Athena•15

11 13 0
                                    

Happy Reading All
Part Diary of Skava Nindita

Aku merindukannya
Ntahlah kapan ia akan mendatangi mimpiku, bisakah kita bertemu walaupun sebentar saja.

Dunia tidak seindah yang dibayangkan, aku sendirian tanpa ada orang yang mau menemani diriku hanya untuk sekedar mengobrol sayang.

Hei Laut Biru Nakara, kamu tidur sudah terlalu lama. Bisakah saat ini kau memandangku dengan ketampanan serta kejahilan mu, aku lelah sungguh aku lelah memaksakan hal yang jelas tidak bisa untukku.

Aku benci menangis sendirian seperti ini Nakara, tidak bisakah kau sukarela datang lalu tersenyum hangat untuk sesaat.

Diriku sangat butuh tempat mengadu untuk hal-hal kecil bahkan ingin rasanya memeluk dirimu.

Kenapa ada jarak antara bumi dan langit, ayo sayang turun ya, melelahkan merutuki kebodohanku trus memandang langit malam tanpa besenda gurau dengan kekasihku.

Nakara tidak bimbangkah kau meninggalkan gadis kecilmu yang tengah memungut sedikit perhatianmu saat jiwamu saja tidak bisa datang padaku?.

Aku merindukanmu. Jangan lama-lama diatas sana, ayolah aku benci begini. Malam ini memang terlihat terang tapi tidak dengan hatiku yang terus menerus memanggil namamu.

Aku memang sudah berjanji untuk bahagia tapi bagaimana dengan janjimu untuk tidak meninggalkan diriku?, Kau bahkan membuat menjadi pecahan kaca yang sulit untuk kembali utuh.

Avaa sudah tersenyum untuk kebahagiaan tapi tidak dengan kehidupan. Hidupku rampung Nakara ketiadaan dirimu disampingku kini aku benar-benar tergelincir.

Kini diriku menemui jalan buntu, berharap pada angan hanya akan membuatku semakin gila. Berharap pada nisan yang terpampang namamu kaki ini kelu tidak berdaya. Bintang katakanlah apakah kekasih ku bersamamu, sampaikan salam ku terhadapnya katakanlah datanglah sesekali pada mimpi SKAVA NINDITA untuk memeluknya akan kesunyian yang berperang hebat dengan pikirannya.

Nakara ingatkah saat kau berjanji akan membagiakan ratumu ini, hem??. Berdialog pada hati sendiri rasanya menyedihkan sayang. Aku tidak mampu menampung rasa cinta sendirian.

Sekali lagi aku katakan bahwa aku sangatlah merindukanmu.

Jarak kita sangatlah jauh, semesta tidaklah memisahkan kita, tapi penciptalah yang sangat menyayangi dirimu dibandingkan rasa cintaku terhadap dirimu.

Aku hanya ingin mengeluh tentang duniaku, selebihnya doaku selalu menyertaimu. Tenanglah diatas sana kabari aku jika kau tak bahagia maka akan kupaksa semesta mengembalikan mu dengan wujud berbeda tapi dengan dirimu yang sama.

Begitu egoiskah diriku, ya aku wanita egois yang takut akan kehilangan laki-laki ku bahkan saat kita sudah berbeda alam sungguh sangat menyakiti diriku.

Tuan Laut Biru Nakara, aku akan menunggu sampai waktunya tiba kebahagiaan akan menyertai jiwa serta batinku sesuai janjiku terhadap rajaku.

Akan ku bawa lentera indah menyampaikan pesan padamu bersama tangan mungil yang akan memanggilmu dengan rinduku.

Dia akan melepas lentera itu sambil berucap.
"Terimakasih uncle telah mencintai ibuku, aku bawa lentera ini untuk wujud terimakasih telah memberi jalan pada seseorang yang engkau cintai bertemu dengan dunia barunya yaitu ayah tercintaku bersama dengan kedatanganku didunia ini, Terimakasih uncle Laut Biru Nakara kamu tetap raja semesta milik ibuku tetapi Ayahku adalah pemenang segalanya dari semesta menjadi dunia yang seutuhnya."

Skava said : One day my son will say it. I'm already happy, Thank you my love.

Next part selanjutnya 👉🏻

Always happy All

Dialog AthenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang