Bian sedang duduk di pojokan perpustakaan kesukaannya untuk melanjutkan mengerjakan skripsinya yang sudah mulai ia kerjakan dari kemarin-kemarin dengan ditemani beberapa buku yang berceceran di sekitar meja yang ia gunakan. Handphonenya tak luput dari padangannya, berulang kali dia mengecek notif chat agar tau kalo ada balasan chat dari dosbingnya yaitu pak jiwandra
"Duh ini masa chat gue dari kemarin ga dibales mulu, kayanya pak jiwa tuh sibuk banget yaa," Ucapnya.
"Kenapa bin?" Tanya Sky yang tiba-tiba datang bersama Theo dan Kalan, biasalah pasti mereka habis muterin kampus buat cari dedek gemes.
"Ini loh pak jiwa dari kemarin-kemarin padahal udh gue chat mau bimbingan malah ga dibales sama sekali," Ucap Bian
"Sabar ditunggu aja," Sahut theo
"Tapi kalo kaya gini gue bisa ketinggalan banyak padahal lo semua udah bimbingan kan sama dosbing kalian masing-masing? cuman gue aja yang belum," Bian menunduk lesu, kalo gaya gini dia bisa-bisa lulus telat dari teman-temannya. Memang nasib baik ga selalu berpihak pada Bian.
"Iya juga sih, coba dichat lagi aja," Kata Kalan
"Udah tapi sama sekali belum dibales," Ucap Bian sedih
"Jangan cemberut gitu dong, harus tetap semangat!" Theo berusaha menyemangati temannya satu ini agar tidak sedih lagi.
"Mau nangiss, pengen peluk," Ucapnya manja kepada teman-temannya. Bian kalo emang udah mode capek, pasti sifat manjanya keluar.
Kalan dengan sigap menarik badan Bian yang lebih besar darinya ini ke dalam dekapannya, sambil dia mengelus rambut Bian lembut, memang teman yang baik hati tuh gini.
"Cup cup cup bayii guee jangan nangiss nanti mama beliin balon bentuk kepala botaknya si upin yaa," Ucap kalan, dia sedang dalam mode jadi mamanya Bian kalo Bian nya lagi mode manja gini.
"Yang botak kan ipin bego," Sahut Theo tak terima dengan tontonannya yang disalah artikan Sama kalan, dia nih penggemar nomor satu animasi kembar botak di salah satu stasiun televisi.
"Oiya ipin maksudnya hehe,"
"Apasih kalian random banget deh, Yaudah gue mau pamit pulang aja," Bian yang sudah sedikit pusing, akhirnya memutuskan untuk pulang dan membereskan semua barang-barangnya.
.
.Bian berjalan kaki untuk menuju ke apartmentnya. Jarak kampus dengan apartmentnya sangat dekat, jadi dia memang berinisiatif berjalan kaki aja katanya biar sehat juga.
"Hari ini panas bangeet, pantes daritadi bawaannya pengen emosi terus,". Bian mengedarkan pandangannya ke arah sebuah sekolah dasar, di depan sana terlihat seorang anak kecil berada ditengah jalan, entah apa yang dilakukan anak itu. Tapi tiba-tiba dari arah kirinya, dilihatnya ada sebuah mobil melaju menuju anak kecil yang berada ditengah jalan itu. Bian yang melihatnya langsung berlali kencang menuju ke arah anak kecil itu
"Adek kecil awass," Bian segera menarik tubuh anak kecil itu dan untungnya langsung jatuh kedalam dekapannya. Bian segera berdiri dan membantu anak kecil itu untuk bangun Dan membantu membersihkan baju anak kecil itu yang sedikit kotor karena musibah barusan.
"Huft, kamu gapapa?" Tanyanya khawatir kepada anak kecil itu
"huh iya yovie gapapa," Ucap anak kecil itu yang bernama yovie meyakinkan bian kalo dia tidak apa-apa.
"Nama kamu yovie?"
"Huum nama aku yovie!" Yovie mengangguk lucu membuat Bian tersenyum gemas
"Kamu ngapain ditengah jalan kaya tadi? Kamu tau kan itu bahaya banget yovie," Bian membetulkan rambut yovie yang sedikit berantakan dan mengelus sayang kepala yovie.
"Tadi aku liat kupu-kupu jadi aku kejal soalnya aku bosen nunggu sopil aku belum ngejemput," Ucap yovie cemberut dan menatap memelas ke arah Bian
"Duh kamu gemes banget," Bian mencubit pipi yovie karena gemas.
"Yaudah Mau kakak temenin ga? Kaka kebetulan punya yupi banyak nih," Bian menunjuk kan tempat permen yang selalu ia bawa ke arah yovie. Bian memang punya kebiasaan menyimpan permen ditasnya, ga hanya ditasnya, di apartmentnya pun dia banyak menyetok permen. Karena mulutnya merasa hampa kalo tidak mengunyah sesuatu.
"Waahhh mauu! yovie suka yupiii!" Ucap yovie semangat
"Ayo cari tempat duduk dulu," Bian menggandeng yovie dan membawanya ke depan sekolahannya, disana ada taman yang menyediakan tempat duduk.
"Nih permennya," Bian menyerahkan semua permennya ke yovie dan diterima dengan senang oleh yovie.
"Enak? Yovie suka ga??"
"Enak banget! Yovie suka!" Ucap yovie dengan mulut penuh dengan yupi.
"Pelan-pelan yovie makannya," Bian menahan untuk tidak menyubit pipi yovie lagi karena anak kecil satu ini benar-benar gemes banget, rasanya membuat bian untuk menggigit pipi gembulnya.
*pip pip
Terdengar suara klakson mobil dari arah depan berbunyi. "Itu pasti pak sopil ku udah jemput! Kaka manis, yovie pulang dulu ya!,"
"Hah kaka manis?" Bian bingung, siapa yang dimaksud yovie dengan sebutan kaka manis? Apakah dirinya?
Yovie menunjuk ke arah bian, "Iya kaka manis soalnya kaka manis kaya yupi! Besok ketemu lagi ya ka sama yovie, tapi bawain yupi yang banyak!"
"Eh..." Bian agak kaget sedikit dengar perkataan yang keluar dari mulut Yovie, "Iya besok kaka bawain yupi lagi ya,"
"Yeaay! Kalo gitu yovie pulang dulu, dadah!!" Pamit Yovie Kepada Bian dengan melambaikan tangannya dan tidak terlupakan senyum manis darinya
"Iya dadah yovie hati-hati!" Bian tersenyum melihat tingkat lucu Yovie, "Gemes bangett!! huft mood gue jadi baik lagi," Bian pulang dengan keadaan senang, dengan bertemunya dia dengan yovie tadi benar-benar membuat moodnya kembali Membaik lagi setelah tadi ngga mood seharian gegara dosbingnya yang tak memberi respon, padahal ia ingin cepat menyelesaikannnya. Sudahlah mungkin besok dosbingnya itu sudah bisa mulai bimbingan agar Bian tau mana saja yang harus ia lanjutkan dan revisi.
-dosbing-
Vomments are appreciated!
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosbing (Jyungbin/Woongsungz)
FanfictionKetika Bian Mahasiswa akhir yang harus menyelesaikan skripsinya tapi malah mendapatkan dosbing yang sukanya seenaknya saja. Di satu sisi ketika dia sedang pusing dengan skripsinya, dia bertemu dengan anak kecil bernama Yovie yang selalu bisa membuat...