Adolf : "Kalau begitu aku ingin kalian membuat senjata."
Seketika perkataan itu membuat Hephaestus menyipitkan matanya dengan ekspresi curiga.
Adolf : "Ini tidak seperti yang kalian pikirkan, kami bersumpah tidak akan pernah mengeksploitasi kalian seperti mereka, kami hanya butuh bantuan kalian untuk membuat senjata"
Masih dengan tatapan curiga, Hephaestus mulai berbicara.
Hephaestus : "Bukankah di Nidavellir ada sangat banyak senjata, apakah masih kurang? Untuk apa membuat senjata?"
Adolf : "Senjata yang kumaksud bukanlah pedang ataupun busur."
Adolf berdiri dari kursinya, ia berjalan ke belakang dan mengambil senapan milik Hans.
Adolf : "Pernahkah kau melihat senjata seperti ini?"
Hephaestus melihat senapan itu dengan bingung.
Hephaestus : "Aku tidak pernah melihat yang seperti itu, lagi pula bagaimana cara kerja senjata itu? Apakah itu benar-benar sebuah senjata? Lebih terlihat seperti sebuah tongkat kayu bagiku"
Adolf menatap Hephaestus sejenak lalu kembali memperhatikan senapan itu sambil mengelus nya.
Adolf : "Ini adalah senjata yang spesial, tidak sesederhana pedang ataupun busur"
Adolf : "Kau melihat zirah itu?"
Ucap Adolf sambil menunjuk kearah sebuah baju zirah di pojok tenda.
Adolf : "Perhatikan"
Adolf membidik senapan kearah zirah itu, Hephaestus memperhatikan apa yang sedang Adolf coba lakukan.
*Dor!
Suara tembakan terdengar begitu dekat, Hephaestus reflek menutup telinganya kemudian melihat kearah senapan, dari lubang diujung senapan itu mengeluarkan sedikit asap, ia pun lantas melihat kearah baju zirah yang sudah berlubang akibat tembakan.
Hephaestus : "Baju zirah itu rusak? Hanya dengan sekali serang?"
Tirai tenda terbuka, Hans memasuki tenda karena mendengar suara tembakan dan langsung memahami apa yang terjadi.
Hans : "Anda pasti Hephaestus bukan?"
Hephaestus : "Ummm, ya itu aku"
Hans : "Senang bertemu dengan anda"
Hans mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, Hephaestus pun membalas nya dan mereka berjabat tangan.
Hans : "Jadi Mein Führer, seperti nya anda sudah berbincang sedikit dengan tamu kita"
Adolf : "Ya, kami sudah mengobrol tentang beberapa hal. Hans, bisakah kau jelaskan tentang senjata ini kepada tamu kita?"
Hans : "Dengan senang hati Mein Führer"
Adolf melempar senapan itu dan ditangkap oleh Hans.
Hans : "Anda pasti sudah melihat kekuatan senjata ini bukan?"
Hephaestus hanya melihat dan mengangguk.
Hans : "Senjata ini bernama Karbiner 98K, senapan bolt-action yang dilengkapi dengan kartrid Mauser 7,92×57mm."
Hephaestus : "Saya tidak mengerti"
Hans : "Intinya senjata ini menggunakan peluru, yang dimana saat menarik pelatuk ini, maka sebuah pemantik di dalam senapan ini akan berkerja dan membuat proyektil meluncur dengan kecepatan tinggi."
Hans : "Biar aku jelaskan kepadamu"
Kemudian Hans membongkar senapan itu dan menjelaskan cara kerja nya kepada Hephaestus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Führer : In Another World
Fiction Historique"Lebih baik aku menembak kepalaku sendiri, dari pada harus tunduk kepada musuhku." Adolf Hitler terpanggil ke dunia lain saat mecoba untuk bunuh diri di bunker. Dunia asing yang sangat berbeda dari sebelumnya. Dengan segala rintangan dan perjuangan...