MPH-14

129 11 0
                                    

    aku memang tidak bisa menjadikannya milikku, tapi setidaknya aku sudah merasa cukup dengan berada di sampingnya
-Kang Taemin-

    Taemin sedang menyiapkan seluruh perlengkapan nya yang akan ia bawa ke dalam koper. Ia baru saja ditelpon Boss besarnya bahwa mereka akan segera terbang ke Kanada besok. Tentu saja ini adalah berita yang menyenangkan, ia baru menjadi sekretaris Yoongi beberapa bulan ini, jadi ia belum pernah merasakan menemani boss nya dalam perjalanan bisnis diluar negri.

"Haahh.. mengapa hati ku berdegup kencang, padahal aku hanya akan menemani Yoongi sajangnim untuk perjalanan bisnis" Taemin meraba raba dada kirinya, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya.

"Ayolah Taemin, sadarlah..dia adalah boss mu apalagi dia adalah pria normal, huft..."Taemin menghembuskan napasnya pasrah, seharusnya ia harus sadar dari awal sebelum menumbuhkan rasa itu. Tapi tak bisa, Yoongi benar benar telah menyita atensinya, meskipun ia harus merasakan cinta dalam diam ia tak peduli yang penting dirinya masih bisa berada di samping Yoongi .


Skip>>>

"Selamat pagi Tuan Yoongi" Taemin membungkuk hormat pada atasannya. Kini ia berada di kediaman Yoongi, mereka akan berangkat bersama menuju Kanada.

"Hm, kau sudah pastikan semua berkas yang dibutuhkan? Klien kita kali ini perusahaan besar" dengan gaya dingin andalannya, Yoongi memeriksa anak buahnya itu.

"Tentu sajangnim, aku sudah mempersiapkannya"

"Kerja bagus"

  Yoongi melangkah masuk pada mobil yang sudah terparkir di depan pintu utama mansion. Sedangkan Taemin, ia masih terpaku bingung. Hingga suara Yoongi menyadarkannya. "Cepat masuk atau kau ku pecat"

"Astaga..n-ne"

    Mobil yang mereka tumpangi segera melaju ke tempat tujuan. Sedikit melaju lebih cepat agar tak tertinggal pesawat. Perjalanan menuju Kanada membutuhkan waktu yang lumayan lama. Setelah mengudara selama berjam-jam akhirnya sampailah mereka di negara pecahan salju itu.

    Taemin tak henti hentinya menggosokan tangannya untuk menciptakan kehangatan. Sejak ia turun dari pesawat dan menuju kamar hotelnya ia merasakan dingin yang menusuk kulitnya. Kanada yang memang beriklim dingin membuat dirinya semakin memeluk erat coat tebalnya.

Kling...kling..

Tut.

"Yeobseo sajangnim?"

"Ku beri kau waktu istirahat sampai petang nanti, malam hari nanti kita akan datang di jamuan makan malam"

"Baik sajangnim,"

Tut.

    Telpon di akhiri sepihak dari sebrang sana. Taemin segera merapikan semua barang barang nya. Ia harus segera beristirahat, waktu istirahat nya tak lama.

◼️  ◼️  ◼️

   Hari sudah menjelang malam, suhu di Kanada pun semakin rendah. Dengan pakaian tuxedonya Taemin menunggu bossnya di loby hotel. Kedua tangannya msh memegang hotpack yang ia letakkan di Saku. Tak lama Yoongi pun datang, tanpa mengucap patah kata Yoongi masuk ke mobil. Taemin mematung sebentar hingga akhirnya ia juga ikut masuk dan duduk di sebelah kemudi.

   Mobil berjalan dengan kecepatan sedang di jalanan yang mulai tertutup salju. Hening, tak ada percakapan berarti selama perjalanan. Hingga sampailah mereka di depan restoran ternama di Kanada.

My Psycopath Husband-On Going✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang