8. Alexa

9 9 0
                                    

Hai hai haiiii para pens Zora

Jadiii Patrick bakalan update lagi nieee. Jangan lupa kasih bintang and komen banyak banyakkk
🤩💞💐💐

(⁠~⁠ ̄⁠³⁠ ̄⁠)⁠~

Jam istirahat adalah jam terfavorit bagi semua siswa ANGEL maupun siswi di sekolah lainnya. Saat ini Kenzo sedang berjalan di koridor sekolah menuju ke kelas Aruma.
Seragam yang rapi dan rambut di tata dengan tidak asal asalan, lalu memasukkan kedua telapak tangan nya kedalam saku. Itu adalah ciri khas seorang SAHDAN KENZO ALEXANDER.

Dahi Kenzo mengernyit menyaksikan adegan yang tak ia duga di depannya.
Apa-apaan ini? Aruma di kasih bunga dari seorang cowok. Huwaw.

"Buat kamu"Valen menyerahkan buket bunga ke arah Aruma. Aruma menaikan satu alisnya ada gerangan apa nih anak? Batin nya. Tanpa berfikir lama Aruma menerima nya
"Thanks" balas Aruma dengan wajah yang masih datar.

"Ngapain Lo?" Tanya Kenzo saat tiba di sana. Tentu saja itu membuat Valen dan Aruma terkejut. Pandangan Kenzo beralih ke buket bunga yang di pegang Aruma. Lantas ia mengambil nya.

"Jangan kasih barang sembarangan ke cewek orang." Titah Kenzo lalu menarik Aruma ikut bersamanya. Aruma yang di tarik agak kasar itu pun bingung harus berbuat apa. Sekarang ia haru menyeimbangkan jalannya dengan langkah Kenzo yang sangat cepat.

Tiba di taman belakang sekolah. Aruma melepas cekalan Kenzo dari tanganya bekas nya terlihat memerah.

"Kenapa bunganya kamu terima?" Tanya Kenzo membuka suara. Sambil mengarahkan pandangan tajamnya ke Aruma. Aruma yang di tatap seperti itu lantas menunduk ia takut menatap manik hitam Kenzo saat ini.

"Maaf. Saya cuma kasihan sama dia" tuntas Aruma. seraya memenggangi tangan nya.

"Lain kali jangan terima pemberian siapa pun kecuali aku." Sarkas Kenzo lalu penarik dagu Aruma agar mendonggak ke arahnya. Aruma mengangguk. Kenzo memasang wajah tersenyum begitu pula dengan Aruma.

"Sakit" Aruma mengadu lalu menunjukan tangannya disana terdapat bekas cekalan tangan kenzo. Kenzo membulatkan bola matanya dengan segera ia mengambil alih tangan Aruma memegang nya dengan halus tidak seperti beberapa menit yang lalu.

"Maaf Al. Gara-gara saya kamu terluka" ucap Kenzo seraya meniup luka di tangan Aruma. Dalam diam Aruma memperhatikan wajah Kenzo yang sedang khawatir, itu membuatnya sedikit tersenyum.

"Enggak papa nanti juga sembuh" celoteh Aruma menenangkan Kenzo yang tampak masih sangat khawatir. Tidak bisa di pungkiri betapa bersalahnya dirinya ia menyesal menarik tangan Aruma secara paksa.

"Tetep aja saya merasa bersalah"pungkas Kenzo. Pandangannya mengarah ke kursi kosong di belakang mereka.

"Ayo duduk di situ" Kenzo mengajak Aruma.

"Eumm Aruma. Kamu nggak takut sama saya?" Aruma mengernyit kenapa cowok di depannya ini sangat absurd. Kenapa dia menanyakan hal yang tak masuk akal. Astaga.

"Enggak lah kita sama sama Manusia ngapain takut. Saya baru takut kalau ternyata kamu itu manusia setengah ular"cerocos Aruma menahan tawanya kala melihat muka Kenzo yang agak di tekuk. Menurutnya itu seperti cewek kalu lagi mengambek.

DANDELIONS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang