VII

4.7K 429 6
                                    

Jangan lupa vote






















        Matahari bersinar. Di pagi pagi ini, Aldo sudah lengkap dan siap menggunakan seragam nya. Setelah menyelesaikan sarapan nya, Aldo menghampiri beberapa temannya yang sedang berbincang sambil meminum kopi.

" Daripada gabut, anter anak anak ke sekolah yok?" Ujar Aldo yang di angguki seluruh temannya.

" Gas lah" Jawab Daniel.

    Teman Daniel langsung mengambil kunci mobil, dan menghampiri beberapa anak anak yang berjalan kaki menuju sekolahnya. Anak tersebut tersenyum lebar, setelah sampai sekolah mereka, tak lupa mereka mengucapkan terimakasih sebelum pergi meninggalkan Aldo dan teman temannya.

  Setelah mengantar anak anak sekolah, Aldo berserta teman temannya menyempatkan untuk berkunjung ke pasar yang berada di daerah setempat. Sesampainya dii pasar, banyak sekali ibu ibuk ataupun bapa bapak yang berjualan kebutuhan pokok, primer, dan sekunder. Aldo berjalan mendekati salah satu penjual, ia berjongkok melihat barang jualan ibu tersebut.

" Ey, mama. Berapa tomat ini?" Tanya Aldo sembari menunjuk tomat.

" 5 ribu saja, nak" Jawab Ibu penjual tersebut.

  Aldo mengangguk, lalu ia membeli tomat tersebut. Untuk penyediaan bahan makanan untuk beberapa hari kedepan, Aldo juga membeli beberapa sayuran lainnya. Tak mungkin, ia setiap hari memakan mie disini. Setelah berjalan jalan mengelilingi pasar, rumah rumah warga, melihat aktivitas warga di setiap harinya, Aldo dan team langsung pulang menuju markas mereka.

  Aldo menyimpan beberapa barang belanjaan, setelah itu ia membuat kopi dan bermain hp sebentar, menjawab chat dari Ashel, dll.

  Senyuman terukir di wajah Aldo, saat Ashel mengirimkan pap untuk nya.

" Cielah, pagi pagi dah bucin aja, do" Cibir Daniel.

Aldo terkekeh.

" Kalo iri, bilang " Jawab Aldo.

Daniel terkekeh. Lalu ia, duduk di sebelah Aldo dan memainkan handphone nya.

" Kita masih lama, do?" Tanya Daniel tiba tiba.

" Disini?" Jawab Aldo yng di angguki oleh Daniel

" Masih, dong. Kita aja baru beberapa hari disini, emang napasi, bang? Buru buru amat mau pulang" Lanjut Aldo.

Daniel menghela nafasnya.

" Kata calon mertua, atau ortu nya mba crush, kita gaboleh pacaran, gue di suruh ke rumahnya, langsung lamar gitu" Jawab Daniel yang membuat Aldo terkejut.

" Dan lo? Udah siap?" Jawab Aldo.

Daniel mengangguk mantap.

" Udah, kalo gue engga nikah, siapa yng habisin gaji gue? ortu? udh gaada, gue anak tunggal, ga punya saudara, yauda" Jawab Daniel.

Aldo mengangguk.

" Ntar, kalo nikah. Gue mau jadi yang bawa pedang pora ya bang?" Ucap Aldo.

" Boleh" Jawab Daniel.

Aldo terkekeh. Begitupun dengan daniel ia ikut tertawa bersama.

( Note:
Buat yang tidak tahu. Pedang pora, atau prosesi pedang pora. Merupakan tradisi militer yang turun temurun yang berada di Indonesia. Pedang pora ini, di lakukan oleh perwira tni polri yang akan melepas masa lajang nya). Koreksi kalo salah, hehe.




































𝗡𝗔𝗕𝗔𝗦𝗧𝗔𝗟𝗔 [ 𝗘𝗡𝗗]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang