Ending Athena•20

9 5 3
                                    

Hai salam bahagia ya dari Author

The dialog :

“Bagaimana sekarang?” ucap ibu Hani tak lain ibu Athena.

“Menurut ibu gimana?” tanya Athena pada ibunya.

“Sudah di batas akhir kan sayang, kalau kalian semua bagaimana hem?” ujar ibu Hani pada Athena dan teman-temannya.

“Tentu saja sangat bahagia” ucap serentak ke 6 orang tersebut tak lain yaitu, Athena, Skava, Renjana, Angkasa, Laut, Samudra.

“Ayo kemari semua anak2 kesayangan ibu” ucap ibu Athena pada teman-temannya.

Lalu mereka akhir menghampiri ibu Hani yang mereka anggap sebagai orang tuanya sendiri, berhamburlah pelukan pada wanita yang sudah berkepala tiga tersebut.

“Jangan nakal bayi besar ibu” ucap ibu Hani yang dibalas anggukan oleh ke 6 orang itu.

“Cerita dan kisah kita semua memang terkadang bisa saja relate dikehidupan tapi adakalanya kita harus bisa memberikan senyum yang tulus untuk sebuah semesta yang mempersatukan kita” ujar ibu Hani.

Tak lama setelahnya mereka melepas pelukannya lalu bercengkrama dengan dialog semesta yang menyenangkan bagi mereka.

“Jika suatu hari Atma adalah dunia bagi Harsa milikku, apakah boleh sebentar saja aku memeluk antariksa?” tanya Renjana sambil menatap ke arah ibu Hani.

“Hehe manis sekali putriku, tidaklah salah mengharapkan sebuah atma yang terkadang meluapkan sebuah pertanyaan, namun lihatlah apa yang kau inginkan dulu sebelum memintanya” ucap ibu Hani dengan mengelus kepala Renjana.

Dan tak lama kemudian mereka tertawa kecil bersama akan pertanyaan Renjana.

“Jadi menurut ibu kita harus memilih bukan?” ucap Athena dengan tanya

“Ibu rasa kamu sudah tahu jawabannya” jawab ibu Hani dengan senyumannya.

“Hahaha ya juga ya” ucap Athena yang bikin geleng-geleng kepala Angkasa.

“Dasar kamu yah” ucap Angkasa menyentil dahi Athena.

“Hiksss ibuuu liat Angkasa nakal” adu Athena pada sang ibu.

“Ibu ga ikutan ya” ucap ibu Hani dengan candaannya.

“Kasian deh” ejek Angkasa pada Athena.

“Huu dasar nyebelin” rajuk Athena.

“Hadehh harus banget liat kebucinan ini, ya Tuhan” ucap Laut dengan jengah melihat tingkah 2 manusia menyebalkan.

“Udah deh gausah cepu” ucap samudra menepuk bahu Laut dengan muka yang dibikin sedih.

“Apansih kalian” ucap Skava dan Renjana berbarengan.

“Cewe kita emang jodoh dunia akhirat” ucap samudra sambil tertawa yang diikuti gelak tawa Laut.

Akhirnya mereka pun tertawa bersama.

____________________________

Dari cerita ini tergambar sebuah ilustrasi kehidupan yang bisa kita petik anak muda yang sedang jatuh cinta.

Ya ibarat kata relate kehidupan “gue” untuk anak jaman milenial sekarang.

Selalu tersenyum untuk kalian. Maaf ya kalau End nya tidak sesuai karna aku juga masih penulis pemula, semangat buat kalian semua ya✌🏻✍🏻.

Bonus qoute buat kalian All:

Walaupun otak berisik namun kesendirian adalah sunyi paling nyata.

Terkadang memilih harus siap dengan segala aturannya.

Ayo semangat berjuang jangan sampai penantian panjang akan hilang dalam sekejap genggaman.

Jangan mengeluh tapi kita boleh mengeluh untuk seuntai lelah tapi tidak untuk menyerah.

Berpikir secara terbuka untuk bisa bermain logika karna tidak semua tentang perasaan bisa disamaratakan dengan dunia yang terkadang meluapkan emosi tanpa kenyataan yang ada.

Bernapaslah sejenak untuk sekedar menutupi rasa kecewa yang membuat batin terluka.

Semoga hari kalian bahagia.

Vote terus.

Selamat menikmati cerita ini.
Love you so much All.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dialog AthenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang