Bonus Chapter

3.8K 311 43
                                    

Author P.O.V (abad 21)

Seorang wanita terbangun dari tidurnya setelah mengalami mempi aneh. Mimpi tentang dirinya yang menjadi seorang pelayan dengan raja yang tergila-gila olehnya. Tapi dia tidak bisa mengingat jelas wajah raja di mimpinya

Tubuhnya di banjiri oleh keringat dan nafasnya terengah-engah. Mimpi itu seolah membuka kembali kehidupan sebelumnya yang sangat menyeramkan

Mata birunya menoleh, menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 06:10. Dia segera berdiri dan merapikan kasurnya sebelum kakaknya akan masuk dan membangunkannya

Kakinya melangkah untuk masuk ke kamar mandi terlebih dahulu dan diapun membersihkan tubuhnya. Setelah selesai, dia kembali ke kamarnya untuk memakai seragam

Dia lanjut berjalan menuju meja makan, dimana otousannya sudah duduk di kursi, okaasannya yang masih memasak roti untuk bagiannya. Hanya kakaknya yang tidak terlihat. Dia segera duduk di kursinya

"Otousan, dimana Satoru-nii?" Tepat setelah dia bertanya tentang kakaknya, seseorang datang sambil menepuk pundaknya. Gadis itu menoleh, melihat kakaknya dengan kacamata hitamnya tengah duduk sambil tersenyum lebar di sebelahnya

"Kau mencariku?"

"Sudah tidak" okaasannya menyerahkan sepiring roti dan telur yang terakhir

"Satoru, (name), ayo cepat di makan. Kalian tidak mau telat di hari pertama setelah kenaikan kelas, bukan?" kedua kakak beradik itu langsung memakan roti mereka dan mengambil tas masing-masing

"Otousan, okaasan, kami berangkat, ya" kedua orangtuanya menyahut. Keduanya langsung berjalan bersama, namun harus berpisah di persimpangan dikarenakan universitas Satoru berbeda arah dengan SMA (name). Keduanya terpaut usia 4 tahun dengan Satoru yang lebih tua

"Sampai bertemu di rumah, Satoru-nii" Satoru menyahut. Dan gadis itu langsung berlari menuju sekolahnya

Tiba di gerbang, kedua sahabatnya, Akane dan Mayumi tengah berdiri di hadapan rak sepatu. (Name) yang melihatnya langsung menghampiri dan menyapa keduanya

"Mayumi-chan! Akane-chan!" Keduanya menyambut kedatangan wanita berambut putih itu. (Name) dengan buru-buru mengganti sepatunya dan mereka bertiga berjalan bersama menuju kelas mereka yang kebetulan bersebelahan

"Ah, (name)-chan, kudengar akan ada murid baru di kelasmu" mata biru itu menatap Mayumi dengan bingung

"Oh ya? Pasti dia orang yang pintar, pindah di saat kelas 3 itu adalah tantangan yang besar" Akane mengangguk, setuju dengan pendapat (name)

"Yang ku dengar, mereka adalah keluarga yang berada dan terpandang. Yang pindah bukan hanya satu orang, tapi dua. Dia pindah bersama adiknya yang lebih muda 1 tahun" Akane dan (name) mengangguk-angguk. Mereka bertiga menaiki tangga bersama. (Name), yang berada di sebelah kiri, dengan Akane di tengah dan Mayumi di kanan itu tanpa sengaja menabrak seseorang

"Ah, maaf. Aku tidak bermaksud" gadis itu tersenyum tanpa melihat siapa yang dia tabrak karena dia terus berjalan bersama Akane da Mayumi. Tapi, sepertinya dari tingkat kekerasan tubuhnya, yang dia tabrak adalah murid laki-laki

"Eh, yang kau tabrak.. aku tidak pernah melihat laki-laki itu.. apakah dia murid barunya?" Akane dan (name) serempak menatap Mayumi

"Ah? Kalau begitu, kenapa dia terlihat menuju kelas 2?" Kali ini (name) yang di tatap oleh kedua sahabatnya

"Mungkin itu adiknya?" Akane dan (name) hanya mengangkat bahu tidak peduli. Nanti juga mereka akan bertemu dengan murid baru itu

"Oh iya, aku kemarin habis membaca buku sejarah. Aku menemukan sejarah tentang Raja yang tergila-gila dengan seorang pelayan" Mayumi dan (name) menatap Akane di waktu bersamaan. Keduanya terus berjalan dan berbelok ke kanan

"Ah? Sejarah apa itu. Aku baru tahu seorang raja bisa tergila-gila pada pelayan" Akane juga menggeleng menanggapi (name). Tapi jauh di lubuk hatinya, gadis itu merasakan sesuatu yang aneh ketika mendengar ucapan Akane. Dia merasa.. tidak asing dengan kata-kata itu..

