15

113 11 6
                                    

Sudah hampir 2bulan sejak kejadian di Ibaraki.
Hinata kini telah terbebas dari arm sling yang menyulitkannya.
Kini dia sedang berada di Rumah sakit Tokyo guna pemeriksaan terakhirnya.

"Bagaimana hasilnya dok?" tanya Temari yang saat itu mendampingi Hinata.

"Semuanya sudah baik-baik saja. Tetapi jangan melakukan pekerjakan yang terlalu berat dan jangan berolah raga terlebih dahulu." ujar si dokter memberikan wejangan kepada Hinata.

"Baik dokter, terimakasih.." ujar Hinata lantas membungkuk sebelum keluar dari ruang praktek dokter.

****

Saat mereka tengah berjalan di koridor rumah sakit, Temari tidak sengaja menabrak orang hingga membuat orang tersebut tersungkur, hingga kopi yang di bawanya tumpah kelantai mengenai bajunya.

"Maaf.. maaf saya tidak sengaja." ujar Temari berniat membantu orang tersebut berdiri.

"Tidak usah saya bisa sendiri."

Seketika itu, dua pasang mata berbeda iris saling menyelami satu sama lain.

"Ehmm.." deheman Hinata menarik mereka kembali pada alam nyata.

"Ohh maaf kan saya, saya benar-benar tidak sengaja."

"Tidak apa-apa saya baik-baik saja." ujar Shikamaru.
Pandangan Shikamaru melihat sekilas ke arah Hinata.

"Dia Hinata yang Naruto bicarakan. Sedang apa dia disini.?" batinnya.

"Kalau begitu saya permisi." ujar Shikamaru.

Saat Shikamaru hendak pergi, pergelangan tangannya di cekal oleh Temari.

Seketika dia berhenti melangkah kan kakinya dan melihat ke arah tangannya yang masih dipegang oleh Temari.

Temari yang sadar arah mata Shikamaru pun melepaskan nya.

"Saya benar-benar minta maaf tuan. Baju anda jadi kotor dan kopinya pun menjadi tumpah seperti itu."

"Tidak apa-apa toh itu tinggal sedikit." bohong Shikamaru, nyatanya kopi itu baru dibelinya dari kantin.

Shikamaru memasuki lift sedangkan Hinata dan Temari memasuki ruang kerja Temari.

Tut...tut..tut..

"Bodoh, kenapa tidak di angkat." gerutu Shikamaru.

Dia mencoba menghubungi lagi.

"Halo..."

"Bodoh kenapa tidak di anggkat telephone ku dari tadi. Aku melihat Hinata di rumah sakit Tokyo." cerocos Shikamaru.

Tut...

Sabungan telephon itu di putus begitu saja oleh Shikamaru.

"Apa-apaan dia. Tung-nggu.. dia tadi bilang Hinata di rumah sakit Tokyo..?" monolog Naruto dengan dirinya sendiri.

Naruto langsung menyambar kunci mobilnya dan melajukan di atas kecepatan dari biasanya.

"Kali ini aku pastikan untuk bisa mengenal mu lebih jauh lagi Hinata." seringai tipis Naruto.

Mobil nya berhenti di depan rumah sakit Tokyo. Dia keluar dari mobil dan bersandar di pintunya.

Naruto berusaha menghubungi Hinata tapi hasilnya nihil.
Matanya bergulir kesana kemari mencari Hinata, dia tidak mau melewatkan kesempatan ini.

Tepat saat itu, seorang wanita dengan rambut yang di ikat, memakai pakaian kasual lebih tepatnya tomboy. Celana jens yang tedapat beberapa sobekan di lututnya, kaos warna putih, kemeja kotak-kotak yang tak di kacing, dan sebuah jaket.

Beautiful Yakuza (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang