Semua karakter bukan
milik saya, saya hanya
meminjamnya.All carakter by:
J. K ROWLINGIs't Drarry
(boyxboy)
Don't like, so don't read!!~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Draco berjalan lesu menuju asramanya. Rambut, baju serta jubahnya basah.
Salahkan dirinya yang tidak ingin bergerak dari depan menara Astronomi, bahkan untuk sekedar berteduh.
Draco tidak peduli seperti apa penampilannya sekarang. Mungkin dia terlihat menyedihkan yang akan membuat orang tidak akan mengira dia adalah seorang Malfoy, Atau dia terlihat seperti orang yang patah hati. Draco tidak peduli, karena dia memang sedang patah hati.
Tersenyum sendu, Draco tidak mengira patah hati akan sesakit ini. Dia tidak pernah mengira bahwa Harry Potter akan meninggalkan luka yang begitu dalam dihatinya.
Draco bertanya-tanya bagaimana perasaan Bloody Baron saat membunuh Grey Lady, apakah akan sesakit yang dia rasakan? ataukah lebih menyakitkan dari yang dia rasakan saat ini?
Draco tidak pernah mengira bahwa cinta akan serumit dan semenyakitkan ini, dia mencintai Harry.
Dia tidak tau dari sekian banyaknya wanita yang dipilihkan orang tuanya ataupun para wanita yang tergila-gila pada wajah dan kekayaannya, hatinya malah memilih Harry Potter sang pahlawan dunia sihir yang tentunya tidak dapat Draco gapai.
Draco sebenarnya tidak tau apa yang membuatnya jatuh cinta pada sang pahlawan dunia sihir itu. Mungkin bagaimana cara Harry tertawa yang membuatnya jatuh cinta, atau mungkin karena manik hijau itu bersinar terang saat Harry menatap bintang, atau mungkin cara sang pahlawan tersenyum yang membuatnya jatuh cinta pada
pahlawan dunia sihir.Draco sendiri tidak yakin cinta seperti apa yang dia miliki untuk Harry, apakah cintanya mirip dengan cinta Bloody Baron yang membunuh Grey Lady dan membunuh dirinya sendiri karena merasa bersalah, ataukah cintanya lebih mirip dengan cinta Severus Snape yang merelakan Lily Potter bersama James Potter? Mengingat dirinya juga merelakan Harry bersama orang lain. Apakah cintanya mirip dengan cinta ayah baptisnya itu?
Draco menggeleng, dia yakin cintanya terhadap Harry tidak seperti itu, bukan seperti Bloody Baron maupun seperti kisah cinta ayah baptis nya.
Sadar bahwa dia sudah berdiri didepan pintu asramanya, Draco menggeleng berusaha mengusir berbagai pikirannya mengenai sang pahlawan dunia sihir, Harry Potter.
Setelah mengucapkan kata kunci asramanya, Draco melangkah masuk Disambut dengan ruang rekreasi Slytherin yang bewarna hijau-perak, yang merupakan warna kebanggaan Slytherin. Suasana yang dimiliki asrama Slytherin cukup seram, didukung dengan lokasinya yang berada dibawah tanah menambah kesan suram asrama itu.
Berjalan menuju perapian, Draco bisa melihat tiga sahabatnya sedang berbincang, atau lebih tepatnya Bergosip. Draco tau betul hobi ketiga gadis yang sedang terkikik geli itu —Murid-murid Hogwarts menyebut mereka si biang gosip— siapa lagi yang dimaksud selain
Pansy Parkinston dan Astroria Greengrass oh jangan lupakan Dhapne Greengrass. Seluruh penghuni Hogwarts tau sepedas apa mulut tiga ular betina itu.