XIII

4.5K 466 28
                                    

Selamat datang, selamat membaca!


























1 Bulan kemudian. . .

  Waktu terus berjalan. Hubungan Zean marsha semakin dekat, begitupun dengan Aldo dan Ashel yang setiap hari semakin lengket. Namun, Zean maupun Aldo belum ada keberanian untuk melamar Marsha ataupun Ashel. Walaupun sebagian Keluarga besar mereka, sudah bisa menerima Zean maupun Aldo, namun tetap saja. Zean ataupun Aldo belum siap.

Kini, Zean dan Aldo sedang nongkrong di rooftop rumah Sean, tentunya mereka nongkrong bareng Sean.

" Mas, denger kalian belum lamar mereka?" Tanya Sean.

" Belum, mas" Jawab Zean dan Aldo serempak.

" Kenapa belum?" Tanya Sean heran.

Zean dan Aldo terdiam, keduanya saling melempar pandang.

" Beberapa waktu lalu, Aldo ketemu sama kakeknya Ashel, mas " Jawab Aldo.

" Terus? apa yang terjadi?" Tanya Sean.

" Kita berdua ngobrol, mas. Aldo bisa lihat dari ekspresi wajah kakek Ashel, dia seperti gasuka sama Aldo, mas. Terus, setelah itu dia tanya, Aldo kerja apa, yauda aldo jawab, aldo polisi" Jawab Aldo yang di angguki Sean dan Zean.

" Terus, kakek Ashel tanya. Pangkat kmu apa? , yauda Aldo jawab, Inspektur polisi satu, gitu. Terus dia cuman ngangguk, dan" Lanjut Aldo.

" Dan apa? jangan di gantung " Jawab Zean.

" Dan kakek Ashel, bilang. . . " Ucap Aldo yang sengaja ia gantung.


Flashback On.

" Jauhi, Ashel." Ujar Kakek Ashel dengan tegas.

" Kenapa tuan?" Jawab Aldo.

" Kamu sama Ashel tidak cocok, Kamu cuman seorang polisi, biasa" Ucap Kakek Ashel.

" Kamu engga akan sanggup, biayain hidup Ashel setiap hari, Dari mulai skincare Ashel, tas, sampai sepatu Ashel, semua itu mahal. Gaji kamu tidak cukup" Lanjut Kakek Ashel.

Aldo tersenyum kecut, ia meremas kuat celana nya. Mata nya berkaca-kaca.

" Saya akan menjodohkan Ashel, dengan lelaki lain, dan saya yakin, Ashel akan lebih bahagia jika bersama laki laki pilihan saya" Ujar Kakek Ashel lalu pergi meninggalkan Aldo

Flashback Off.

Aldo menundukkan kepalanya, air matanya mengalir begitu saja. Zean merangkul pundak saudara kembar nya, begitu pun dengan Sean yang langsung memeluk tubuh Adeknya, tersebut.

" kalo lo gimana, ze?" Ujar Aldo dengan suara seraknya.

" Sama, terhalang oleh neneknya Marsha yang dari Papa nya. Bedanya, kalo lo di hina dari segi gaji, gue beda" Jawab Zean.

Flashback On.

" Kamu dokter yang merawat putra saya ( Andra) ?" Ujar Nenek Marsha.

" Iya, saya. Ada apa nyonya?" Jawab Zean.

" Dan katanya kamu mau menikahi Marsha?" Tanya Nenek Marsha.

" Iya, nyonya" Jawab Zean.

" Kamu cinta sama marsha? sayang sama marsha?" Tanya Nenek Marsha lagi.

" Iya, nyonya. Sangat mencintai dan menyayangi " Jawab Zean.

" Tcih, jauhi marsha. Saya tidak mau cucu menantu seperti kamu" Ujar Nenek Marsha.

𝗡𝗔𝗕𝗔𝗦𝗧𝗔𝗟𝗔 [ 𝗘𝗡𝗗]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang