8

759 120 3
                                    

Senin siang yang sedikit berawan ini Bian sudah duduk manis di perpustakaan tempat ternyaman Bian paling pojok buat lanjutin skripsinya. Sebenarnya bian mau lanjutin skripsinya kemarin, tapi karena ada Yovie yang main ke apartemennya jadi ga dia lanjutin dulu. Bian sudah ada di perpustakaan sejak dari pagi sampai siang hari ini.

Sekarang bian lagi sibuk cari buku yang sialnya letaknya paling atas sendiri. Bian sudah berusaha jinjit tapi nggak sampai. Namun pada akhirnya dia dikejutkan dengan tangan yang mengambil buku itu, dan menyerahkannya kepada Bian.

"Terimakasih," Ketika bian melihat seseorang itu, alangkah terkejutnya dia ketika melihat dosbingnya yaitu Jiwandra yang sekarang berada tepat didepannya yang tak lain dan tak bukan yang barusan mengambilkan bukunya dan menyerahkannya ke Bian.

"E-eh Pak Jiwa, ss-siang pak," Ucap Bian gugup dengan menundukan badannya ke arah Jiwa

"Iya siang, Biantara kan?" Tanya Jiwa memastikan

"Eh iya Pak jiwa, saya Bian,"

"Sudah dilanjut untuk skripsinya?" Tanya Jiwandra lagi kepada Bian, dan dibalas anggukan oleh Bian.

"Sudah pak. Ini juga masih mau saya lanjutin, makanya saya datang ke perpus buat cari referensi,"

"Ya sudah bagus lanjutin, tapi ada yang kesulitan gak?," Tanya Jiwa lagi

Bian berpikir sejenak atas pertanyaan dari dosbingnya ini, "Eum sejauh ini sepertinya belum ada pak," Jawab Bian sedikit ragu.

"Boleh saya lihat?". Bian menganggukan kepalanya dan membawa dosbingnya ini untuk pergi ke mejanya dan menunjukkan progess skripsinya ke dosbingnya ini.

Jiwandra memperhatikan secara teliti dan diikuti dengan Bian dibelakangnya yang dibuat sedikit ketar ketir, "Hmm ini kayanya banyak yang kurang. Sepertinya kalo ditambahin sama buku yang kamu ambil tadi juga masih kurang," Kata Jiwandra kepada Bian.

"Eum kalo gitu nanti saya coba cari buku yang lain lagi pak," Ucap Bian

"Tidak perlu Bian. Saya ada banyak buku dirumah yang sepertinya materinya ada yang sama untuk referensi kamu, besok saya bawakan saja," Kata Jiwandra yang membuat Bian sedikit tak percaya, dosbingnya satu ini ternyata baik banget. Kirain Bian, dosbingnya ini itu tipe dosen yang bakal cuek dan bikin menderita mahasiswanya apalagi sama mahasiswa bimbingannya, ternyata pikirannya selama ini salah. Memang pikirannya ini perlu dicuci karena terlalu lama berteman dengan Kalan.

"Oh baik Pak, berarti besok saya datang ke ruangan bapak buat ambil bukunya?," Tanya Bian ke pada Jiwa

"Gausah besok kamu tunggu disini lagi aja,"

"Saya aja pak yang nyamperin keruangan bapak, takutnya malah tambah ngerepotin," Kata Bian tak enak kepada dosbingnya ini.

"Santai aja Bian, perpus juga kan masih deket sama ruangan saya," Kata Jiwa

"Emang beneran gapapa pak? takut ngerepotin hehe," Tanya Bian memastikan sekali lagi ke arah dosbingnya ini.

"Gapapa Bian, besok kamu tunggu aja lagi disini," Jawab Jiwa meyakinkan Bian agar menunggunya saja.

"Eum Baik Pak jiwa, kalo gitu terimakasih banyak," Ucap Bian berterimakasih kepada jiwandra. Namun tiba-tiba keduanya dikejutkan oleh suara dari perut seseorang yang berbunyi yang tak lain dan tak bukan bunyi dari perut Bian.

kruyuukk

Jiwa yang mendengar itu terkekeh kecil, "Tuh perut kamu bunyi, emang belum makan?" Tanya Jiwa

Bian menggaruk kepalanya yang tak gatal karena terlanjur bikin malu lagi didepan dosbingnya ini, "Heheh belum pak,".

"Kan sudah saya bilangin Bian, kamu jangan sampai lupa sama apa yang jadi kebutuhan kamu terutama makan. Makan itu penting, kalo sampai gak makan nanti bisa bikin kamu sakit,". Ucap Jiwandra. Bian ini sepertinya memang tipe yang bandel kalo dinasehati.

Dosbing (Jyungbin/Woongsungz) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang