Chapter 14

2.5K 228 6
                                    

Author P.O.V

Mentari yang terik menyinari wajah sang nona yang tengah tertidur. Perlahan-lahan, mata birunya terbuka dan menyesuaikan dengan cahaya yang terang

Dia menatap perutnya yang datar kembali. Kepalanya menampilkan ingatan tadi malam. Dia yang melahirkan dibantu oleh seorang wanita yang tiba-tiba datang

Ah, dimanakah anaknya? Dia menoleh ke samping, melihat sebuah kasur bayi. Apakah anaknya ada di sana? Tadi malam dia tidak sempat untuk melihat bayinya, dia jatuh tertidur begitu saja

Tubuhnya tidak bisa bergerak, sakit menjelajar dari perut kebawah. Ingin sekali dia melihat anaknya

"Permisi" Akane masuk, membawa nampan berisi sarapan untuknya. Dia tersenyum dan menghampiri nonanya

"Nona, tabib istana menyarankan nona untuk tidak terlalu banyak bergerak, jadi saya akan membantu nona untuk makan" Akane membantu (name) untuk duduk di kasurnya. Omong-omong, kasur tersebut sudah bersih diganti oleh Akane dengan bantuan Sukuna di saat wanita albino itu masih tertidur

Akane mulai menyuapi (name) sedikit demi sedikit hingga habis. Samar-samar, mereka dapat mendengar suara sorak sorai dari luar. (Name) menoleh ke arah jendela dan melihat kerumunan masal

"Kenapa ramai sekali?" Akane ikut menoleh dan tersenyum

"Hari ini nona Elinora di angkat menjadi seorang ratu, dan yang mulia raja memperbolehkan nona Elinora membantu anda untuk mengurus pangeran Souta karena nona Elinora membantu anda melahirkan" (name) menaikkan sebelah alisnya

"Souta? Siapa?" Piring yang sudah tidak ada makanannya itu di taruh kembali ke atas nampan

"Anak nona dinamakan oleh yang mulia raja dengan nama Souta, dan sekarang pangeran Souta sedang mengikuti upacara penobatan ratu dengan iming-iming 'anak dari nona Elinora'. Tapi setelah penobatan ratu, Pangeran Souta akan segera dikembalikan ke nona" tepat setelah mengatakan itu, Sukuna masuk ke dalam ruangan, lengkap dengan seluruh pakaian raja sambil menggendong Souta di tangannya. Dia tersenyum melihat (name) yang sudah bangun. Wanita itu tidak membalas senyuman Sukuna dan menatap bayi yang ada di tangannya

Sukuna yang melihat tatapan (name) itu menyeringai. Dia menyerahkan bayi itu kepada sang ibu. Wanita itu menerimanya dengan ragu-ragu. Dia tidak pernah berinteraksi dengan bayi sebelumnya

Mata biru itu menatap wajah sang bayi yang terbangun dengan senyum tipis. Sebenci apapun ibu kepada anak, dia tetap memiliki kasih sayang yang disembunyikan

Mata bayi itu berwarna sebiru laut, sama seperti miliknya dengan rambut berwarna merah muda. Wajahnya tampan dengan senyuman manis yang dapat memikat orang-orang meskipun usianya baru 1 hari. Bayi itu tertawa di saat (name) menyentuh pipinya. Sepertinya dia dapat merasakan kehangatan sang ibu yang disalurkan melalui sentuhan

Tanpa sadar, Sukuna sendiri yang melihatnya tersenyum. Dia merasa melupakan bebannya di saat melihat pemandangan yang menyejukkan itu

"Souta.. anakku.." tanpa disadarinya, air mata mengalir setetes demi setetes dari wajahnya. Tidak bisa di bantah kalau Souta adalah anaknya sendiri, meskipun bercampur dengan darah bajingan

Souta seketika menangis, membuat Sukuna dan Akane panik. Entah kenapa (name) mendapat insting untuk menyusui anaknya. Dia mengelap air mata yang tersisa

"Akane, Yang mulia, kumohon, keluarlah" Sukuna dan Akane menatap wajah datar (name). Keduanya keluar dan membiarkan (name) berdua dengan bayinya

Selesai dengan aktifitasnya, (name) mencium kening anaknya yang tertidur pulas. Dia kembali menyuruh Akane, hanya Akane untuk masuk. Tapi Sukuna ikut masuk ke dalam ruangan itu

𝙎𝙊𝙑𝙀𝙍𝙀𝙄𝙂𝙉𝙏𝙔 || Yandere!Sukuna [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang