MPH-9

119 13 0
                                    

!Rate T!
Mengandung kekerasan
Bijaklah dalam membaca
So lets get started!
.
.
.
Don't bother me if you still love your own life -Min Yoongi

 
"N-nuguseyo?"

"Hei jalang manis, nampaknya bedebah Yoongi itu belum memberitahu tentang ku hm? Aku Choi Siwon, pemilik bank terbesar di antero Korea Selatan" ucap pria itu dengan nada yang menyeramkan di telinga Jieun.

   Tangan nakal Siwon membelai belahan paha Jieun pelan. "Kau tahu? Majikan mu itu sudah berani membunuh keponakan ku jadi...dia harus segera membayar atas nyawa Choi Eunbi! Dengan aku menyewa mu, maka mudah lah aku menemukan keberadaan monster dingin itu!"

"Tak lama lagi bedebah itu akan kemari menjemput bayarannya, dan aku akan segera menangkapnya dan menjebloskan monster itu ke penjara! Hahaha..."

"Tidak! Jangan mencoba-coba melakukan hal bodoh itu Tuan!"

Plak!

   Satu tamparan mendarat di pipi Jieun, membuat si empu merasakan panas menjalar di pipinya. "Berani sekali kau berteriak pada ku!" Siwon dengan tanpa kasihan mencengkram dagu Jieun kemudian mencium bibir gadis itu rakus.

"Hmph! Mphh! Mmpphh!" Jieun berontak tapi naas semua pergerakannya di kunci oleh Siwon. Rambut yang ia gerai juga ikut di jambak oleh pria itu.

   Air mata deras tak hentinya turun dari pelupuk mata Jieun. Ia merasa berdosa, merasa jijik pada tubuhnya. Di tambah saat Siwon mulai menggerayangi tubuhnya yang memakai pakaian kurang kain itu.

' Yoongi kumohon keluar lah, aku tidak tahan'  batin jieun.

Jleb!

"AKH!" Teriak Siwon lantas melepas ciuman itu. Ia merasakan benda tajam menusuk pundak kirinya. Benar saja, saat ia menoleh ke belakang ternyata sudah ada Min yoongi dengan belati di tangan.

"Min Yoongi?! Bagaimana bisa kau--?!"

"Haha...kau yang terlalu bodoh Choi" tangan Yoongi segera menggambil linggis yang tergeletak di lantai. "Hya!! Apa yang akan kau lakukan hah?!!"

"Have a good sleep Siwon" ucap Yoongi lalu memukul kepala pria itu dengan linggis. Limbung dan tak sadarkan diri, begitu yang Siwon alami setelah mendapat bogeman linggis dari Yoongi.

   Yoongi menggeret bangku yang di duduki Jieun tadi. Mengikat tubuh Siwon pada bangku itu, inilah waktu bermain sesungguhnya.

Plak! Plak! Plak!

"Bangun pintar! Jangan memakan waktu ku! Aku tak sabar ingin mendengarkan teriakan mu"

  Berkat tamparan dari Yoongi, Siwon mulai mengerjapkan matanya. "A-apa ini...Hah?!! Hya!! Lepaskan aku keparat!"

   Yoongi tersenyum miring, melihat mangsanya ketakutan membuat semakin effort. "Choi Siwon, pemilik bank terbesar seantero Korea selatan, sangat pintar membuat siasat keuangan tapi ternyata...dia sangat bodoh mengenali musuh dalam selimut haha..."

"Lepaskan aku bodoh! Sebentar lagi ksu akan kalah Min Yoongi! Polisi akan kemari dan menangkap mu! Akhh! Dasar keparat!"

Plak!

"DIAM! Nikmati saja Siwon.." Yoongi mengeluarkan belati yang ia gunakan menusuk pundak Siwon.

Srat! Srat! Srat! Srat!

"Akh! Akhhh!!! Cukuphh!" Teriak Siwon saat belati itu menyayat kulit dada Siwon. Dengan tanpa rasa kasihan yoongi tersenyum melakukannya.

   Darah sudah memenuhi baju mahal Siwon yang terkoyak. Pria itu tak henti hentinya berteriak kesakitan. Puas dengan belati tak membuat Yoongi menghentikan kesukaannya. Ia kembali mengambil linggis yang tadi ia campakkan.

"C-cukuphh..bunuh saja akuhh..."

"Belum Choi, aku baru saja memulai"

Beg! Beg!

"AKHHH! AKHHH!! YOONGIII!!"

   2 pukulan beruntun dengan linggis berhasil menghancurkan tulang kering kaki Siwon. "Hahaha! Semua orang yang mengganggu hidup ku akan mati!"

"Mati kau sialan!!!"

Sret
Jleb!

   Dengan belatinya, Yoongi mengoyak dada kiri Siwon. 8 kali tusukan, sangat berhasil menghentikan fungsi jantung Siwon. Pria itu mati mengenaskan, sangat menyenangkan begitu pikir Yoongi.

"Terdeteksi melanggar 2 peraturan, menyentuh milikku dan merusak mainan ku, sangat menyedihkan"

   Ruangan itu seketika sunyi, dan terdengarlah suara isak tangis gadis. Ternyata suara itu adalah suara Jieun yang kini meringkuk di dekat lemari ketakutan.
Jieun semakin merapatkan lipatan kakinya saat ia merasakan sosok lain mendekat.

"Hiks..tidak..hiks"

Grep

   Yoongi merengkuh tubuh kecil gadisnya, dapat Yoongi rasakan tubuh Jieun yang bergetar hebat karena menangis. Yoongi menarik dagu Jieun, kedua mata Jieun membengkak bengkak dengan hidung yang memerah. Tapi entah mengapa dalam keadaan seperti itu, jieun semakin terlihat indah di mata Jieun.

"Y-yoongi--mph! Mmmpphh!"

   Mata bengkak Jieun membulat, mulutnya di bekap dengan ciuman maut oleh Yoongi. Ciuman itu semakin liar, Jieun tak bisa berbuat apa-apa karena tenaga nya sudah terkuras habis. Ia benar benar lemas sekarang.

"Haah..haaah..ck! Keparat itu merusak mainan ku!" Ucap Yoongi geram, ia melihat ujung bibir Jieun yang membiru. Mungkin akibat tamparan Siwon tadi.

   Dengan sigap Yoongi menggendong Jieun, membawanya keluar dari rumah kosong itu. Akhirnya mereka berlalu pergi dari sana, meninggalkan mayat Siwon yang mengenaskan.

Tuut...tutt..

"........"

"Bakar rumah kosong  dijalan yang sudah aku berikan pada mu"

"......"

Tit.

   
733 word's
Sorry pendek:') otak gw mampet
And...maaf  belum jago bikin adegan kekerasan nya:'<

Jangan lupa vote and coment!
/Balqis🍃

My Psycopath Husband-On Going✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang