Semua karakter bukan
milik saya, saya hanya
meminjamnya.All carakter by:
J. K ROWLINGIs't Drarry
(boyxboy)
Don't like, so don't read!!~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ginny melompat turun dari sapu terbangnya, rambut merah miliknya terlihat menyala akibat terkena cahaya matahari siang ini.
Melambaikan tangan kepada anggota tim Quidditch lainnya, Ginny berjalan menuju ruangan Quidditch untuk menganti baju. Tersenyum, Ginny merasa puas dengan latihan kali ini, dirinya begitu yakin bahwa tim Quidditch Griffindor dapat memenangkan pertandingan kejuaraan Quidditch Hogwarts di bahwa kepemimpinannya.
Senyuman Ginny memudar saat mata karamel miliknya melihat sesosok wanita berambut gelombang bewarna hitam berdiri dengan santai didepan pintu ruang Quidditch, Ginny menatap malas pin hijau berlambang ular di seragam wanita tersebut.
Sementara Astroria hanya tertawa kecil menanggapi reaksi Ginny saat melihat dirinya. Astroria tersenyum, berjalan mendekat kearah Ginny dan semakin tersenyum lebar mengamati bagaimana mata Ginny berputar dengan malas melihat dirinya.
"Membutuhkan sesuatu Greengraas?" Ginny menaikkan alisnya tinggi, mata miliknya mengamati wanita yang berdiri di depannya itu dengan seksama, memastikan bahwa ia tidak perlu waspada mengingat tongkat Ginny berada diruang Quidditch.
Astroria mengangkat bahu, dirinya memang tidak berniat untuk mencari masalah dengan Ginny, Astroria hanya ingin membahas beberapa hal dengan anak bungsu keluarga Weasley didepannya ini.
Ginny tetap mempertahankan kewaspadaan miliknya, bagaimanapun Slytherin tidak dapat dipercaya, murid asrama ular itu selalu mempunyai segudang rencana licik di dalam otak mereka.
Ginny melakukan posisi bertarung saat matanya melihat Astroria mengambil sesuatu didalam jubahnya. Awalnya Ginny mengira itu adalah tongkat sihir, namun berbeda dengan dugaan Ginny, sesuatu yang diambil oleh Astroria di dalam jubahnya adalah sebuah perkamen yang tidak asing bagi Ginny.
"Bisakah kita berbicara berdua Weasley?"
Because it's you
(Drarry)
.
.
.Harry menatap kosong buku sihir yang terbuka lebar dihadapannya itu, tubuhnya memang berada di ruang perapian asrama Gryffindor, namun pikiran Harry melayang memikirkan ucapan Draco sore tadi.
Wajah Harry memerah mengingat perkataan pemuda pirang tersebut, jika yang dikatakan Draco memang benar, maka hal yang diinginkan oleh Harry adalah berhubungan seks dengan Draco, mata Harry melebar ketika pikiran tersebut melintas dalam benaknya.
Harry ingin menghilang dari bumi saat ini juga, dirinya begitu malu untuk mengakui bahwa Harry memang menginginkan hal itu terjadi.