Mereka tiba di kelas 3-1. (Name) pamit terlebih dahulu karena ini kelasnyam sedangkan Akane dan Mayumi berada di kelas yang berbeda dengan dirinya

Dia segera masuk dan duduk di bangkunya. Dalam hitungan detik, para murid laki-laki yang menyukai (name) langsung mendekatinya. Gadis itu memang di kenal dengan kecantikannya, serta rambut putih dan mata biru yang jarang di miliki oleh orang-orang. Beberapa kali teman-teman perempuannya menatap iri, namun apa yang bisa mereka lakukan? (Name) adalah teman yang baik

Gadis itu hanya menatap para lelaki dengan senyuman terpaksa. Dia tidak pernah meminta untuk di sukai oleh banyak orang. Bahkan di kalangan adik kelas dia pun terkenal dan memiliki banyak penggemar. Padahal gadis itu tidak kenal dengan adik kelas manapun

Sreekk

Pintu kelas bergeser terbuka. Sensei masuk mengambil alih seluruh perhatian di kelas. Guru pria

"Semuanya, kita mulai hari ini lebih cepat. Akan ada murid baru yang perkenalan. Jadi, dengarkanlah. Silakan masuk" sensei mengizinkan murid baru itu untuk masuk

Tap tap tap

Langkah kaki memenuhi ruangan yang sunyi. Seluruh mata tertuju pada lelaki yang memiliki rambut merah muda dengan tato di wajahnya. Mata merahnya menatap seluruh isi kelas dan berhenti ketika melihat (name). Kedua matanya melebar dan dia tersenyum tanpa sepengetahuan orang-orang

(Name) yang melihat lelaki itu entah mengapa mendapatkan perasaan yang tidak enak. Jantungnya berpacu kencang dengan keringat yang membanjiri pelipisnya. Kedua mata birunya melebar ketakutan. Keningnya mengernyit. Ada apa? Kenapa lelaki yang tampan itu membawa tekanan seperti ini?

"Salam kenal. Namaku Ryomen Sukuna. Semoga kita bisa akrab.." Kedua mata merah itu terus menatap mata biru. Dia tersenyum khusus untuk (name)

Perasaan yang tidak enak itu kembali menyelimuti dirinya dengan kejam. Setiap kali mata birunya bertemu dengan mata merah milik Sukuna, dia bisa melihat sesuatu yang tidak beres akan terjadi kepada dirinya. Tapi dia tidak tahu apa

Takut. Hanya itu perasaannya ketika menatap Sukuna. Dia merasa seolah dirinya tidak bisa menghindar dari lelaki itu, seolah lelaki itu memiliki kuasa penuh atas dirinya, seolah.. hidupnya akan berakhir di tangan lelaki itu

"Baiklah, Ryomen-san. Silakan duduk di samping Gojo-san. Gojo-san, silakan akan tanganmu" gadis itu mau tidak mau mengangkat tangannya. Seringai kecil terbentuk di wajah Sukuna. Dengan perlahan, dia berjalan ke samping gadis itu dan duduk. Wajahnya terus menatap (name) yang mencoba menghiraukan tatapan Sukuna

Sukuna dapat melihat gadis itu menegang. Mungkin tubuh gadis itu mengingat apa yang terjadi pada dirinya di masa lalu. Sukuna sendiri mengingatnya. Oh, dia mengingatnya dengan sangat baik dan mendalam

Seringai terlukis di bibirnya. Tatapannya menggelap, seperti singa yang menemukan kelinci di tengah tumpukan sampah. Dia akan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya

Sudah 9 kali dia berpindah-pindah sekolah hanya demi menemukan gadis itu. Toh, keluarganya adalah keluarga yang memiliki kekayaan, jadi tidak masalah. Siapa sangka dia menemukan kelinci kecilnya di sini..

'sudah ku bilang, aku akan menemukan mu dimanapun dan kapanpun itu, darling'

•The end•

Dimanapun itu, aku akan tetap menemukanmu ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimanapun itu, aku akan tetap menemukanmu ♡

-R. Sukuna

Don't forget to vote (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠❤

𝙎𝙊𝙑𝙀𝙍𝙀𝙄𝙂𝙉𝙏𝙔 || Yandere!Sukuna [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang