Rumah Perlindungan Omega
🦋𝓝𝓪𝓿𝓲𝓵𝓵𝓮𝓻𝓪🦋
Anthony hampir saja tenggelam dalam perasaan sedih saat dirinya harus pergi ke kota padahal hari ini ia dan Arael berjanji untuk bertemu kembali di tempat yang sama. Tetapi bak sebuah takdir yang sudah digariskan dengan tebal, secara tak sengaja Anthony melihat Arael berkendara dengan kudanya ke arah selatan, cukup berlawanan dengan tujuannya.
"Arael?" gumamnya sembari masih mencoba melihat punggung pria itu yang semakin menjauh.
Ia sempat terdiam sejenak, membiarkan hati dan otaknya berdebat sengit dalam mengambil sebuah keputusan sampai didapati sebuah ringkasan final bahwa Anthony harus mengikuti Arael, melupakan sejenak bahwa sebenarnya pria itu punya tujuan lain yang cukup penting.
Sebenarnya Anthony belum pernah melihat Arael berkuda secara langsung, ia hanya melihat pria itu menunggang santai menjauh dari peternakan tiap kali mereka berpisah. Namun yang ia lihat kali ini berbeda, pria itu berkuda dengan begitu mahir bak seorang yang sangat profesional, kecepatannya pun terbilang stabil. Tiap terpaan angin membuat jubah yang ia kenakan meliuk dengan gerakan tak teratur, tapi yang paling jelas bagi Anthony adalah feromon sang omega yang kembali tercium, nampaknya Arael dalam suasana hati yang gembira.
Apakah Anthony lupa menjelaskan bagaimana rasanya? Feromon Arael terasa begitu segar, berbeda dengan kebanyakan omega yang punya feromon dominan manis. Ia memang bukan seorang ahli wewangian tetapi ketika mencium aroma tersebut Anthony teringat dengan wangi tea tree yang bercampur fresh peach, lily, dan juga sedikit citrus? Entahlah, yang jelas aroma itu sangat menyegarkan.
Ia terlalu larut membayangkan feromon sang omega hingga tak menyadari kini laju kuda Arael mulai melambat bersamaan dengan pria itu yang turun untuk menuntun kudanya masuk ke ilalang tinggi. Tanpa pikir panjang, tepat setelah Arael menghilang, Anthony juga melakukan hal yang sama. Sebenarnya ia tak berniat menguntit, hanya saja entah kenapa Arael membuat dirinya terlalu penasaran.
Tangannya mengikat tali kuda pada pagar kayu, kemudian secara diam-diam ia melompati pagar itu dan bersembunyi di balik batang pohon besar. Matanya memicing, mencoba melihat dengan jelas apa yang tengah Arael lakukan di depan sebuah hunian itu?
Ada banyak sekali pertanyaan yang berputar dalam otaknya tentang Arael, tempat ini, dan juga kegiatan pria itu. Dari apa yang ia lihat secara sekilas, Arael nampak berbincang dengan salah satu orang wanita paruh baya dan dua orang pria sebelum akhirnya mereka masuk ke dalam sana.
Setelah Arael masuk, sebenarnya Anthony tak ingin melihat lebih jauh, ia berencana langsung pergi ke kota sesuai tujuan awalnya. Sayangnya ketika ia berbalik, sebuah pedang sudah ditodongkan ke arahnya oleh seorang wanita yang nampak terlihat begitu marah.
***
Navillera masih berdiskusi bersama para omega mengenai buku yang baru saja mereka baca. Ia ingin mendengar sudut pandang masing-masing orang tentang isi dari buku tersebut. Namun kegiatan mereka terganggu oleh suara gaduh di luar disusul langkah kaki yang tergesa-gesak masuk.
Dengan wajah panik, Matilda langsung menghampiri sang pangeran untuk membisikan sesuatu. Begitu mendengar laporan dari Matilda, wajah Navi berubah marah, ia segera menutup buku, kemudian berdiri dari duduknya.
"Kalian lanjutkan saja membaca bab selanjutnya, aku akan kembali," sebelum benar-benar pergi, Navi kembali mengatakan dengan tegas, "Apapun yang terjadi, kalian dilarang keluar dari ruangan ini sampai aku kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
NAVILLERA | NOMIN ABO
Teen FictionSelama bertahun-tahun keluarga kerjaan selalu dianugrahi dengan keturunan Alpha superior yang nantinya akan menempati posisi sebagai penerus takhta. Ada sebuah aturan yang ditetapkan, bahwasannya seseorang yang boleh duduk di posisi Raja maupun Ratu...