MPH-17

90 6 0
                                    


   Ternyata dunia memiliki cara tersendiri untuk menyatukan kita kembali  
-Lee Jieun-

Sinar Matahari merangsek masuk melewati celah celah tirai yang masih tertutup. Cahaya itu lantas berhasil mengganggu tidur pria berkulit pucat yang masih bergelung di balik selimut tebalnya. Pria bermarga Min itu mengeliat tak nyaman, masih mencoba mencari posisi ternyaman untuk kembali merajut mimpi.

Hingga ia sadari ia kehilangan sesuatu objek berharganya. Yoongi lantas membuka matanya lebar lebar, benar Jieun-objekberharga- telah tidak ada di tempat. Ia rasa semalam ia masih memeluk Yeoja itu sebelum tidur. Bahkan yeoja itu masih bercerita sedikit keluh kesahnya pada Yoongi.

"Jieun? Jieun? Dimana kau?"

Yoongi segera turun dari peraduannya untuk mencari sosok Jieun yang menghilang dari pandangan nya. Tujuannya kini adalah dapur, langkah kaki lebar itu dengan cepat menjangkau jarak di hadapannya. Helaan napas terdengar dari belah bibir Yoongi saat mengetahui Jieun sedang berkutat dengan alat alat dapur. Yoongi mengulas senyum kecil lalu berjalan mendekat, lantas pria pucat itu memeluk sang istri dari belakang.

"Astaga! Ya ampun yoongiii...kau mengagetkanku!" Seru Jieun

Yoongi terkekeh melihat reaksi Jieun yang terkejut akibat kelakuannya. "Kau tahu, aku berpikir bahwa kau hanya mimpi. Ternyata tidak, kau memang benar benar nyata,sayang"

Blush

Pipi Jieun memanas, ia yakin wajahnya sudah memerah malu hanya karena Yoongi memanggil nya dengan sebutan lain. Beruntung Yoongi masih memeluknya dari belakang, tentu pria itu tidak melihat betapa merahnya wajah jieun hanya karena menahan malu.

"Ish jangan mengada ngada tuan Min, aku bukan arwah kau tau. Ayo lepas kan aku, biarkan aku memasak dengan lega" ucap Jieun mengalihkan topik.

Yoongi menggeleng "aku tidak ingin melepasnya nyonya Min"

"Yak!! Kau ingin sendok sayur ini melayang?!" Ancam Jieun.

Yoongi terkekeh mendengar ancaman gadisnya, ia pun melepas kan pelukan nya dari Jieun dan beranjak duduk di kursi meja makan. Yoongi masih tak ingin melepas pandangannya dari Jieun, iris matanya masih saja mengekori gerak gerik Jieun seolah Jieun adalah benda berharga yang akan hilang sekejap mata apabila ia tak memperhatikan nya dengan baik.

"Sepertinya kau memasak banyak macam makanan"

"Tidak, hanya makanan makanan yang kau sukai saja" jawab Jieun

Dengan telaten Jieun menyiapkan makanan yang telah ia buat di meja makan. Lantas Jieun pun menempati tempat duduk yang berhadapan dengan Yoongi dengan sambutan senyum hangat pria itu. Melihat itu sontak Jieun mengulas senyum herannya.

"Kau ini, sudahlah hentikan senyuman mu itu. Kau terlihat dua kali lipat lebih menyeramkan" celetuk Jieun. Tapi Yoongi tidak membalas ucapannya, ia masih saja memaku tatap pada Jieun dengan senyuman yang masih terpatri di wajah tampannya.

Hal itu membuat Jieun lagi lagi salah tingkah, pipinya pun terasa kembali memanas seperti barusan. Percayalah, ini bukan Yoongi yang Jieun kenal, bukan lagi Yoongi yang selalu menatapnya tajam, bukan lagi Yoongi yang kejam, semua itu sudah berubah seperti keajaiban. Perubahan itu membuat Jieun sedikit gagu menghadapi Yoongi, tapi tak dapat ia pungkiri bahwa rasa bahagia meliputi dirinya.

"Terimakasih Jieun, terimakasih banyak" ucap Yoongi tiba-tiba

"Terimakasih sudah memberiku kepercayaan untuk memperbaiki semuanya...dan maaf, maafkan aku" lanjut nya

Jieun menggeleng, menatap Yoongi penuh yakin "Sudahlah Yoongi, Ini semua sudah menjadi pilihan ku. Kau tahu? Aku menerima mu apapun itu. Kau lakukan apapun padaku aku tidak masalah, ini sudah tugas ku untuk menemani mu hidup meski yang harus dilewati itu memang sulit, tapi aku percaya aku bisa menghadapi itu semua"

My Psycopath Husband-On Going✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang