41

884 66 3
                                    

Skip seminggu kemudian.

Ahza sudah di pindahkan ke ruang rawat. Namun, Ahza belum sadarkan diri.

"Za, bangun dong! Katanya mau beli cincin sama gaun pengantin, ini udah satu minggu loh Za, "

"Ngapain sih Za kamu di sana? Sampai belum mau buka mata, "

"Kamu ga kasian sama ibu kamu? Dia nangis terus loh, belum lagi sahabat kamu, mereka bolak-balik ke sini buat tau kabar kamu Za! Ga kasian sama mereka? "

"Udah yok tidurnya, " tutur gus Al yang seakan-akan sedang mengobrol dengan Ahza.

Gus Al memutuskan untuk mengaji setelah itu. Di sela-sela gus Al ngaji ia tidak sengaja melihat ke arah tangan Ahza, dan ternyata tangan itu bergerak.

"Za, tangan kamu gerak! Ayo buka mata kamu juga! " tutur gus Al yang kini menatap ke arah Ahza.

Ahza yang kesadarannya mulai kembali membuka matanya perlahan-lahan.

"Alhamdulillah, terimakasih ya Allah," ucap gus sembari bernafas lega.

"Akhirnya kamu bangun Za! "

"Alhamdulillah, kamu udah bangun nak, kamu gapapa kan? " timpal Yasinta yang baru masuk ke dalam ruangan.

Tidak ada jawaban dari Ahza, ia hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum tipis kepada ibunya.

"Gus! " panggil Ahza sembari beralih menatap menatap gus.

"Iya, kenapa Za? "

"Apa gus masih mau nikah sama aku? " tanya Ahza dengan nada lemah.

"Tentu, "

"Kalau begitu bolehkah kita nikahnya besok aja? "

"Kenapa tidak tunggu sembuh saja? " tanya gus Al dengan raut bingung.

"Aku hanya pengen besok, tapi kalau gus tidak mau, gapapa! " tutur Ahza sembari tersenyum tipis.

"Kalau itu mau mu, yasudah kita akan menikah besok, "

"Tapi aku mau pakai gaun pengantin yang cantik, bolehkan? "

"Boleh dong! " tutur gus Al mengiyakan.

"Makasih gus, "

"Iya, kalau begitu saya mau mencari gaun itu dulu ya! " izin gus Al kepada Ahza. Ahza pun hanya mengangguk.

Saat gus Al sudah tidak ada di ruangan. Air mata Ahza langsung mengucur deras di pipinya.

"Kamu kenapa nak? " tanya Yasinta dengan raut bingung.

"Aku tidak yakin aku bisa bertahan lama bu, itu sebabnya aku meminta gus Al agar kami menikah besok, setidaknya aku bisa menikah dengan seseorang yang sangat mencintai ku sebelum aku pergi, " tutur Ahza yang air matanya terus menetes.

"Kamu ga boleh ngomong gitu, kamu pasti sembuh kok! " sahut Yasinta menguatkan Ahza dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Di sisi lain. Sekarang gus Al sudah sampai di butik tantenya untuk mencari gaun pengantin.

"Tan, rekomendasi in gaun pernikahan yang sederhana namun tetap terlihat mewah dong, " pinta gus Al kepada tantenya.

"Sebentar ya, tante carikan dulu! " sahut tantenya gus Al sembari tersenyum tipis.

"Gimana dengan gaun ini Al? " tanya tantenya gus Al sembari menunjukkan gaun berwarna gold penuh dengan payet.

"Kurang suka tan, " sahut gus Al sembari menggelengkan kepalanya.

"Ini? " tanya tantenya gus Al sambil menunjukkan gaun berwarna silver.

"Ada lagi ga tan? "

"Ada, ini gimana? " tantenya menunjukkan gaun berwarna putih dengan motif bunga.

Jalan Menuju ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang