24. salah paham

1.8K 99 8
                                    

Halooo😼!!
Aku mau bikin kalian gereget di chapter ini tapi kalo kurang gereget kalian bisa komen yaaa!!
Selamat membacaaaa
>>>>>>>>>>>
Seperti biasa di hari senin ini haechan sudah berada di kantor dengan banyaknya berkas yang harus ia urus membuat kepalanya seperti di hantam batu besar, apalagi ia belum makan siang karena banyaknya berkas, sebenarnya haechan bisa menyerahkan sebagian pekerjaannya kepada jeno tapi sekertarisnya itu sedang melayani beberapa klien sehingga membuatnya sibuk.

"Keknya gue perlu beli kopi deh..." Ujarnya lalu bangkit keluar dari ruangannya menuju kantin untuk membeli beberapa cemilan dan juga coffee untuk ia minum nanti.

Tapi saat ia sedang sibuk memilih cemilan ada seorang gadis yang menghampirinya dengan senyuman manisnya, haechan hanya berdecak malas saat karina menghampirinya.

"Chan, bisa ngomong bentar ga?" Tanya nya malu malu.

"Engga gue sibuk." Jawaban cuek yang karina dapatkan tak membuatnya menyerah.

"Please, gue mau ngomong sebentar aja" dengan berat hati haechan berdehem dan berjalan mengikuti karina dan duduk di salah satu bangku.

"Cepetan, lo mau ngomong apa." Ucap haechan dengan wajah datarnya.

"Mama gue sakit kanker, dan dia mau lihat gue nikah, dia dari kemaren udah ngomong yang aneh aneh chan itu bikin gue khawatir." Wajah cantik itu terlihat sedih saat menceritakan tentang mamanya.

"Gue suka sama lo dan gue pengen kita nikah, gue takut gue nyesel kalo ga nurutin kemauan mama gue, bantu gue chan please..." Lirihnya mengelus rahang tegas haechan.

Haechan sempat mematung sampai di mana ia tersadar dan langsung menepis tangan lentik itu kasar, ia menatap karina tak suka bahkan tatapan itu seperti menusuknya.

"Gue udah punya istri na! Dan gue ga bakal pernah mau nikahin lo!." Sarkasnya kepada karina yang sudah menunduk menahan tangisannya.

Tanpa haechan sadari sedaritadi ada pria manis yang memperhatikannya dengan pandangan yang sulit di artikan ia terus memperhatikannya sampai di mana karina menyatakan perasannya kepada haechan, sakit, itu yang pria mungil itu rasakan ia berjalan cepat meninggalkan mereka dengan air mata yang sudah berlinang.
>>>>>>>>>>>>>>
"Aku pulang!"haechan yang baru datang menatap bingung ruangan tengah itu.

Biasanya renjun dan juga jisung akan menyambut kedatangannya saat ia pulang tetapi kali ini berbeda tak ada satupun yang menyambut kedatangannya, haechan berjalan ke lantai atas melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya.

Saat ia ingin membuka pintu kamarnya ia mengernyit bingung, mengapa pintu kamar ini terkunci biasanya renjun tak akan menguncinya kecuali saat mereka sedang berhubungan.

Tok tok tok!

"Sayang?!" Panggil haechan lumayan keras karena ia sedang panik.

Sunyi tak ada jawaban di sana, dengan perasaan khawatir ia mendobrak pintu itu dengan sekali dobrakan dan pertama kali ia lihat adalah wajah sembab sang kekasih yang sedang memeluk lututnya di ujung ranjang.

"Injun kamu kenapa?" Dengan perlahan haechan mendekat takut takut ia akan terkena semprot oleh renjun.

"Kamu yang kenapa!, Kenapa kamu malah sama cewe lain sih?!, Pke pegang pegang segala mana kamunya diem aja!" Dengan tangis yang kembali pecah renjun mengomeli haechan.

"Dengerin ak-"

"Kenapa?, Oh apa jangan-jangan kamu malah ngelakuin lebih dari itu?, Emang ya di dunia ini laki laki yang baik cuman ayah yang lainnya jahat." Renjun meringsut ke belakang menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangan.

"Aku bisa jelasin sayang, ini slah faham." Jujur saja saat renjun mengatakan itu tiba-tiba saja emosinya kembali tapi ia tak bisa kasar untuk menghadapi masalah ini, yang ada ia akan jauh dari renjun.

"Keluar, kamu tidur sama jisung aja, aku ga mau lihat muka kamu." Menghela nafas berat haechan hanya bisa menurutinya.

Haechan mengusak rambutnya kasar berjalan tanpa semangat menuju ruang tengah dan menatap kosong tv yang hanya menampilkan layar hitam, sepertinya ia akan tidur di sini dari pada bersama jisung, yang ada ia akan menggangu tidur anaknya.

Dengan perasaan campur aduk haechan mengambil rokok di sakunya lalu menyalakannya.

Sepertinya ia tidak akan berhenti berfikir sampai ia menemukan jalan keluarnya, dan menjelaskan semuanya kepada renjun tanpa amarah.

Menutup mata sejenak menikmati denyutan di kepalanya yang seperti habis di timpa batu besar bahkan matanya kini sudah memerah, ah ia ingin melampiaskannya dengan meminum alkohol tapi ia sudah berjanji untuk tidak minum minum lagi.

Malam ini adalah malam terburuk bagi haechan, semuanya kacau hanya karena gadis sialan itu, dengan fikiran yang entah terbang ke mana memikirkan hal apa yang akan terjadi di hari selanjutnya, ternyata benar apa kata papanya sebuah rumah tangga mustahil jika tidak membuat kesalahan dan berakhir dengan pertengkaran, ia akan belajar lebih baik lagi untuk masalah keluarganya ia tak ingin jika ini akan membuat renjun menjauh darinya.
>>>>>>>>>>>
Helowww aku kembaliii
Maaf kalo lama ya
Soalnya aku baru bisa buka handphone hehe😿
Thank you for reading this story see you in the next chapter byeee!!!!

Cakep banget pacar akuu😣

love? || HYUCKREN🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang