06

144 20 0
                                    

    Hinata berjalan setengah berlari ke arah kantin. Dengan muka merah memendam amarah.

"Maaf, mana sup miso yang dimakan Gaara?" tanya Hinata ke arah Naruto dan kawan-kawan.
Dia berusaha memendan amarah bertanya dengan nada selembut mungkin, walaupun itu sulit.

"Yang ini," lantas Shion menyodorkan mangkuk berisi sup miso.

Hinata mencicipinya. Kacang.

Hinata berpikir, bagaimana sup miso tapi ada rasa kacangnya.
Ia lantas berjalan ke arah kedai yang menjual sup miso tersebut.

"Permisi, bolehkah saya melihat komposisi pembuatan sup miso? Alergi adik saya kambuh setelah memakan sup miso disini yang ternyata ada kandungan kacangnya." terang Hinata di sela gemerutuk giginya.

7 pasang mata memandang penuh dengan tanda tanya akan sikap Hinata yang menurut mereka terlalu over.

Tangan Hinata mengepal erat saat tau bahwa tidak ad kacang dalam komposisi miso yang di sediakan.
Satu-satunya orang yang mencurigakan adalah si pramu saji yang tiba-tiba menghilang.

"Dimana orang yang menyajikan misonya?" tanya Hinata.

"Maaf tuan, tadi dia izin ke toilet sebentar tapi sampai sekarang belum juga kembali."
"Telephon dia sekarang." perintah Hinata.
Dia punya firasat buruk sekarang.

"Siapa namanya? Apa kau punya fotonya?" Desak Hinata.
Setelah diberi nama, ciri-ciri serta fotonya dia langsung keluar dari kantin.

Sementara di meja Naruto dan kawan-kawan.
"Aku ke toilet sebentar" ujar Naruto.

Naruto lantas mengikuti Hinata diam-diam

Hinata nampak berdiri di lorong menuju toilet,.
Dia seperti sedang menelphon seseorang.
Naruto berdiri di samping tembok yang berlawanan dengan Hinata.

"Ko, cari seseorang sekarang. Namanya Izumi, umur 26thn."
"......."
"Sudah, tugas mu hanya untuk Melacak dimana dia sekarang berada. Masalah akan aku apakan dia, itu urusan nanti."
"......."
"Tuan muda sengaja dracun, walaupun tidak dalam kondisi yang mengkhawatirkan tapi tetap saja itu masalah buat ku".
"......."
"Cari dia tidak lebih dari 10menit. Atau ku lubangi kepalamu jika lebih dari 10menit." gertak Hinata pada Ko diseberang telephon.
Dia lantas berjalan ke UKS.

Sementara diseberang tembok, Naruto tengah berkutat dengan pikirannya sendiri.

"Siapa sebenarnya dia, kenapa dia terlihat sangat marah. Dan apa benar Gaara di racun bukan hanya alergi?"
"Sial, aku jadi penasaran dengannya."

✧◝(⁰▿⁰)◜✧✧◝(⁰▿⁰)◜✧✧◝(⁰▿⁰)◜✧

"Oiiiii dobe dari mana saja kau? Kami mencari mu dari tadi." tanya Sasuke.
"Kan aku sudah bilang mau ke toilet."

"Naruto, kami akan menjenguk Gaara di UKS apa kau mau ikut?" tanya Sai.

Naruto hanya mengangguk.
"Ayoo...."

^_________^^_________^^_________^^_________

Sementara di ruangan UKS, Gaara baru saja siuman.

"Tuan muda, bagaimana? Mana yang masih sakit?" Hinata tampak bersalah akibat keteledorannya.

"Aku baik-baik saja Hinata, kau tak usah khawatir. Kau belum memberitau tousan kan?"

"Tidak." jawab Hinata singkat.

"Syukurlah. Jangan bilang apa-apa pada tousan. Aku baru saja memiliki teman. Aku tidak mau dikurung lagi gara-gara masalah sepele seperti ini."

Gaara memalingkan wajahnya ke arah jendela setelah mengutarakan isi pikirannya kepada Hinata.

"Tuan muda, aku minta maaf atas keteledoran ku. Aku benjanji hal seperti ini tidak akan terulang lagi."

Tok....tok...tok...

"Ya masuk..."
"Gaara bagaimana keadaan mu..?" tanya Shikamaru yang tmpak khawatir karena wajah Gaara tampak pucat.

"Aku sudah baik-baik saja. Terimakasih teman-teman. Maaf sudah membuat kalian khawatir." jawab Gaara sambil tersenyum tulus.

Sementara, Naruto tampak mengamati ekspresi datar Hinata yang seolah-olah tidak peduli dengan keberadaanya dengan teman-teman.

"Ehmm... Shin, kau tidak apa-apa?" tanya Sakura.

"Ya aku baik-baik saja."jawabnya singkat.

Drrrttt.....drrrtt....drtt..

"Ya...."
"......"
"Kirim lokasinya sekarang." tukas Hinata.

Tutt....

"Ehmm...Gaara, aku akan keluar sebentar. Kalau ada apa-apa segera hubungi aku. Dan kalian, aku minta tolong temani Gaara saat aku pergi."

Setelah dia berpamitan kepada tuan mudanya, dia langsung pergi ke parkiran menunggangi motornya.

Sementara di kejauhan sepasang netra sebiru samudra memandangi kepergiannya dengan pikiran yang berkecambuk.

"Kemana dia?"
^_________^^_________^^_________^^_________

Beautiful Yakuza (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang