IV

4.7K 476 8
                                    

Selamat datang, selamat membaca, jangan lupa vote!






















      Pagi menyapa. Pagi ini, tak seperti biasanya. Pagi ini, Zean kembali ke rumah marsha, karena ingin memandu ayah marsha untuk memulai kebiasaan baru. Sebenarnya, hal ini bisa di lakukan oleh perawat yang akan di kerahkan Zean, namun marsha membujuk sang ayah, agar zean saja yang datang ke rumah. Awalnya Zean heran, namun akhirnya ia mau. Kini, zean beserta ayah marsha sedang berada di taman, untuk jalan jalan pagi. Setelah itu, mereka kembali ke rumah untuk sarapan.

" Makasih ya nak, udah mau datang pagi pagi" Ujar Andra.

" Sama sama, tuan. Ini sudah menjadi tugas saya" Jawab Zean.

" Jika begitu, Zean pamit dulu ya tuan. Pukul 8 Zean masih ada operasi" Lanjut Zean.

" Eh, iya nak. Hati hati ya " Jawab Andra.

" Tidak mau sarapan dulu nak zean?" Tanya Nyonya Andra.

" Ahh, tidak usah nyonya, kapan kapan saja" Jawab Zean.

   Zean tersenyum, setelah itu ia menyalimi tangan kedua orangtua Marsha. Setelah itu, ia berjalan keluar. Saat di luar, ia bertemu marsha yang sedang menunggu.

" Belum berangkat?" Tanya Zean.

" Belum, taxi nya belum sampe" Jawab Marsha.

" Mobil kamu kemana?" Tanya Zean.

" Di bengkel" Jawab Marsha.

  Zean mengangguk.

" Yauda, bareng aku aja yuk? kita searah" Ujar Zean.

Marsha tersenyum lebar. Ini yang di tunggu tunggu, sebenarnya ia tidak memesan taxi dan mobilnya pum baik baik saja di garasi. Dia cuman pengen berangkat bareng dengan Zean.

" Boleh, boleh" Jawab Marsha.

  Zean tersenyum, ia mempersilakan marsha untuk berjalan duluan. Zean membuka kunci mobil, dan membuka pintu mobil untuk marsha. Saat marsha ingin masuk tiba tiba ada yang menghalangi nya.

" Marsha, tunggu" Cegah seseorang.

" Jevo?" Batin Zean.

" Ngapain kamu kesini?" Ucap Marsha dengan ketus.

" Kok kamu tanya ngapain? ya mau jemput kamu lah" Jawab Jevo.

" Yuk, berangkat " Lanjut jevo yang sudah ancang-ancang mau mengambil tangan Marsha.

" Kita udah putus, jev. Dan aku berangkat sama Zean" Jawab Marsha sembari merangkul lengan Zean.

  Jevo mengalihkan pandangannya ke arah Zean. Zean tersenyum, ia sedikit menundukkan kepalanya untuk menghormati Jevo, bagaimanapun jevo adalah katingnya. Walaupun, yang lulus duluan Zean. Sedangkan Jevo, masih menyusun skripsi nya yang tidak selesai - selesai.

" Lo zean kan?" Ucap Jevo memastikan.

" Iya, saya Zean" Jawab Zean tegas.

  Jevo melirik ke arah name tag yang di pakai Zean. Ia terkejut saat tau di nama Zean ada gelar dr dan SP.JP atau Spesialis jantung.

" Lo udah ambil spesialis?" Tanya Jevo.

" Udah, bang" Jawab Zean.

  Jevo memerhatikan Zean dari atas sampai bawah.

" Oke, silahkan berangkat " Ujar Jevo lalu menjauh dari mobil Zean.

Marsha tersenyum, ia langsung masuk ke dalam mobil Zean. Sedangkan, Zean ia kembali menundukkan kepalanya sedikit sebelum pergi. Jevo melihat mobil Zean yang perlahan mulai menjauh dari pandangan nya.

𝗡𝗔𝗕𝗔𝗦𝗧𝗔𝗟𝗔 [ 𝗘𝗡𝗗]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang