Sudah seminggu berlalu, Bian sekarang sedang berada di rumah Jiwandra untuk melakukan bimbingan, karena Jiwandra yang menyuruhnya untuk bimbingan di rumahnya saja. Bian sedang melihat sekeliling yang ada di dalam rumah Jiwandra. Rumahnya terlihat mewah dan megah, semua tertata indah dan sangat rapih. Bian sangat kagum melihatnya. Namun sedang asik melihat-lihat, Bian dikejutkan dengan kedatangan Yovie yang sudah pulang dari sekolahnya.
"YOVIE PULANG!!", Ucap Yovie semangat dan masuk ke dalam rumahnya, namun langkahnya terhenti ketika Yovie melihat Bian.
"Eh kok ada kakak manis? Ihh pantesan tadi Yovie tungguin gak dateng huh, sekarang kakak jarang nemenin yovie lagi", Ucapnya sedih.
Bian mendekat lalu mengusak rambut yovie halus, "Yaah maafin kakak ya? Yovie jangan sedih gitu", Ucap Bian ikutan sedih karena merasa bersalah dengan anak kecil satu ini.
Lalu datanglah Jiwandra dari arah ruangan kerjanya menghampiri mereka berdua dengan membawa lembaran-lembaran kertas ditangannya.
"Yovie sayangnya Ayah, kan kakak manisnya juga gak selalu bisa nemenin kamu", Gatau kenapa Bian tiba-tiba pipi Bian mengeluarkan semburat merah karena Jiwandra menyebutnya dengan sebutan 'kakak manis'. Walaupun sudah biasa dipanggil gitu oleh Yovie, tapi waktu yang memanggil Jiwandra bikin Bian sedikit salah tingkah.
"Ihh wajah kakak kok merah", Kata Yovie menunjuk ke muka Bian yang memerah, yang kemudian diikuti oleh Jiwandra yang memandang wajah Bian, dan itu malahan semakin membuat pipi Bian memerah.
"Bian kamu sakit?", Kata Jiwandra khawatir, karena pipi Bian sekarang benar-benar memerah dengan Bian yang menunduk sedari tadi membuat Jiwandra berpikiran kalo Bian memang sedang sakit.
"Ee-eh engga kok pak, ini muka saya emang suka memerah kalo lagi panas gini", Ucap Bian dengan menggeleng ribut ke arah Jiwandra. Padahal mah ini cuman Alibi Bian doang.
"Oiya ya cuaca emang lagi panas banget dari kemarin", Jiwandra memandang ke arah jendela rumahnya yang memang sekarang cuacanya lagi terlihat panas sekali.
"Oiya pak saya mau ijin pulang," Ucap Bian.
"Ih kok kakak manis mau pulang.. Ayo main disini aja dulu sama Yovie", Kata Yovie tiba-tiba memegang lengan Bian, dan memasang wajah memelas ke arahnya.
"Yovie kan kakak manisnya mau pulang buat istirahat, kamu main sama Ayah aja ya?", Ucap Jiwandra, Yovie menatap Ayahnya tak suka.
"Gamau main sama Ayah nanti malah Yovie nya dicuekin! Kakak manis jangan pulang dulu yaa, disini dulu sama Yovie", Bujuk Yovie lagi kepada Bian agar kakak manisnya ini tidak pulang terlebih dahulu.
"Yovie!" Jiwandra menatap tajam ke arah Yovie. Anaknya ini memang kalo sudah sudah seperti bakal susah dibilangin.
Bian melirik ke arah Jiwandra dan Yovie yang sedari tadi masih memasang wajah memelas ke arahnya dan membuat Bian tak tega, "Eumm yaudah deh kakak disini dulu aja main sama Yovie,".
"WAH BENERAN? Yeayyy asikkk", Ucap Yovie sambil loncat-loncat senang karena berhasil membujuk Bian untuk bermain dengannya.
"Bian emang gapapa?", Tanya Jiwandra yang merasa tak enak kepada Bian.
"Gapapa kok pak, saya disini dulu aja nemenin Yovie", Ucapnya
Jiwa menghela napas pasrah, "Yasudah kalo gitu, Yovie kamu ganti baju biasa dulu ya!".
"Baik ayah, kakak manis tunggu disini yaa tenang Ayah gak gigit kok".
"Yovie.."
"Hehhehe iya Ayahh bercanda", Yovie langsung kabur lari masuk ke kamarnya, Bian yang melihatnya hanya terkekeh melihat tingkah Yovie menggoda Jiwandra yang sepertinya sudah terbiasa dengan kejailan Yovie.
ㅤ
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosbing (Jyungbin/Woongsungz)
FanfictionKetika Bian Mahasiswa akhir yang harus menyelesaikan skripsinya tapi malah mendapatkan dosbing yang sukanya seenaknya saja. Di satu sisi ketika dia sedang pusing dengan skripsinya, dia bertemu dengan anak kecil bernama Yovie yang selalu bisa membuat...