MPH-1

327 26 4
                                    

Vote dan komen kalian berharga lho
.
.
.
.

   Gadis beriris coklat yang lengkap dengan setelan coat tebal yang menyelimuti tubuhnya kini sedang menyusuri basement tempat kantornya bekerja. Ia berniat pulang setelah kencan dengan tumpukan file yang membosankan. Sesekali la mendesah lelah, mengusir keheningan malam yang mencekam berteman dingin.

    Lee jieun, gadis itu kini sudah berada di hadapan mobil ferari putih miliknya. Tangan berkulit putih miliknya hendak membuka pintu mobil, namun gerakannya terhenti saat indra pendengarannya menangkap sebuah suara erangan. Jieun mulal was-was, ia mengawasi sekitar. Nihil ia tidak menemukan sesuatu kecuali dirinya sendiri dan mobilnya. Erangan itu kembali terdengar.

"Daniel sajangnim?" Panggil Jieun, ia baru ingat bahwa bosnya itu juga lembur bersamanya

"AKHHH!! Yoongi bodoh!" Erangan yang Jieun duga erangan daniel itu seperti sangat menyakitkan di telinga jieun

     Jieun menoleh ke belakang dimana arah suara itu berasal, rasa takutnya semakin menjadi saat lensa matanya menangkap 2 bayangan manusia di dalam mobil yang jieun yakini adalah milik CEO Rise Company, Kang Daniel.

      Napas jieun menderu, tubuhnya menegang. rasanya ia ingin segera pergi tapi hatinya enggan. Mobil milik Daniel sesekali berguncang di tambah dengan suara jeritan kesakitan. Tubuh jieun semakin melemas saat melihat darah memuncrat keluar dari jendela mobil yang terbuka.

"KYAAA!!" Jieun menjerit kencang saat pintu mobil itu terbuka dan daniel yang terpelanting keluar mobil.

"....eunn..hhh..tholonghhh..."

      Jieun menutup mulutnya tak percaya, kini dengan jelas ia melihat tubuh bosnya yang bersimbah darah sedang mencoba menggapainya dengan tangan yang gemetar.

DOR!

    Jieun kembali menjerit ketakutan saat seseorang di dalam mobil itu menembak Daniel dan membuat korbannya terkapar tak bernyawa sekarang. Dengan segenap sisa kekuatan yang Jieun punya, ia masuk ke dalam mobil dan tancap gas keluar dari gedung itu. Tanpa sadar, seorang namja dengan kulit pucatnya sedang tersenyum miring pada kepergian jieun.

"Target selanjutnya"???

⬛  ⬛  ⬛


    Berita kematian CEO Rise Company langsung menyebar cepat. Jieun hanya memilih diam, tak mau menguak semua kejadian itu, jangankan untuk bercerita, mengingatnya saja sudah membuatnya panas dingin.

"Jieun, sebenarnya apa yang terjadi dengan mu? Kenapa tiba-tiba kau ambil cuti selama sepekan?"

    Jieun yang mendengar penuturan yeoja paruh baya yang ia panggil eomma itu membuatnya menghentikan aktivitasnya yang sdang menyantap makan malam.

"Mmm..i-itu...aku hanya butuh istirahat, aku terlalu lelah dengan tumpukan file eomma" jawab jieun gugup

"Kau ini yeobo, dia mungkin sangat lelah untuk saat ini, lihatlah kantung matanya juga tubuhnya yang semakin kurus" sahut sang appa

"Ani yeobo, dia tidak biasanya pulang ke Daegu dan mengambil cuti dalam bulan ini" ucap lee yoora, eomma jieun

"Nampaknya adik ku ini lalai dalam pola makannya, lihatlah pipi gembulnya hilang" ucap minhyun sembari mencubit pipi adiknya

"Aigo oppa...aku bukan anak kecil lagi" jieun cemberut di buatnya

     Makan malam keluarga lee berjalan lancar, setelah menolong yoora mencuci piring jieun kembali ke kamarnya. Sudah lama ia tak menempati kamarnya di Daegu karena sekarang ia sudah bekerja di Seoul. Jieun sangat merindukan kamar berjuta kenangan ini.

My Psycopath Husband-On Going✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang