3

964 147 0
                                    

Drt drt

Terdengar bunyi notif telepon dari handphone seorang pemuda yang sedang asik bergelung dengan selimutnya. Pemuda itu pun mengambil ponselnya yang ternyata adalah telepon dari temannya

"Kenapa sky? Ganggu gue tidurr aja," Ucap Bian, pemuda itu masih dengan nyawa yang belum sepenuhnya kumpul.

"Haduh coba deh lo liat Jam," Ucap sky

"Jam 9 emang nya kenapa?"

"Bian begooo, lo kan hari ini Ada bimbingan sama pak jiwa jam set 10, Jangan bilang lo belum siap-siap??!!" Omel sky dari seberang sana.

"HAH?! OH IYA ASTAGA LUPAA. KENAPA LO GA NGOMONG DARI TADI!!! DAH GUE MAU MANDI DULU," Setelah mematikan teleponnya, Bian dengan keadaan panik langsung bergegas ke kamar mandi dengan jalan sempoyongan karena efek baru bangun langsung berdiri. Bian langsung buru-buru mandi dan menyiapkan apa saja yang harus ia bawa untuk bimbingan.

***

"Aaaaiishh kenapa pas waktu bimbingan kaya gini malah telat, kenapa ga--- brak," Belum selesai mengomel, Bian terjatuh karena menabrak seseorang.

"Duhh kalo jalan hati-hati dong! mana lagi kaca mata guee," Bian mengedarkan pandangannya untuk mencari kacamatanya yang jatuh dengan mata sedikit buram ia terus meraba-raba sekitar ia jatuh untuk menemukan kacamatanya.

Seorang laki-laki berperawakan tinggi yang menabrak Bian sampai jatuh itu menyodorkan kaca mata Bian yang jatuh pas di depan kakinya. Setelah diterima Bian, pria itu langsung pergi begitu saja meninggalkan Bian dengan wajah memelasnya.

"Minimal minta maaf lah ya huft.. Kenapa ya gue kalo ke kampus ada aja kejadian yang bikin gue emosi, awas aja tuh orang kalo ketemu lagi gue jadiin geprek." Gatau aja si Bian, kalo pria yang tidak sengaja menabraknya itu mendengar ucapannya.

Setelah puas mengomel Bian pun tersadar bahwa ia harus segera menemui dosen pembimbingnya karena ini sudah termasuk telat. Dia semalam menemani sky untuk bercerita panjang lebar tentang kekasihnya. Maklum Bian ini selalu dicurhatin sama temennya tentang cinta-cintaan padahal Bian sendiri pun belum pernah merasakannya sama sekali.

"Dahlah gue harus segera temui pak jiwa dulu,". Bian melangkahkan kaki ke
ruangan pak jiwa. Tetapi waktu sudah sampai di ruangannya, Bian hanya melihat kursi milik pak jiwandra ini kosong.

Bian melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tersebut dan dengan panik takut dosbingnya itu marah ia segera mengambil ponselnya untuk mengabari dosen pembimbingnya itu, bahwa dia sudah sampai. Tetapi waktu dia membuka handphonenya, ternyata sudah ada chat dari pak jiwandra.

 Tetapi waktu dia membuka handphonenya, ternyata sudah ada chat dari pak jiwandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"MAMPUS PASTI PAK JIWA MARAH SAMA GUE GEGARA TELAT,"

"Kenapa lo?" Ucap Sky yang tiba-tiba datang dari arah belakang bian

Dosbing (Jyungbin/Woongsungz) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang