"Kak Haikal ngapain sih kesini," Ucap Bian yang melihat Haikal sudah duduk manis di depannya sekarang. Sungguh sangat membuat tidak mood dirinya pada pagi hari ini.
"Nemenin lo lah. Habis jatuh kan?", Bian melotot ke arah Haikal tak percaya.
"Kok tau?"
Haikal memutar matanya malas, "Itu luka kalo bukan jatuh terus karena apa hm?"
"Ehehe iya sih", Bian menggangguk setuju.
"Semalam habis dari mana? Kok lo sekarang hobi pulang malam", Tanya Haikal kepada Bian yang dihadiahi tatapan tajam oleh Bian.
"Plis deh ka pikiran lo jangan aneh aneh", Jujur Bian lelah dengan Haikal yang selalu curiga dengannya dari dulu.
"Gue lihat juga lo semalam diantar sama seseorang yang sama lagi kaya waktu itu, dan itu yang nganter lo namanya Jiwandra kan?", Bian melotot tak percaya lagi ke arah Haikal.
"Kok kak Haikal tau sih? Tau dari mana?", Ucap Bian curiga kalo sebenarnya Haikal ini cenayang sedikit membuatnya takut.
"Bukan urusan lo gue tau dari mana, jawab gue dulu. Ada hubungan apa lo sama dia?" Tanya Haikal lagi.
"Apasih kak tiba-tiba tanya begitu", Ucap Bian tak suka.
"Jawab gue bin!"
"Aishh ka, lo kalo cuman tanya begini mending sana pergi. Gue lagi ga mau diganggu", Jawab Bian jengah dengan tetangganya satu ini.
"Ck, gue mohon lo jangan deket-deket dosbing lo itu,"
"Apalagi sih ka, pliss itu cuma dosen gue"
"Tapi gue gak suka bin lo deket-deket dia", Bian beneran muak pengen usir Haikal segera dari apartnya.
"Ck, udah sana deh lo kak pulang aja, pasti cewek lo sudah datang ke apart lo tuh nganterin makanan yang lo suka".
"Aarghh", Haikal memandang frustsi ke arah Bian yang sekarang sudah menatap malas dirinya, Haikal langsung pergi yang saat itu berpapasan dengan kedatangan Kalan ke apartemen milik Bian.
"Napa dah tuh orang bin?", Tanya Kalan heran melihat muka kesal milik Haikal.
"Gatau, baru putus mungkin sama ceweknya yang di fk", Bian mengangkat bahunya tak peduli.
"Haduh gue bingung deh, tuh ka haikal sebenarnya lagi deket sama siapa sekarang", ucap Kalan yang sedang meletakan barang bawaannya ke atas meja.
"Entahlah gue juga bingung".
"Gitu gitu juga lo pernah suka, sekarang masih suka ga?", Tanya Kalan dengan wajah mengejek ke arah Bian.
Bian menatap tajam ke arah Kalan. "Lan pliss.. Jangan bahas itu lagi deh!"
"Oiya, kan lo sekarang udah pindah ke hatinya pak Jiwa," Kata Kalan tertawa puas ketika melihat muka Bian.
"Kalan..."
"Iya iyaa bercandaa anakku, itu luka lo udah sembuh?" Kata kalan yang sedang memperhatikan luka yang ada di kaki Bian.
"Udah mendingan sih, lagian luka kecil aja", Jawab Bian.
"Kok lo bisanya jatuh sih?"
"Duh malu gue lan, ceritanya panjaang", Kata Bian dengan menunduk malu mengingat kejadian kemarin waktu dirumah dosbingnya.
"Kenapa? Cerita cepet sama gue," Bian lalu menceritakan semua kepada Kalan. Walaupun kalan nih orangnya sedikit tidak waras kalo kata Theo, tapi jangan salah dia bisa jadi pendengar yang baik apalagi buat Bian. Bukan tanpa alasan juga Kalan datang menemui Bian, karena Bian lah yang menyuruhnya untuk datang dan memberi tau kalo dia habis jatuh. Namun yang membuat kalan lebih terkejut lagi karena jatuhnya di rumah Jiwandra Dosbingnya Bian. Bian juga menceritakan semua ke Kalan termasuk cerita tentang Yovie si anak kecil yang ia temui dan ternyata anak dosbingnya itu. Kalo kata Kalan ini beneran dunia sesempit itu ya. Bisa-bisanya seperti sinetron yang pernah Kalan lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosbing (Jyungbin/Woongsungz)
FanfictionKetika Bian Mahasiswa akhir yang harus menyelesaikan skripsinya tapi malah mendapatkan dosbing yang sukanya seenaknya saja. Di satu sisi ketika dia sedang pusing dengan skripsinya, dia bertemu dengan anak kecil bernama Yovie yang selalu bisa membuat...