The promised Neverland x male reader (≧∇≦)/
Sinopsis :
*Reinkarnasi Ke tpn lalu bergabung bersama Trio semesta (Emma, norman, dan ray) ❌
*Reinkarnasi sama teman trus buat group frik tapi genius. ✅
*Trio semesta (Emma, Norman, dan Ray) ingin masuk ke...
*Typo bertebaran *kata tidak baku *kata kasar *My AU (AU artinya Alternate Universe, ketika sebuah cerita dibuat dengan dimensi yang berbeda dari yang seharusnya)
•M/n artinya male name (namamu)
"Hi" = Bicara 'Hi' = dalam pikiran/hati "Hi" = Menegaskan "Hi" = Bahasa Sendiri
WARNING!
-Beberapa dialog/kata² ada yang diganti dan ada dialog/kata² yang ditambahkan
-Alur cerita akan berbeda dari cerita asli
-Beberapa percakapan seperti mengatur rencana untuk melarikan diri tidak ditunjukkan karena alur cerita hanya berfokus kepada trio bar².
-Ada beberapa episode dari TPN tidak dimunculkan
»»——⍟——««
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
»»——⍟——««
Aku berbalik mengikuti mama dan anak-anak yang lainnya masuk ke dalam rumah. Namun tanpa sadar ekor mataku menemukan Ray yang melihat kami dari arah jendela.
Setelah sampai di dalam rumahku pikir aku akan ikut berdiskusi berasama Norman dan Emma di tangga. Tapi Dominic berkata bahwa Ray menyuruku untuk ke perpustakaan.
Dangan cepat aku langsung menuju perpustakaan, "YaYa, ada ap—"
"Setelah Norman mengetahui rahasia ini kau sekarang sudah jarang bersamaku, ya?" ucap ray yang kini dengan bersender di rak perpustakaan sambil membaca buku.
Aku memiringkan kapalaku, "Bukan hanya menor tapi rara dan ammer juga mengetahuinya, loh" ucapku lalu berjalan mendekatinya. "Kapan kau akan menemui mereka?" tanyaku.
Ray menutup bukunya lalu memukul kepalaku dengan buku yang ia baca tapi, sampai membautku meringis sakit.
"Mungkin besok" ucapnya sedikit terkekeh melihat reaksiku yang masih mengeluh sakit karena ulahnya.
"Hei! Ini sakit tau! Jadi izinkan aku belas dendam!" teriakku lalu mengambil bukunya dan hendak memukul kepalanya.
Yeah, karena tinggi kami yang sangat jauh berbeda, aku yang 143cm dan ray yang memiliki tinggi 150cm membuatku harus menjinjit.
Astaga... Dimana jiwa dewasaku, saat ini rasanya aku seperti anak 11 tahun pada umumnya! Karena ray yang terus menghindar membuatku kehilangan keseimbangan, "Hei! Berbahaya—"
BRUK!
Aku terjatuh, ehee.
Dan posisiku saat ini... Aku menimpah ray. Atau dapat dibilang aku berada di atas ray dan ray berada di bawahku.
