Hiero mengantar Kalea ke bengkel dekat sekolah, kata si tukang bengkelnya sepeda Kalea bisa di ambil besok pagi atau sore karena tukang bengkelnya masih sibuk membenarkan sepeda pelanggannya.
Tetapi saat ingin membayar, baru saja Kalea ingin mengambil uang di tas nya tiba-tiba selembar uang merah sudah Hiero berikan kepada tukang bengkel.
Kalea pun bingung,
“Kak,” bisiknya.
“Kembaliannya ambil aja pak kita pamit dulu ya,” ucap Hiero.
“Makasih mas.”
Hiero menggandeng tangan Kalea.
“Kak, nanti uangnya gue ganti,” ucap Kalea menatap Hiero yang masih menggandengnya.
“Udah nggak papa, nggak usah di ganti. Ayo cepet keburu hujan udah mendung nih.”
Sejujurnya Kalea tidak enak, tapi ya sudah lah mungkin lain kali dia bisa traktir Heiro.
“Umm makasih kak,” ucap Kalea sambil menaiki motor Heiro.
Heiro hanya tersenyum tipis, “Maaf ya, aku nggak bawa helm 2.”
“Eh? Nggak papa kok kak,” ucap Kalea panik.
“Udah ayo kak keburu hujan.”
Heiro pun menyalakan motornya, dan langsung menuju perumahan.
“Makasih kak,” ucap Kalea sambil tersenyum.
Heiro pun mengangguk, “Duluan ya Le, titip salam sama orang rumah.”
“Nggak mampir dulu kak?” tanya Kalea.
“Udah sore Le, makasih ya.”
Heiro pun pergi, Kalea yang masih berdiri di pintu gerbang sambil melihat punggung Heiro yang menjauh dan masuk kedalam garasi rumah, setelah melihat Heiro telah masuk kedalam rumah Kalea menutup gerbang rumahnya.
Memang sedekat itu rumah Kalea dengan Hiero dan Jarrel, sampai bisa melihat garasi rumah masing-masing.
Kalea pun membuka pintu rumah, terasa sangat sepi. Mungkin yang membersihkan rumahnya telah pulang. Tetapi dirumahnya kan ada mamahnya? Kemana perginya mamah Kalea?
Kalea menaruh sepatunya, ia berjalan menuju dapur untuk meminum air. Semakin masuk ke dalam rumah Kalea mendengar samar-samar suara tv menyala.
Ia mengecek ruang keluarga, ternyata mamahnya ketiduran dengan tv yang masih menyala, Kalea pun mematikan tv dan mengambil selimut di lemari sebelah tv.
Karena Kalea biasanya suka menonton film jadinya di ruang keluarga di sediakan selimut serta bantal yang tertata rapi di lemari, pelan-pelan Kalea menyelimuti mamahnya agar tidak kedinginan.
Setelah selesai ia kembali ke tujuan awal, yaitu meminum air. Tenggorokan nya terasa sangat kering saat ia di bengkel.
Disisi lain…
Heiro memakirkan motornya di garasi, ia pun segera masuk ke dalam rumah.
Ia melihat Jarrel sedang duduk di teras rumah dari kejauhan, Heiro pun mengabaikannya.
“Habis dari mana lo?”
Heiro pun berhenti tepat di depan Jarrel, “gua habis dari bengkel.”
“Mamah Papah udah balik Rel?” tanya Heiro.
“Belum, baliknya besok,” jawab Jarrel.
Heiro pun mengangguk, dan segera masuk ke dalam kamar. Ia merasa sangat gerah ingin cepat mandi dan berganti baju.
Setelah selesai mandi dan berganti baju, Heiro pun menuju ke dapur.
“Mau mie instan nggak?” tanya nya sedikit mengeraskan suara.
Terdengar suara petikan gitar di dalam sebuah ruangan, Heiro pun membuka pintu ruangan tersebut.
“Mau mie instan nggak lo?”
“Hm? Mau, pakai telur cabai nya dikit aja,” jawab Jarrel.
Heiro pun membuatkan nya, sembari bersenandung agar susana di dapur tidak sepi.
…
Beberapa menit kemudian Heiro menuangkan mie ke mangkok yang telah ia sediakan.
Kriett
Suara gesekan antara lantai dan kursi terdengar.
“Udah selesai main gitar?”
Jarrel hanya berdehem, ia menopang dagunya sambil mengamati aktivitas Heiro.
“Bang buatin kopi,” celetuk Jarrel.
“Nggak nanti lo begadang lagi, besok masih sekolah. Mending lo makan nih mie nya minum air putih biar sehat.”
“ck,” Jarrel mengambil garpu dan sendok.
Mereka pun makan dengan tenang, karena Jarrel bosan ia memakan makanannya serambi bermain hp.
“Puter lagu dong,” ucap Heiro.
Tak lama terdengar suara musik dari hp Jarrel.
…
“Biar gue yang cuci,” ucap Jarrel.
“Nih, tau diri juga lo,” kekeh Heiro.
Untung Jarrel tidak ambil hati, Heiro hanya bercanda. Rumahnya sangat sepi mereka mudah sekali bosan.
Heiro pun kembali ke kamarnya, sedangkan Jarrel mencuci piring dan membereskan meja makan.
Setelah selesai Jarrel kembali ke ruang musik agar ia tidak bosan, di kamarnya tidak ada yang bisa ia kerjakan.
Biasanya di ruang musik ia bermain gitar asal, atau mencari musik yang ia suka dan mencoba mencari kunci lagu tersebut.
Sebenarnya tidak cuman gitar yang ada di sini, ada banyak alat musik lainnya. Hanya saja alat musik favorite nya itu gitar yang ia pegang sekarang berwarna monokrom hadiah dari neneknya saat ia masih SMP.
Jarrel suka merekam hasil petikan gitar nya dan ia simpan, sebagian yang menurutnya sempurna ia upload ke media sosial agar bisa dinikmati orang-orang.Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stepbrother's Rival
Hayran KurguNamanya Kalea Athena. Gadis berusia 17 tahun yang katanya memiliki paras ayu seakan ia adalah keturunan Aphrodite. Kalea yang kerap disapa Lea memang masih senang melakukan hal-hal yang pada masa sekarang sudah jarang dilakukan oleh remaja seusian...