Chapter 21

1.8K 217 8
                                    

Author P.O.V

Wanita itu terbangun di dalam sel penjara. Tubuh kurusnya menggigil kedinginan. Gaun mewah yang dia pakai tidak berguna sama sekali dengan tubuhnya yang kian hari semakin kurus

Total sudah 2 Minggu dia di dalam sel penjara itu. Entah kapan Sukuna akan mengeluarkannya dari dalam situ. Mungkin tidak mungkin iya

Besok adalah hari dimana dia akan menjadi 27 tahun, dan dia gagal untuk tidak menjadikan usianya 27 tahun

Tubuh kurus itu terus tergeletak di lantai tanpa melakukan apapun. Awal masuk ke ruangan ini, dia mungkin meronta dan minta di bebaskan, namun tidak ada yang mengeluarkannya sehingga semangatnya untuk keluar lenyap begitu saja bersamaan dengan angin yang lewat

Kini, dia tengah menatap kosong jeruji yang ada di hadapannya. Dia sendiri bingung. Kakinya sangat sakit semenjak kejadian Sukuna menariknya paksa, bahkan dia sendiri yakin jika dia sudah tidak bisa berjalan, atau bisa di bilang lumpuh

Memang, selama 2 Minggu ini dia tidak pernah menggerakkan kakinya. Dia hanya menyeret tubuhnya beberapa langkah. Jika dia mencoba menggerakkan kakinya, kakinya akan terasa sangat sakit seperti seluruh ototnya kaku dan lumpuh

Gaun yang dia pakai mulai kusam semenjak satu Minggu yang lalu. Berat. Tubuhnya yang tidak berenergi tidak bisa menopang gaun itu. Rambut putihnya terlihat kusam karena ruangan yang tidak bersih. Matanya selalu menatap kosong dan dia hampir tidak pernah berbicara. Tubuhnya semakin kurus dengan tulang yang hampir menonjol dibalik kulitnya. Meskipun begitu, aura cantik dan aura mahalnya sebagai albino bermata biru tidak bisa dihilangkan darinya. Bahkan beberapa penjaga sesekali menatapnya yang terkapar dengan wajah memerah

Untungnya, dia masih di beri makan oleh Sukuna dengan cara seorang penjaga akan menghampirinya dan mendorong masuk nampan makanan. Tidak seperti makanan mewah yang sering dia makan, namun tidak apa. Dia tetap memakannya terkadang hingga habis terkadang masih tersisa dengan posisi tengkurap meskipun dia sudah mencoba mendorong tubuhnya agar duduk

Seperti hari-hari sebelumnya, tidak ada yang bisa dia lakukan di dalam ruangan itu. Sesekali otaknya bermain dengan ingatan masa lalunya, ingatan-ingatan kelam yang terus menerus dia hindari membuatnya gila tanpa sadar. Seolah seluruh traumanya dijadikan menjadi satu dan menyerangnya secara bersamaan

Berkali-kali dia menangis dalam diam, namun tidak jarang juga dia menangis sambil berteriak tidak jelas. Para penjaga yang menjaga hanya diam. Mereka tidak di izinkan Sukuna untuk melakukan apapun terhadap wanita itu, meskipun itu menolongnya

Sepertinya, selama 2 Minggu ini Sukuna tidak mengetahui rencana bunuh dirinya, karena jika Sukuna tahu, dirinya akan di pindahkan di tempat dimana Sukuna bisa mengawasi dirinya selama 24 jam penuh. Meskipun Sukuna terdengar gila, dia tidak mau wanitanya mati meninggalkannya. Namun dia sendiri tidak pernah datang untuk memeriksa kondisi wanita yang dia 'cintai'

(Name) sendiri sudah mendengar kabar Souta yang membaik dan kembali tersenyum tipis. Untungnya, rasa bersalahnya sebagai mama bisa dihilangkan dengan itu

Dia sedang melamun, namun suara langkah kaki mengambil alih perhatiannya. Dia kembali sadar, tatapan kosong nya menatap sepatu hitam yang biasa di pakai oleh pelayan wanita

"Nona" suara itu, suara yang dia kenal. Mata biru itu, masih dengan tatapan kosongnya menatap Akane yang kini berjongkok. Hanya jeruji besi yang membatasi keduanya

𝙎𝙊𝙑𝙀𝙍𝙀𝙄𝙂𝙉𝙏𝙔 || Yandere!Sukuna [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang