Awal

90 104 34
                                    

Udara sejuk membuat risa masih berbaring diselimbutnya, suara ayam nyaring membuat risa terbangun ia bangun dari ranjang dengan selimut berwarna coklat kesukaannya kini pandangan ia melihat kearah jam yang menunjuk pukul 06.20 sontak risa langsung buru buru mengambil handuk yang tergantung tidak jauh dari ranjangnya

Risa tidak sempat sarapan tetapi risa dibekali oleh mpok mina roti bakar dengan isi matcha mungkin ini terdengar aneh tetapi risa sangat menyukainnya. Mpok mina berpesan agar naik motor saja supaya tidak terkena macet naas risa tipekal anak yang keras kepala ucapan neneknya tidak didengar ia bilang memakai motor itu panas padahal itu akan lebih cepat

Tidak terasa pukul sudah jam 6.50 sebentar lagi pukul menunjukan jam 07.00 sebelumnya risa tidak pernah telat sepertinya kali ini ia akan dihukum, kini risa memakirkan mobil berwarna kuning dan bergegas ke arah gerbang.

Ia tidak henti melihat arlojinya yang sekarang pukul 06.59

"satu menit lagi" gumamnya sambil berlari menuju gerbang, sayangnya dijalan ia disenggol oleh orang yang sama sama kesiangan itu sangat membuang waktu baginya

Arloji risa menunjukan sekarang sudah lebih satu menit ia pikir gerbang tidak akan begitu cepat ditutup ternyata dugaannya salah, pak toto penjaga sekolah langsung menutup rapat rapat

"loh pak!" ucap risa dengan mengigit bibirnya karena takut apa yang akan terjadi karena sebelumnya ia tidak pernah terlambat

Tidak lama bu lani datang kearahnya
Bu lani adalah kesiswaan di smpn 11 kencana ia dikenal dengan guru yang sangat galak  "tumben ris" itu yang dikatakan bu lani ketika bertemu dengan risa, bagaimana mungkin?guru yang dikenal galak itu?mengapa tidak memarahiku

Bu lani mengajakku ke ruangannya tidak semenit ada laki laki yang mengetuk pintu ruangan tersebut sontak risa dan bu lani melihat ke arah pintu
"siapa" tanya bu lani

"rey bu"

"masuk" bu lani membukakan pintu dan menyuruh rey untuk duduk disebelah risa

"ini bu yang telat?hari ini cuma satu?"

"ya bagus harus lebih ketat lagi karena sudah lama tidak sekolah siswa siswi akan seenaknya masuk sekolah tanpa menaati peraturan"

Ucapan bu lani risa rasa itu adalah sindiran untuknya karena didalam ruangan tersebut yang kesiangan hanya dirinya saja

"tapi bu kalo cuma satu sama kania aja ya soalnya hari ini saya banyak kerjaan"

So sibuk jadi manusia (gerutu batin risa)

"baik kalo begitu bilang ke kania ibu tunggu di lapangan beserta dengan risa"

Rey langsung berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari ruang tersebut, bu lani menyuruh risa untuk pergi kelapangan dan menemui kania. Tetapi saat risa bertemu kania kania membulatkan matanya ia sangat kaget karena ini pertama kalinya seorang risa yang sangat rajin kesiangan 

"risa?seriusan?gue jadi ga tega hukum lo" itu ucapan pertama kali saat kania melihat risa dilapangan

"gapapa lagian ini salah gue na, gue siap dihukum meskipun hanya telat 1 menit saja" risa tersenyum dengan memperlihatkan giginya yang rapi

"gue tadi dichat sama rey, sebelumnya gue ga tega sih tapi da gimana ris"

"iya gue ngerti"

"lo disuruh nyiram tanaman yang ada diujung ujung kelas, maaf ya ris sumpah gue ga tega banget"

"semuanya?yang ada disekolah ini? Anjing yang bener aja! Itu banyak loh na"

Tiba tiba rey datang dengan sangat kalem dengan membawa buku kasus yang disodorkan kepada risa  "alay"
"tanda tangan" lanjutnya

"lo bilang gue alay? Se encok apa nanti pinggang gue, kalo taman aja mending lah ini? Sama yang di depan kelas lo gila" kali ini pikiran risa sangat campur aduk yang kemarin ia bisa dikatakan jatuh cinta entah mengapa sekarang ia sangat kesal padanya

Kania sangat terheran heran karena selama ini belum ada orang yang berani membentak rey sebagai ketua osis

Rey hanya mengabaikan saja, kini risa sedang menyiram tanaman di depan ruang guru tinggal satu kelas lagi dan rey kembali melihat hasil kerja risa
"mau gue bantuin?"

"ga usah"

"lo marah?"

"ya lo pikir kemarin lo udah nabrak gue dan ga minta maaf sekarang? ngehukum gue kaya gini dipikir ga cape apa? kaki gue sakit lagi" 

"yaudah maap"

"ck dasar manusia"

"lo beda" Ucapan itu membuat risa bertanya tanya maksudnya apa? Dan mengapa?

"apa?"

"lupain, sini biar gue aja tinggal sekelas lagi?" Rey menarik selang ditangan risa

"gaperlu gue ga butuh bantuan lo"

"yaudah berdua deh, ayo"
                             
                                   ***
kini risa berbaring diatas nakas hari ini ia full untuk menyiram tanaman, saat risa akan memejamkan matanya suara bantingan pintu terdengar hingga risa tidak jadi memejamkan matanya, ayah risa masuk kedalam kamar dengan sangat pemuh amarah

"bangun" ayah risa menarik tangan risa dengan keras

"kenapa terlambat risa? Ayah malu dengan bu lani!"

"ayah pikir risa mau terlambat apa?" bentak risa kepada ayahnya

Plakk

Tangan alfian melayang dipipi risa "kamu berani membentak ayah ya sekarang, rasakan akibatnya ga usah nangis salah sendiri ga bisa jaga martabat orang tua dihadapan orang lain".

Memang alfian sejak dulu hanya memikirkan harga diri, sekali ada orang yang menjatuhkan harga dirinya ia tidak akan segan segan untuk memarahinya bahkan anaknya sekalipun.

Kini alfian berjalan keluar dari kamar risa, risa duduk di lantai dengan menekuk lutut nya tiba tiba mpok mina masuk ke kamar dengan sigap memeluk risa karena ia tau akan dimarahi

"tidak apa apa risa ada mpok disini"
Singkat tapi membuat risa tenang

STILL THE ONE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang