MPH-11

149 15 5
                                    


Akhirnya aing back lagi^^
Setelah menjadi orang sok sibuk
Eh enggak emang sibuk:')
Gimana? Masih nungguin? Mungkin udah di lupain eak:')
Ydh skip_- cekidott...

   Tentang pembunuhan Jimin, awak media semakin gencar mencari informasi penting tentang kematian mentri keuangan itu. Pihak berwenang pun tak tinggal diam, mereka mulai menindak lanjuti pembunuhan tersebut.

   Di mansion Yoongi, Jieun duduk terdiam melihat Yoongi yang terlihat menikmati sarapannya. Setelah membunuh sahabatnya sendiri ia seolah olah tak terjadi apa apa, hebat sekali. Begitu pikir Jieun.

"Jangan menatapi ku, makanlah dengan benar" ucap Yoongi tanpa melihat kearahnya sedikit pun

   Jieun tersentak, ia menundukkan kepalanya. Mengalihkan pandangan pada makanan yang sama sekali tidak ia sentuh. Ia tak ingin makan, pikirannya hanya berisi kekhawatiran tak berarti. Tak peduli rasa lapar yang mulai menderanya.

"Yoongi-ah, soal Jimin--"
"Jangan bahas penghianat itu" potong Yoongi

"Ahh..tidak. Bukan seperti itu, aku hanya takut semuanya terbongkar"

Yoongi terkekeh pelan "Kau meragukan ku rupanya, tenang saja Min Jieun, aku handal dalam hal ini"

   Jieun benar, Yoongi sudah terbiasa dalam hal seperti ini. Tapi ia masih tidak tenang, mengingat Jimin adalah salah satu orang penting di negara ini. Kemungkinan Yoongi ditangkap pun semakin besar.

   Setelah melewati sarapan, Yoongi pergi ke kantornya seperti biasa. Tersisa Jieun sendiri di mansion ini. Yeoja itu memulai rutinitasnya sehari hari layaknya istri. Mulai dari membersihkan seluruh sudut mansion, berkebun, mencuci baju, mencuci piring, dan sebagainya ia lakukan sendiri.

    Jam sudah menunjukkan pukul 13.45 KST. "fiyuh...hari yang melelahkan" Jieun mendaratkan pantatnya di atas sofa. Tangannya tergerak untuk mengambil remote dan menghidupkan televisi.

"Pembunuhan Mentri Keuangan negara, Park Jimin masih diselidiki sampai sekarang. Hasil dari otopsi korban memang menyatakan bahwa korban memang telah dibunuh. Terbukti dengan mayat korban yang ditemukan tanpa nyawa di taman daerah Myeongdong dgn jantung yang hilang"

"Untuk menyelidiki kasus tersebut keamanan negara mengerahkan beberapa detektif disertai polisi untuk penyelidikan"

    Jieun mematung, pikirannya benar tentang pembunuhan ini. Tidak, bukan Jimin yang ia pikirkan. Tapi Yoongi, dalang dari semua ini. Jieun sangat khawatir, bagaimana jika Yoongi tertangkap dan dihukum mati. Tidak! Ia tidak siap kehilangan.

"Tuhan, apa yang harus ku lakukan..."

"Tidak, aku tidak bisa tinggal diam. Aku harus bergerak sebelum semuanya terlambat!" Ucap Jieun optimis. Otaknya memutar kembali bagaimana cara menyelamatkan Yoongi dari kasus ini.

◼️ ◼️ ◼️

    Jam menunjukkan pukul setengah empat sore. Jieun segera menyelesaikan surat yang ia buat untuk Yoongi, lalu menempelkannya di ujung meja makan yang sudah berisi banyak makanan. Ia harus segera bergegas, ia akan memulai rencananya sekarang. Sesuai yang ia ketahui, penyelidikan kembali sudah dilakukan sekitar 15 menit lalu. Dengan taksi, Jieun bergegas menuju tempat penyelidikan perkara.

My Psycopath Husband-On Going✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang