07 Safest Place

110 18 2
                                    

BRAAAK!!!

Mafu menjatuhkan diri di depan pintu dengan degup jantung tak karuan. Mencoba mengatur nafas, ia tarik-hela nafas berkali-kali hingga degup jantungnya kembali normal. Ia sudah takut jika Yusya akan sempat melakukan rencananya. Tapi melihat Soraru masih ada di antara mereka itu artinya dia masih baik-baik saja. Ia benar-benar bersyukur.

Tapi sekarang bukan waktunya untuk duduk santai.

Melepas jubah penuh darahnya, cepat-cepat ia kumpal dan masukkan ke mesin cuci beserta seluruh pakaiannya. Berlari cepat menuju kamar, ia memasukkan dua senjatanya ke dalam lemari dan memastikan kaos dan celana hitam selututnya tidak lecek dan berantakan.

Mencuci wajah di wastafel kamar mandi, ia tarik handuk dan mendengar suara dobrakan dari pintu.

Mereka sampai.

Soraru masuk lebih dulu di susul Eve, Luz, dan Sou. Selagi Reol dan Akatin terus melaju dengan mobil untuk mengalih perhatian diluar sana, keempatnya memutuskan untuk sembunyi di rumah Mafu.

Mafu keluar dari kamar mandi dengan wajah santainya. “Oh, kalian?”

Soraru lebih dulu menghampiri dan menghambur ke dalam pelukan Mafu. “Maaf Mafu ... aku...”

“Tenang ya, hm? Gak apa-apa,” hibur Mafu dan beralih pada Eve. “Ada masalah?”

“Kami harus sembunyi.” ucap Eve tanpa basa-basi.

“Oke, masuklah.”

Kelima pemuda itu berjalan menuju dapur dan memperhatikan Mafumafu yang membuka laci paling bawah meja dapur.

Click!

Mafu menarik pintu rahasia di dalam laci dan menoleh. “Ayo cepat!”

“Eve-san, cepat masuk!” desak Sou.

“Tapi kau—!”

“Aish, cepat!!” Luz segera menarik Eve masuk ke dalam ruang rahasia di susul Soraru yang juga ikut masuk.

Terdiam beberapa saat, Sou dan Mafu bertukar pandang sebelum akhirnya Sou membuka suara lebih dulu. “Mafu gak masuk?”

“Kamu kayaknya yang harus masuk. Berantakan banget. Istirahat sana!”

Sou menatap tubuhnya yang kotor oleh debu dan terkekeh. “Iya ya.”

Mafu mengulum senyum. “Kamu udah berusaha.”

Sou membalas senyum di balik maskernya. “Iya.”

Sou segera masuk ke dalam pintu rahasia dan menatap ruangan sebesar kamar Mafu yang biasa ia lihat terpesona. Saat ia ingin menoleh ke belakang dan bertanya pada Mafu, pintu rahasia itu sudah sempurna tertutup sehingga Sou sangat terkejut.

“Tunggu dulu.” Sou menatap dinding dan merabanya beberapa kali. Mengetuk dinding, Sou mulai memanggil. “Mafu-kun!?”

“Lho? Mafu-kun gak masuk!?” Tanya Luz.

Soraru yang panik sontak ikut mendekat dan meraba dinding. “Kok gak ada tuasnya?”

“Kayaknya pintu rahasia itu cuma bisa dibuka dari luar,” Duga Eve. “Aku kaget ada ruangan kayak begini di rumah Mafu. Bukannya rumah ini minimalis biasa, ya?”

Sou menatap Soraru yang kini pucat dan gemetar. Memeluk tubuh Soraru erat, Sou berusaha menenangkan. “Gak apa-apa Soraru-san, Mafu-kun pasti baik-baik aja.”

“Kamu yakin?” Sanggah Soraru. “Bagaimana kalau saat dia di luar orang-orang itu berhasil menyusul dan menyerangnya?!”

Sou terperangah seketika. “Soraru-san ....”

My Lovely Killer || MafuSora [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang