Chapter 10

3.1K 277 16
                                    

Author P.O.V

Mata biru itu perlahan membuka matanya. Netra menyesuaikan dengan cahaya yang masuk. Dia menatap sekeliling dan melihat punggung Sukuna yang membelakanginya

Seketika ingatan tentang tadi mal memasuki kembali ke dalam kepalanya. Dia ingat semuanya. Dia yang melarikan diri dengan menyamar bersama Yuuji, dan Sukuna yang menusukkan sesuatu ke lehernya

Dirinya langsung bangun terduduk dan berdiri dengan tubuh lemasnya. Entah apa yang Sukuna masukkan ke dalam lehernya. Dia dapat merasa seolah otot-ototnya di matikan secara paksa. Dia terjatuh, tidak kuat menopang dirinya. Suara yang dihasilkan (name) berhasil membuat Sukuna terbangun

"(Name)..? Kau kenapa?" Sukuna duduk di kasur dan menoleh ke samping, melihat (name) yang duduk di lantai menatap dirinya dengan takut-takut. Sukuna hanya tersenyum melihat wanitanya masih ada di ruangan itu

"Maafkan aku, (name). Tapi hari ini sepetinya aku tidak akan kembali kecuali malam hari. Aku harus mengurus kerajaan ini" raja itu bangkit berdiri dan berjalan ke kamar mandi tanpa membawa pakaiannya

(Name) hanya bisa diam menatap kepergian Sukuna ke dalam kamar mandi. Dia merasa jantungnya serasa ingin melompat keluar, namun menjadi lebih tenang ketika Sukuna tidak marah kepadanya

Mata biru itu menyapu isi ruangan dimana dia melihat pedang indah berwarna biru yang terletak di atas meja, bukan di tempat aslinya. Dia mebatao pedang itu dengan tatapan datar tidak tertarik

Dengan sekuat tenaga, dia berdiri dengan bantuan kedua tangannya. Dia berjalan menuju ujung kasur tempat dia biasa menatap jendela untuk melihat pemandangan

Seperti biasa, dirinya mulai berangan. Bagaiaman jika tadi malam dia tidak berdiam di tempat tinggal grand duke dan tetap lanjut ke tempat yang aman? Bagaimana jika dia langsung keluar di saat dia mendengar suara aneh dari luar jendela? Dan berbagai bagaimana lainnya sebagai awal mula dari imajinasinya

Sukuna yang keluar ruangan hanya menggunakan handuk itu menatap (name) yang fokus menatap jendela. Sukuna hanya tersenyum dan mengeringkan tubuhnya yang masih setengah basah. Memakai pakaian rajanya dan berjalan ke arah (name)

"(Name)" si wanita tidak menghiraukan Sukuna dan tetap melamun. Sukuna hanya tersenyum dan mengelus pucuk kepala (name) dan berjalan keluar dari ruangan

Si wanita itu terus menatap jendela hingga tidak sadar Akane masuk ke dalam ruangan membawa nampan berisi berbagai macam makanan untuk sarapan. Wajah Akane memperlihatkan kesedihan melihat nona nya yang gagal untuk kabur

Dia menaruh sarapan di atas meja dan menghampiri (name) dengan perlahan

"Nona, silakan dimakan terlebih dahulu sarapannya. Saya akan membantu nona" wanita itu tidak bergerak. Matanya sendu, mata panda tercetak di kulit mulusnya, dan bibirnya pecah-pecah. Akane yang melihat (name) hanya tersenyum sedih dan mengambil kembali sarapan (name) dari atas meja. Beruntung sarapannya adalah macaroni cheese cream, dia bisa menyuapi (name)

Meskipun makan disuapi bukanlah etika makan bangsawan, Akane tidak peduli. (Name) harus makan, bagaimanapun itu

"Nona, buka mulut anda" wanita itu tidak bergerak dan mengabaikan Akane. Mau tidak mau, Akane menepuk bahu (name) dengan lembut, menghancurkan imajinasi apapun yang ada di kepala wanita itu. Dia menoleh

"Maaf, nona. Anda harus makan sarapan terlebih dahulu" mata biru itu menatap makanan yang ada di tangan Akane dan mengangguk tipis. Dia membuka kecil mulutnya, Akane tersenyum dan memasukkan sesuap makaroni ke dalam mulut wanita itu. Dia mengunyahnya dengan perlahan

"Tidak apa, nona. Semua pasti akan berakhir baik" (name) tidak menanggapi dan lanjut mengunyah. Dia sudah tidak memiliki harapan. Dia tidak mau orang lain menderita karena dirinya. Dia harus berubah

𝙎𝙊𝙑𝙀𝙍𝙀𝙄𝙂𝙉𝙏𝙔 || Yandere!Sukuna [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang