6

1K 149 17
                                    

Sesampainya dirumah, Yovie mendudukan badannya sebentar di kursi yang ada di ruang keluarga mereka. Ayahnya pun juga ikut duduk disebelah Yovie dan mengelus lembut rambut Yovie dengan sayang.

"Tadi kamu ngobrol sama siapa? keliatan asik banget," Tanya Ayah Yovie yaitu siapalagi kalo bukan Jiwandra.

"Hah ngobrol apanya yah?" Jawab Yovie bingung

"Itu loh yang sebelum Ayah dateng, kamu ngobrol sama siapa itu?"

"Loh Ayah ternyata udah sampai dari tadi? kenapa ga langsung nyamperin yovie aja," Yovie menghadap ke arah Ayahnya dan menatapnya penuh tanya.

"Ayah ngeliat kamu keliatan asik ngobrolnya jadi Ayah tungguin aja di mobil. Emangnya tadi itu siapa?" Tanya Jiwa penasaran

"Ooh itu kakak manis yang kemarin aku ceritain ke Ayah itu loh,"

"Jadi itu kakak manis yang kamu maksud?"

"Iya! manis kan yah orangnya?" 

Jiwa yang ditanya seperti itu malah kebingungan sendiri, padahal Jiwa sendiri sama sekali ga liat orangnya kaya gimana, "Ayah mana tau, orang Ayah gak liat cuman liat dari punggungnya aja. Soalnya tadi keliatan kayak buru-buru gitu ya?"

"Kirain Ayah liat. Iya tadi kakak manis dicariin temannya jadi pulang dulu deh," Kata Yovie.

"Yah padahal Ayah mau berterimakasih soalnya udah nolongin anak ayah yang gemes ini," Ucap Jiwa mencubit gemas pipi gembul milik Yovie.  "Ayah ih sakit tau!" Kata Yovie mengusap pipinya yang barusan dicubit oleh Ayahnya.

"Kalo gitu besok jemput Yovie lagi aja yah! biasanya kakak manis selalu nemenin Yovie nungguin Pak Asep jemput," Kata Yovie

"Emangnya kakak manis itu selalu nemenin kamu nunggu jemputan juga?" Tanya Jiwa

"Iya, baru dari tiga hari kemarin sih yah, tapi jadinya Yovie ga ngerasa sendirian lagi kalo nungguin Pak Asep jemput,"

"Yaudah besok Ayah jemput lagi ya, sampain ke kakak manisnya jangan pulang dulu oke?,"

"Ay ay captain! Yeeeayyyy dijemput ayah lagi!!" Ucap Yovie dengan semangat karena jarang-jarang sekali ayahnya ini mau jemput.

"Gemesnya anak Ayah!"

Ketika sedang hening-heningnya karena Jiwa yang masih setia mengelus lembut Yovie, Yovie salah fokus dengan bingkisan yang dibawa Ayahnya tadi yang diletakannya di meja yang ada di depannya, "Ayah itu apa? mainan?" Tunjuk Yovie ke bingkisan itu.

Jiwa menatap ke arah yang ditunjukan oleh Yovie dan dia baru ingat dengan bingkisan itu adalah yang diberikan mahasiwanya tadi sewaktu bimbingan. "Oh itu bukan mainan, itu brownies. Yovie mau?"

"Wahh maauuuu!!!" Yovie yang mendengar bahwa itu makanan, ia segera bangun dari tempat duduknya dan melihat bingkisan tersebut.

"Yaudah Yovie tunggu dulu ya, Ayah mau ambil piring," Ucap Jiwa pergi ke arah dapur dan kembali lagi membawa piring juga sendok yang sudah ditatap tidak sabar oleh Yovie yang sudah duduk manis dengan browniesnya yang telah ia keluarkan dari dalam bingkisan tersebut. Setelah dipotong, jiwa memberikannya kepada yovie untuk dimakan.

"Nih, dimakan ya anak Ayah yang paling gemes,"

Yovie menerimanya dan memakannya dengan lahap, "Uhm enak banget Ayah!!"

Jiwa terkekeh melihat Yovie yang sedang makan dengan bibir yang sangat belepotan, "Hahah lucu banget kamu kalo makan pelan-pelan aja sayang, Ayah gak bakal minta," Kata jiwa dengan mengusap remahan brownies yang menempel pada ujung bibir Yovie menggunakan tangannya yang bersih.

Dosbing (Jyungbin/Woongsungz) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang