30. gaya baru

4.8K 215 29
                                    

Heloww
Aku lagi rajin nih upnya
Gimana kalo kita pake target-targetan?
Vote 200
Komen 30
Sebelum target itu tercapai cerita ini gabakal di lanjutin!
Oke guys Happy reading^^

.....

"Nana? Kamu kenapa kelihatan kyak ga mau ketemu sama haechan?" Tadi jaemin sempat tersulut emosi lagi saat baru bangun, malah mendapatkan pesan dari haechan, bukannya benci ataupun itu ia hanya takut ia kelepasan dan haechan berakhir bonyok nantinya.

"Ntar lakik lo mati kalo ga di usir."

"Ihh kok gitu?!"

"Ssstt, tidur dah malem ntar lo di bekap nenek lampir." Seketika renjun terdiam lalu menarik selimutnya hingga dada.

Ia takut jika nenek lampir itu membekapnya, kata sang bunda nenek lampir itu benarr adanya.

....

Selamat pagi semuanya, mari awali pagimu dengan pemandangan yang dam-

"Renjun istri gue."

"Emang gue kelihatan peduli?"

Wops, sepertinya pagi ini tidak ada kata damai karena dua manusia yang bersitatap dengan tatapan membunuh itu sedang memperrebutkan lelaki manis yang tengah memijat pelipisnya.

"Udahhh! Nana aku pulang dulu ya, aku kangen jisung..." Lerai renjun dengan senyuman yang senantiasa terpatri di wajah manisnya.

"Ck! Ya udah, lo kalo sampe lengah gue tandain lo." Ancam jaemin, sedangkan haechan menatap malas jaemin.

"Gue jadi bingung, sebenernya di sini yang suaminya siapa sih." Sindirran itu haechan berikan, lalu dengan santai ia merangkul pinggang ramping itu dan membawanya keluar dari kediaman Na.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil, tidak ada obrolan di sepanjang jalan hanya ada siulan yang berasal dari mulut haechan.

"Siap-siap dengan hukumannya sayang~" renjun membeku, oh tidak ia baru ingat ini.

"Ga mau! Aku mau mainan sama icung..." elak renjun memasang wajah garangnya.

"Ga ada penolakan."

"Bodo ah! Ntar aku kasih tau bunda kalo kamu pemaksaan!" Kesalnya membelakangi haechan.

"Siapa suruh deket-deket sama jaemin, berani berbuat harus berani bertanggung-jawab."

"Kapan kapan aja napa sih, gue cape anj!" Nah loh? Kenapa bisa renjun menjadi kasar seperti ini.

"What do you say?" Suara haechan kini merendah dengan aura dominan yang memenuhi isi mobil.

"Ga ada."

"Oh, God" haechan memukul setir mobilnya, ia menepikan mobilnya dan menatap renjun lekat.

"Siapa yang ngajarin kyak gitu?"

"Apa sih, gaje!"

"Siapa yang ngajarin pake lo-gue? Jawab atau kamu aku abisin di sini."

"A-aku di ajarin nana..." Cicitnya, ia takut jika haechan sudah mengancamnya.

"Maafin injunn..."

"Kamu aku maafin setelah aku dapet ini" ucapnya sembari memegang bibirnya yang sudah lama menganggur.

"Mesum!" Perkataan itu sempontan keluar saat apa yang haechan inginkan.

"Mesum² gini kamu juga suka, kan?" Haechan memajukan wajahnya lalu menyambar bibir manis renjun rakus.

"Eunghh" lenguhan kecil itu lolos saat tangan haechan meremat dadanya.

"Hukumannya di sini aja, kamu sampe rumah mau main sama jisung kan?" Tanya haechan yang di beri anggukan oleh renjun.

Haechan membenarkan posisi duduknya lalu sedikit mendorong kebelakang kursi kemudi agar mempermudahnya melakukan aksi yang sudah ia tahan sedari tadi.

"Sini"

"Kamu mau sambil jalan? Aku ga mau, bahaya tau" tolak renjun, karena bisa saja ada hal yang terjadi saat haechan lengah nantinya.

"Aku jago myetir, cepet sini." Dengan berat hati renjun duduk di pangkuan haechan, posisi mereka kini saling berhadapan karena posisi itu sedikit mempermudah haechan mengendarai mobilnya.

"Pelan pelan... Hole ku masih lecet."

Haechan mengagguk pelan lalu dengan perlahan ia melesatkan miliknya kedalam lubang syurga yang selama ini menjadi candunya.

"Hufft!" Renjun seberusaha mungkin menahan lenguhannya, ia memukul punggung haechan pelan untuk menahan suara aneh yang akan keluar.

Selama perjalanan haechan sesekali menginjak remnya kuat sehingga miliknya semakin masuk ke dalam dan itu sukses membuat renjun prustasi.

"Kok lama banget sih!" Keluh renjun karena ia sudah sangat tersiksa saat ini, masih memding jika haechan menghabisi lubangnya daripada di diamkan seperti ini.

"Aku ambil jalan yang jauh, kan itu hukuman kamu." Haechan sengaja melakukannya di sini karena ia tau renjun akan tersiksa jika sudah terrangsang namu haechan tidak ingin melayaninya.

"Hueee! Mau di rumah aja!!!" Dan akhirnya renjun memilih menangis dan merengek kepada haechan yang tertawa keras saat melihat wajah memerah renjun. Sangat menggemaskan.

"Iya,iya, udah ke duduk di sana dulu, maafin aku ya sayang..." Haechan tak luma meminta maaf karena ia menghukum renjun sampai menangis begini.

"Ssstt, udah jangan nangis lagii, nanti aku beliin ice cream." Renjun diam ia masih sibuk dengan air matanya.

Haechan tersenyum senang, kapan lagi ia melihat renjun merengek minta di puaskan, biasanya ia yang merengek kepada renjun.

...
Halowww
Sepertinya di prat ini sedikit ga jelas(:
Tapi gapapa aku bakalan bikin yang keren di prat selanjutnya.
See you guys!
Jangan lupa pencet votenya yaaa
Soalnya ada target yang harus kalian penuhiiii!
Vote 200
Komen 30

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

love? || HYUCKREN🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang