terungkap

60 61 16
                                    

seperti sudah rela tapi masih ada rasa, seperti sudah ikhlas namun masi mengharapkan kamu kembali

"aksan" sapaan risa kepada aksan dipagi hari, ia berjalan menemui aksan sontak aksan menoleh ke arah suara yang terdengar

"apa" jawabnya dengan singkat

"aksan jangan marah"

Meskipun gue kecewa, tetep aja ga bisa marah apalagi ke risa ( batin aksan )

Aksan hanya tersenyum, dan tidak menanggapi

"pulangnya pengen temenin ke miniso yaa"
"sebentar aja"

"bole"

«««

Setelah pulang sekolah risa langsung pergi ke miniso untuk membeli barang, saat dikasir untuk membayar aksan melihat reynad bersama alisa bergandengan tangan sepertinya aksan tau alisa dan reynad memang cukup dekat tapi rey itu tidak pernah mengumbar umbar hidupnya dimedia sosial bahkan tidak banyak orang tau tentang kehidupannya.

Aksan berusaha untuk mencegah agar risa tidak melihat kearah rey, tetapi risa itu selalu memperhatikan lingkungannya kini mata risa tertuju ke arah rey, risa langsung memegang tangan aksan sebenarnya aksan mengerti cuma ia takut jika risa lebih sakit hati tau dari orang lain dan dia bisa saja tidak percaya.

"aksan"

"kenapa?"

"ini lama banget ya? risa mau ketoilet dulu"

"mau dianter?"

"ngga"

Tetapi risa bukannya ke toilet malah mendekati rey ia mendengar percakapan mereka yang akan pergi date setelelah dari sini, wajah alisa memang cantik tapi lebih putih risa. Risa merasa nyesek didadanya, memang salah dirinya masi mengharapkan rey tetapi setelah ini sepertinya risa tidak akan lagi menyukai laki laki bahkan aksan sekalipun

Saat risa kembali, risa hanya diam saja

"ini udah" aksan menyodorkan barang dibaluti todbag kepada risa

"mau langsung pulang?" tanya aksan

"iya" saat dimotor biasanya risa itu bawel karena aksan tau risa sedang badmood gara gara melihat tadi aksan berusaha menggubah mood risa tetapi risa tidak merespon

"aksan udah bilang dari awal lupain rey masi aja"

Risa tidak kuasa menahan sakit hati akhirnya air mata risa mengalir begitu saja

"tapi aksan"

"ga ada tapi tapian, rey itu ga se worth it itu buat dibanggain, rey itu kaya paracetamol hanya meredakan nyeri tapi tidak menggobati risa"

"gapapa lagian ini udah takdir, risa juga badmood karena lagi halangan aja"

"boong, orang halangan tanggal 10" aksan memang tau tentang risa, bahkan sampai tanggal halangan risa

"i'm okay"

Aksan memarkirkan motornya karena ia tau risa akan menangis

"lihat aksan"

Risa menoleh ke wajah aksan

"you say to i'm okey, padahal hatinya? not okey dibilang gapapa tapi kenapa kenapa, itu namanya ngebohongin diri sendiri risa, bole nangis asal jangan berlebihan jangan sampe ngebuat risa jadi down, aksan tau 2 tahun ga gampang bukan buat ngelupain? tapi risaa juga harusnya sadar selama itu yang didapet cuma sakitnya dibanding bahagiannya kan?"

aksan memeluk risa "sekarang ga ush ngasih effort yang berlebihan ke orang yang ga ngasih feedback, perasaannya bakalan ilang kalo ga dipikirin da aksanmah tau risa suka mikirin kan? padahal rey aja ga peduliin risa, jadi dia itu ga worth it buat dibanggain apalagi digamonin kan? so i can understand if you leave"

STILL THE ONE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang