chapter 2

2 2 0
                                    

Sesampainya di rumah sakit ia pun mulai berlari kecil dari parkiran menuju ke ruangannya. Saat leon berlari kecil, ia hampir saja menabrak sesorang

"Eitsss hampir. Maaf saya tidak sengaja" Kata leon

"Gak sengaja gak sengaja kalau gue jatuh gimana? Emang situ mau tanggung jawab?" Kata sesorang itu sambil berkacak pinggang

"Kalau lukanya sampai di operasi saya akan tanggung jawab, tapi kalau lukanya sekecil attitude anda saya tidak mau tanggung jawab. Lagi pula nggak sampai nabrak juga kan?" Jawab leon sambil menaikkan satu alisnya

"Isshhh ni orang nyebelin banget sih. Mana mukanya tengil banget lagi" batin sesorang itu

"Elin ayo cepetan, keburu dokternya datang" kata temannya itu sambil menarik tangan Elin

"E..eh iyaa. Udah deh gue males ngeladenin orang kek lo, dan satu lagi gue maafin" kata Elin yang mulai menjauh dari leon

"Iihhh tu orang nyebelin banget sumpah. Semoga gue gak ketemu sama orang tu lagi, tengil banget anjir mukanya. Greget banget gue"

"Elah lu mah ngomong doang gak mau ketemu. Nanti pas satu rekan sama dia ketar ketir lo" kata temannya itu

"Lah emang dia siapa?"

"Dia itu salah satu dokter yang banyak di kagumi sama pasien disini. Kalo gak salah namanya itu dr Leon"

"What dokter yang di kagumi pasiennya? Emang mereka ngeliat si leon tuh dari segimananya? Orang mukanya tengil begitu" nyerocos Elin

"Eeehh lu mah gak tau aja, dia tuh ya sikapnya manis tapi tegas"

"Huft... mau dia dikagumi sama dedemit di sini pun gue gak peduli. Gue gak mau kalo satu rekan sama tu orang, dan kalau kalau beneran nih ya, gue bakalan ngomong langsung ke direktur rumah sakit ini" kata Elin sambil membuka loker yang berisikan baju operasi

"Awas karma sama omongan sendiri lu ya"

"Nggak, gak bakal"

Saat ini leon berada di ruangannya ia langsung mengambil baju ok nya dan langsung menuju ke ruangan operasi.

"Siang semuanya. Ini dengan bapak D*** pasien dari dr rey kan?" Tanya Leon sambil memasang sarung tangannya itu

"Iya dok ini bapak D*** pasien dari dr rey" Kata salah satu perawat tersebut sambil tersenyum di sebalik masker yang ia kenakan itu

"Baik kita mulai operasinya, apakah semua sudah siap?"

"Siap dok" kata semua dokter dan perawat disana

"Oke, sebelum kita mulai mari kita berdo'a sesuai dengan keyakinan masing-masing. Berdo'a mulai..." Leon pun memimpin do'a hingga do'a tersebut pun selesai

"Selesai... mari kita mulai operasinya"

"Mess..." saat Leon mulai melakukan pembedahan seseorang pun datang dari arah pintu ruang operasi

"Maaf saya terlambat tadi saya..." kata seorang perempuan itu sambil berdiri di pintu ruangan, dan saat ingin menjelaskan kenapa ia terlambat dan ucapannya itu pun terpotong oleh Leon

"Masuk" titah Leon tanpa melihat ke arah perempuan itu

"B...baik dok"

Lalu perempuan itupun berdiri di samping Leon, karena pada saat melakukan operasi ia memnag ditugaskan menjadi asisten Dr Rey, tetapi untuk saat ini ia menjadi asisten Leon yang menggantikan operasi Dr Rey

Operasi pun berjalan lancar, perempuan itupun menghampiri Leon yang berada di luar untuk meminta maaf atas keterlambatannya tadi

"Dok saya minta maaf karena terlambat tadi" kata perempuan itu sambil menundukkan kepalanya

Dia Sama Namun Berbeda [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang