Bab 13: Pengunduran Diri

7.7K 656 3
                                    

Hari masih pagi dan Aleo tengah menyiapkan buku dan alat menulis saat salah seorang pelayan mengetuk pintu kamarnya lalu memberitahu bahwa tutornya selama 2-3 bulan sudah datang. Sampai di lantai pertama, Aleo melihat seorang wanita berkacamata yang cantik, Aleo tebak wanita itu masih di awal 20-an.

"H-halo." Sapa Aleo, telinganya memerah saat wanita itu membalasnya dengan senyum formal.

Wanita itu kemudian berdiri dan memperkenalkan dirinya, "Selamat Pagi Tuan Aleo, nama saya Rhianna, guru Anda selama 3 bulan ini."

"S-selamat pagi juga..."

"Uh, mari langsung mulai..?"

Rhianna membenarkan kacamatanya sebelum mengangguk dan mempersilakan Aleo untuk duduk. Kebetulan seluruh anggota keluarga Scottravis, termasuk Freya, tidak ada di mansion jadi Aleo bisa memulai pembelajarannya dengan tenang.

Matematika, Bahasa, Sains, Sosial, dll. Aleo mempelajari dasar-dasar dari setiap bidang sampai pukul 15.35 PM. Dan tepat pada jam itulah Alan beserta kedua temannya, Koa dan Ben, datang ke mansion.

"Aleo!" Seru Alan begitu memasuki rumah, dia memeluk Aleo erat sebelum beralih menatap Rhianna yang menatap adegan di depannya dengan wajah formal alias datar.

"Kau pasti guru itu, ya." Rhianna mengangguk sebagai tanggapan atas perkataan Alan. Alan yang mendapati anggukan itu hanya mendengus, sebelum beralih menatap kedua temannya yang terpaku.

Mereka terkejut melihat senyum tulus Alan. Meskipun Alan bukan orang yang tidak akan tersenyum, tapi kebanyakan senyum yang ditunjukkannya itu senyum mengejek atau merendahkan. Jadi tidak heran kalau Koa dan Ben terkejut melihat senyum tulus Alan.

"Nah Aleo mereka teman Kakak yang itu namanya Koa," Alan menunjuk Koa yang melambaikan tangannya, "Dan di sebelahnya Ben." Kemudian Alan menunjuk Ben yang berseru 'Yo!'.

"Kakak mau jalan bareng mereka dan arahnya itu sama ke arah kafe tempat kamu kerja, jadi gimana kalau kita pergi bersama? Biar sekalian."

"Uh, tapi aku masih-"

"Tidak apa, Tuan Muda, lagipula jam belajarnya hanya sampai setengah empat sore." Sela Rhianna sambil membetulkan kacamatanya.

"Kalau begitu aku ikut Kakak!"

[][][]

Aleo, Alan dan kedua temannya baru saja masuk ke dalam kafe tempat Aleo bekerja ketika mendengar seorang wanita berteriak kesal.

"Dasar sialan! Kau pikir gaji murahanmu bisa mengganti pakaianku ini?! Tolol!" Maki wanita itu pada seorang waiter laki-laki tampan di depannya.

Bukannya menjawab laki-laki itu malah memandangi wanita tersebut dengan tatapan bingung.

"Tapi kau yang menabrakku." Jawaban laki-laki itu semakin memancing kemarahan wanita tersebut.

Wanita itu mengangkat tangannya hendak menampar laki-laki itu tapi ternyata tangannya ditahan oleh Aleo. Ya, Aleo. Bukannya Aleo merasa bahwa laki-laki itu benar, dia hanya tidak ingin kejadian ini berlanjut karena jika konflik itu berlanjut reputasi kafe akan menurun akibat 'kelalaian staff' dan membuat karyawan lain kesulitan, terutama Manajer kafe yang harus menjelaskan berbagai macam hal ke pemilik kafe.

"Nona tolong tenangkan diri Anda," Melihat wajah Aleo mau tidak mau wanita itu luluh dan menurunkan tangannya, "Saya tidak tahu jelas kronologinya tapi sebagai senior dan perwakilan dari kafe ini saya minta maaf, kalau Nona mau saya bisa mengganti uang laundry pakaian Anda." Kata Aleo dengan senyum bisnisnya yang dapat membuat orang tertipu.

AleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang