya, " batin Felisha yang masih kesal.

"Loh, Sha! Kamu ngapain di sini? " tanya Ahza yang sudah selesai sholat zuhur.

"Hah? eh itu, a-aku tadi laper jadi nya ke kantin, ini baru habis dari sana! " ucap Felisha gelagapan.

"Ohh, yaudah yok ke kelas!beres-beres habis itu pulang! " ajak Ahza yang tidak menaruh curiga apapun kepada Felisha.

"Iya, ayok!" sahut Felisha sambil tersenyum canggung.

"Si Felisha kenapa? kayak ada yang aneh dari gelagatnya, " batin Qianzy yang menyadari tingkah Felisha aneh.

Ahza, Felisha, dan Qianzy pun sampai di kelas mereka. Setelah membereskan mukena dan tas mereka pun langsung keluar dari kelas berbarengan.

"Za, ikut aku ya! " tawar Felisha memberi tumpangan.

"Ga usah Sha, aku lebih suka jalan kaki! " tolak Ahza dengan halus.

Perjalanan dari sekolah ke rumah Ahza lumayan. Mungkin karena udah terbiasa Ahza tidak merasakan cape sama sekali, itu sebabnya dia lebih memilih untuk jalan kaki. Selain itu Ahza orang yang tidak enakan dan ga mau ngerepotin, jadinya dia menolak untuk nebeng ke Felisha.

             HAPPY READING GUYS

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA MANIS>U

                    SEE YOU👀

Jalan Menuju ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang