Chapter 2

5.2K 463 40
                                    

Author P.O.V

1 hari, 2 hari, 3 hari hingga 6 hari terlewati. (Name) semakin merapatkan jubahnya ketika tiba di Selatan dengan kompas di tangannya. Kerajaan tempat keluarganya tinggal adalah kerajaan Selatan, dimana iklim selalu dingin. Kuda yang semula berlari dengan gagah kini berjalan dengan pelan atas perintah (name). Meskipun suhunya dingin, bukan berarti selalu turun salju di kerajaan itu

Matanya menyipit, merasakan keadaan rumahnya kian mendekat seiring berjalannya waktu. Dia tersenyum lebar dengan mata yang berbinar-binar ketika melihat sebuah rumah sederhana bernuansa cokelat-hitam, namun terbilang lumayan besar dengan cerobong asap yang mengekuarkan asap

Dia langsung mengarahkan kudanya untuk berlari ke arah rumah tersebut. Dia melompat turun ketika tiba di hadapan rumah itu sambil memastikan si kuda diam di tempat dan langsung membuka pintu lebar-lebar

"Otou-sama, okaa-sama, Satoru-nii! Aku pulang!" Tidak ada jawaban dari kehebohan suaranya. Dia menaikkan sebelah alisnya bingung dan melepas wig serta mata biru yang lama kelamaan terlihat. Kemana keluarganya? Cerobong asap di rumah ini menyala, tidak mungkin pergi begitu saja, bukan?

"Halo?" Kakinya melangkah masuk. Merasakan perasaan tidak enak melanda dirinya. Ada yang tidak beres. Sungguh, keheningan lebih menyeramkan dibanding kebisingan

Kakinya melangkah masuk sambil matanya menyapu seluruh ruangan. Langkahnya berhenti di saat dia memasuki ruang keluarga. Matanya membulat dan langsung di penuhi dengan air mata yang siap tumpah. Tubuhnya bergetar tidak karuan hingga rasanya ingin jatuh begitu saja

Di hadapannya, terdapat mayat keluarga Gojo. Dimulai dari ayahnya yang tergeletak dengan sebagian tangan masuk ke perapian, luka tusuk tepat di jantung dan kedua mata biru yang hilang serta darah di wajahnya seolah dia habis menangis darah

Ibunya, yang tergantung di tembok dengan pisau menusuk kedua tangannya untuk membantu tergantung dan pisau di perut serta tengah kepalanya. Rambut putih sang ibu terlihat di potong secara berantakan oleh siapapun yang membunuh dan bola mata yang sudah tidak ada di tempat

Dan terakhir, kakaknya yang hanya berbeda 4 tahun darinya tergeletak di tengah ruangan dengan luka sayat di leher. Mulut yang terbuka dan bola mata yang hilang dengan kacamata bulat hitamnya di samping kepalanya. Mata yang dulu selalu menatap dirinya dengan penuh kasih sayang meskipun kakaknya itu menyebalkan

"SATORU-NII!" (Name) langsung berlari dan memeluk mayat kakaknya tanpa memedulikan darah yang mengenai jubah hitamnya. Mata birunya menumpahkan semua isinya dengan deras. Dia memeluk mayat kakaknya dengan sangat erat sambil berbisik kata maaf berkali-kali untuk ayah, ibu dan kakak satu-satunya

Dia terus menangis sejadi-jadinya tanpa henti. Dia merasa bersalah kenapa dirinya tidak datang lebih cepat

"Wah, wah. Akhirnya orang yang kucari datang juga, setelah menunggu 5 jam di rumah penuh mayat ini" kepalanya mendongak. Melihat satu-satunya orang yang ia hindari. Ryomen Sukuna

"Yang.. mulia.." hatinya terbakar oleh kebencian dan amarah. Dia yang sudah membunuh keluarganya. Dia yang mengambil bola mata keluarganya mengetahui mata tersebut berharga mahal dan langka

"Bagaimana..." Sukuna tertawa lebih dahulu

"Aku raja. Aku meminta bantuan kerajaan Selatan, kerjaan yang dulu memberimu kepadaku. Aku meminta lokasi rumahmu dengan perjalanan yang lebih singkat sehingga aku berhasil menyusul mu" (name) mengerutkan keningnya sambil menggigit keras-keras bibir bawahnya, menahan tangis untuk tidak keluar lagi

"Kau tahu? Aku bahkan rela memberikan 1000 emasku hanya untuk mencarimu. Tapi tidak apa, itu semua untung berkali lipat mengingat keluarga mu memberiku 6 bola mata albino biru dan rambut putih panjang milik ibumu" dia mengakhiri katanya dengan tawaan. Mata merahnya menatap tajam (name), sambil sesekali menatap mayat Satoru yang di peluk olehnya

𝙎𝙊𝙑𝙀𝙍𝙀𝙄𝙂𝙉𝙏𝙔 || Yandere!Sukuna [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang