Chapter 1 (revisi)

6 3 0
                                    

Hai semuanya👋🏻
Ini pertama kalinya aku buat cerita yang bergenre misteri guyss😁
Jadi harap maklum kalo banyak typonya ya sksksksk...

Btw janlup vomentnya yaww🐾

See u💐

><><><><><><><

"Apa yang gue lakuin sekarang, gak sebanding apa yang gue rasain hari itu. Dan ini belum seberapa ini masih sebuah permulaan. Mari kita mengenal lebih dekat lagi" sesorang itupun menyeringai di sebalik topeng yang ia kenakan, dan ia tampak membawa belati dengan ukiran wolf di gagang nya

"Apa yang lo mau dari gue hah?" Bentak lelaki itu sembari bangun dari tengkurapnya

"Gue ingin lo mati ditangan gue sendiri"

"Apa alasan lo mau ngebunuh gue? Gak jelas banget hidup lo mau ngebunuh gue"

"Alah banyak bacot lo" lalu tanpa rasa kasihan seseorang itupun mulai menusukkan belatinya ke perut lelaki itu hingga lelaki tersebutpun meliukkan tubuhnya seperti orang kesakitan, serta darahnya pun mulai bercucuran ke mana mana

Lalu, seseorang itupun mulai menancapkan belatinya itu lagi ke lengan si lelaki tersebut hingga lelaki itupun tidak sadarkan diri

"Hm. Baru segitu doang udah pingsan, ini masih permulaan is dan ini bukan yang sesungguhnya" lalu seorang bertopeng itupun pergi dari lelaki tersebut dan membiarkannya berlumuran darah seperti itu

><><><><><><><>

Jam menunjukan pukul 00:30. Dokter muda dengan setelan scrub berjalan dengan santainya di koridor rumah sakit. Ia adalah Leon anak dari pemilik rumah sakit yang ia tempati sekarang. Ia juga salah satu dokter yang banyak dikagumi oleh para pasiennya. Sifatnya yang manis namun tegas itu mampu membuat pasiennya tersebut meleleh bak butter

Saat ia ingin keluar ia melihat para tenaga medis berlari ke arah loby rumah sakit. Leon melihat dua mobil ambulan berjalan menuju rumah sakit itu. "Wiuwiuwiu" siren ambulan pun mulai berbunyi menandakan ambulan tersebut akan datang. Para tenaga medis pun mulai membantu membawa pasien kedalam. Dan juga leon ia turut membantu membawa pasien masuk ke dalam

"Pasien dengan luka tusuk di bagian perut dan lengan, kami sudah memberikan bolus cairan kristaloid, dan pasien tersebutharus dilakukan penjahitan" kata nakes yang berada di ambulan tadi

Leon pun mulai memeriksa pasien itu dan mulai menjahit luka tusuk tersebut. Ia masih berkutik dengan alat medis tersebut.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya ia mulai berjalan menuju ruangannya, tangan kirinya memegang sebuah stetoskop dan tangan kirinya memegang sebuah ponsel. Ia tampak seperti sedang menelfon seseorang

"Gilaa, lo tau gak sih tadi kurang tuh tusukannya yakali cuman dua" oceh seseorang disebalik telfon itu

"Hah? Maksud lo?"

*******

Pagi ini Leon berada di rumahnya, ia baru saja datang dari rumah sakit, dan ia akan kembali lagi nanti saat jam 16:00. Saat ini ia berada di kamarnya, tempat paling nyaman yang ia punya. Ia bisa saja menghabiskan waktunya seharian di dalam kamar tersebut

"Tok tok tok. Leon, kamu ada di dalam?mama boleh masuk gak?" Kata orang tersebut sambil mengetuk pintu kamar leon

"Boleh maa masuk aja pintunya gak di kunci kok" sahut leon yang berada di balkon kamarnya

Lalu mama leon masuk sambil membawakan leon segelas susu coklat panas. Mamanya membawakannya karena memang sedari dulu leon sangat suka susu coklat panas apalagi pas diminum di pagi hari dan malam hari

"Leon..."

"Iya mah?"

"Are you okay honey? Kata mama leon sambil meletakkan susu itu di meja kecil

"Sini tidur di pangkuan mama" lalu mama leon menepuk nepuk pahanya sebagai bantal untuk anaknya berbaring

"Mah leon kangen cloudya, kira kira dia ngapain ya disana?"

"Mama juga kangen banget sama cloudy. Mungkin sekarang cloudya lagi senang senang sama kakek" kata mamanya sambil mengusap lembut kepalanya

"Mungkin sekarang cloudya lagi liatin kita kan mah?. Dan dia bakalan bilang "Abang jangan tiduran di paha mama, nanti mama keberatan gara gara di pangku abang" hemmm jadi kangen tu anak" kata leon. Dan air matanya langsung jatuh tanpa leon sadari

"Hehehe mama juga inget kata katanya cloudya dia juga bilang "mama lain kali jangan mau ya abang tiduran di paha mama. Kecuali Cloudya, Cloudya kan love, angel, and sun mama hehe" mama inget banget kata kata itu" air mata mamanya pun jatuh begitu saja saat mengingat putrinya itu

"Leon gak bakal tinggal diam mah, Leon bakal balas mereka satu persatu. Leon selalu ingat bagaimana mereka memperlakukan princess kecil leon seperti itu. Leon ga terima mah" kata leon sambil menggertakan giginya dan mengepalkan jari jarinya sampai ujungnya memutih

"Huufftt.... Udah lah sayang mama ikhlas kok. Ingat kata kata mama, leon jangan jadi orang pendedam urusan mereka biar tuhan yang urus. Leon jangan ikut campur dalam takdir tuhan" mamanya menasehati leon sembari membantu leon duduk disebelah nya

"Tapi mah, leon gak suka. Mereka ngebuat adik leon seperti itu, mustahil mah kalo leon nggak marah. Leon juga tau pasti mama masih marah ke mereka semua...
Orang tua mana yang terima anaknya diperlakukan seperti itu mah" kata leon sambil meraup sarkas wajahnya itu

"Iya mama tau mama juga marah ke mereka semua, tapi mama gak mau kamu jadi pendendam sayang. Ingat kata kata adikmu sayang "Abang jangan sampai menyakiti seseorang meskipun orang tersebut telah menyakiti abang. Cloudya nggak suka" inget kan kata kata adikmu?" Kata mama leon menjelaskan panjang lebar ke anak lelaki nya itu

"Huuhhh. Iya mah leon nggak akan dendam ke mereka. Maybe" kata leon sambil memelankan kata Maybe itu

***Bersambung***

Jangan lupa vote and coment yaaw🐾

See u in the next story💐

......

Dia Sama Namun Berbeda [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang