III

4.8K 456 17
                                    

Selamat datang, selamat membaca.
Jangan lupa vote!























Good morning aku ucapkan...






  Aldo terusik dengan suara nada dering handphone nya, dengan perasaan kesal ia meraih handphone nya yang berada di nakas. Aldo langsung memencet tombol telfon berwarna hijau, dan mengarahkan handphone nya ke telinganya. Aldo sedikit melirik ke arah jam dinding ny, jam masih menunjukkan pukul 4 pagi.

" Haloo " Ujar Aldo dengan suara seraknya.

" Halo, do. Selamat pagi, saya tau kamu masih ngantuk, tapi ke markas sekarang! Kita Apel ada yang mau saya sampaikan" Jawab si penelpon.

  Mendengar suara komandan nya yang telfon, Aldo langsung terbangun. Mata nya langsung melek dengan segar.

" Siap, laksanakan komandan" Jawab Aldo dengan tegas.

" Bagus, jangan lupa mandi" Jawab Komandan Aldo sebelum mengakhiri telfonnya.

  Aldo menghembuskan nafas nya. Ia menggerutu kesal sembari berjalan ke kamar mandinya. Aldo, memang memilih tinggal di rumah sendiri di banding di rumah dinas. Alasannya simple, yaitu Zean yang tidak mau jauh dari Aldo.

Tak berselang lama, Aldo keluar dari kamar mandi nya dengan keadaan sudah segar dan wangi. Ia segera memakai seragam dan segala atributnya. Setelah itu, ia turun untuk sarapan terlebih dahulu.

" Buset do, lo mau berangkat?" Ujar Zean yang baru saja keluar dari kamarnya.

" Iya, tadi gue di telfon sama atasan" Jawab Aldo sembari meminum susu nya.

" Gue berangkat, ti ati di rumah" Lanjut Aldo.

Zean mengangguk. Ia berjalan menuju ke sofa yang berada di ruang keluarga. Setelah itu, ia lanjut tidur lagi. Mengingat semalam ia ada panggilan mendadak dari rumah sakit, yang mengharuskan Zean harus ke rumah sakit pukul 11 Malam dan ia baru kembali ke rumah pukul 1 Pagi.





  Aldo membelah suasana kota Jakarta pada pagi hari. Udara dingin, menemani perjalanan Aldo dari rumah menuju ke kantornya. Tak berselang lama, Aldo sudah sampai di kantor nya, ia segera memakirkan motornya dan langsung menemui komandan dan teman teman lainyya.

" Baik karena semua sudah datang, silahkan untuk berbaris " Ujar Sang komandan.

" pimpinan saya ambil alih semua, SIAPP GRAK!" Lanjut Komandan.

  Dengan segera, Aldo dan teman temannya langsung berbaris dan mendengarkan ucapan dari sang komandan.

" Hari ini kita di tugaskan, oleh Bapak Dewangga Anggasta, bahwa hari ini kita di tugaskan untuk mengawal putri nya, dan menjaga keamanan di kantor Putri nya. Iya, kantor nya kemarin" Ucap Komandan tersebut.

" Mengerti?" Lanjut Sang komandan.

" SIAP, MENGERTII" Jawab serempak seluruh peserta Apel pada pagi hari itu.

" Baik, selanjutnya saya akan membagi tugas. Siapa yang akan mengawal dan siapa yang menjaga" Ucap Komandan pemimpin Apel.


  Apel pagi telah selesai, seluruh anggota polri yang di kerahkan oleh Komandan, tadi. Langsung melaksanakan tugasnya masing masing. Aldo, ikut dalam mengawal, di lubuk hati nya paling dalam sebenarnya ia belum siap untuk bertemu Ashel. Terakhir ketemu, waktu kelulusan SMA, dan disana Aldo berusaha mencurahkan isi hatinya, namun Ashel menolaknya.

  Dan Aldo di tolak dengan mentah mentah. Sesampainya di mansion milik Pak Dewa, para anggota polri langsung mengambil posisi. Dan sialnya, Aldo berada di posisi yang paling dekat dengan Keluarga Pak Dewa. Untung saja, ia menggunakan masker, kacamata, dan helm yang membuat wajahnya tertutupi, namun sialnya di rompi anti peluru yang ia pakai, ada namanya.


𝗡𝗔𝗕𝗔𝗦𝗧𝗔𝗟𝗔 [ 𝗘𝗡𝗗]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang