Ditengah ia berjalan menghirup udara serta sapuan angin terlintas dibenaknya atas pembicaraannya dengan Skava.
"Ibu sejujurnya aku tidak memahami semuanya, kenapa rasanya ucapan Ava tidak begitu asing diteligaku" monolog pikirannya sambil melihat bunga mawar yang indah tengah mekar dengan sempurna.
"Ava bilang aku harus berhati-hati dengan keindahan?, lantas bagaimana dengan sebuah rumah yang penuh kepura-puraan?" tanya Athena dalam hatinya.
"Apa ini semua berhubungan dengan sosok ayah atau sebuah logika saja?" tanya Athena dalam hatinya kembali.
"Hufft ini sangat menyebalkan!" Ucap Athena sambil menghela nafas kasar.
Athena pun masih setia ditaman alaska yang penuh rindu antara Skava nindita dan hatinya.
Tak lama kemudian setelah 30menit kemudian Skava kembali menyambangi taman tersebut dan melihat sang teman yang tengah berdiri memandangi tanaman mawar putih yang indah namun penuh sebuah luka dimatanya."Heii kenapa melamun hem" ucap Skava sambil memegangi pundak Athena.
"Eh udah kelar rupanya" ucap Athena dengan termenung.
"kenapa malamun na?" tanya Skava dengan lembut.
"Kau benar va, mawar putih disini ada susunan rapi akan rindu" ucap Athena lalu berbalik dan memandang wajah Ava yang tengah tersenyum hangat kepadanya.
"Ayo kemari peluk" ucap Skava lalu merentangkan kedua tangannya dan memberi tanda untuk athena segera memeluknya.
"Dengan senang hati nona rindu" ucap athena sambil lalu berhambur pelukan terhadap Skava yang begitu mengerti keadaannya.
"Aku rindu purnama di siang hari" ucap Athena dengan nada sedih.
"Kenapa harus menunggu purnama kalau hujan saja bisa disiang hari hm" tutur Skava.
"Dia memang hujan tapi saat ia mencintai hujan, tapi aku sedang mencari purnama ketika bulan terang" ucap Athena dengan lirih dengan setia dipelukan Skava.
"Dengar aku na, jangan terus dicari kau akan sakit jika mencari, kenyataan sulit dibenarkan ketika salah sudah datang" ucap Skava sambil lalu melepaskan pelukan dan melihat wajah Athena dan menjelaskan perihal purnama tentang ayahnya.
"Hahahha ya kau benar Ava" ucap Athena dengan tawa menggelegar tapi skava bisa melihat ada luka yang dalam dalam nanar mana coklat dengan senyum paksa serta tawa perih diwajah seorang Athena.
"Maafkan aku ibu, aku lancang mencari tau tentang hujan dan purnamanya" umpat athena dalam hatinya lalu memeluk kembali skava dengan tangisan tanpa suara namun terdengar terluka dimata Skava yang bisa mendengar suara sesegukan dari gadis periang namun banyak menyimpan rahasia sebuah luka yang begitu dalam.
"Semua akan baik-baik saja" Ucap Skava sambil mengelus pucuk kepala athena dan mengelus punggung yang gemetar akan tangisan kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dialog Athena
NouvellesKisah ini adalah sebuah dialog rindu, dan kata senja. Aku pernah bermimpi akan dunia, bahwa aku akan terbang bebas seperti burung diatas awan tapi ntahlah aku selalu kalah pada terpaan angin, jujur saja diriku sedih melihat duniaku mudah tumbang han...