08 Revenger

109 17 2
                                    

“Bagaimana? Ada kabar baru?”

“Ada. Berita booming hari ini, Harapeco lagi diancam teroris.”

“Bukan yang itu, Luz! Cek kondisi Zingai dan kediaman dari CCTV. Sedangkan kau Soraru, terus cek situasi dalam perusahaan dan beberapa investor yang mengirim keluhan.”

“Okay.”

Melihat 3 orang yang sedang berkutat oleh gadget masing-masing, Mafu dan Sou yang tidak paham apapun memilih untuk di dapur menyiapkan sarapan pagi. Setelah keluar dari ruang rahasia, mereka segera membersihkan diri dan berkumpul di ruang tamu.

Mafu yang mengelap piring menatap kagum tiga orang di ruang tengah dan menoleh ke arah Sou. “Mereka selalu begitu?”

“Iya. Karena hp mereka ya isinya begitu,” jawab Sou sekenanya. “Sou, mah, gak paham begituan.”

“Sama sih.” menata piring di meja makan, Mafu menatap puas meja dan menoleh ke arah Sou. “Udah mateng?”

“Udah nih!” tunjuk Sou kearah kompor.

“Bagus deh, nanti nasinya tinggal ambil aja— EEH! JANGAN MASUKIN GELAS KE MICROWAVE, SOU!!”

“Lho? kenapa? udah adem ini susunya.”

“Berikan gelasnya, sini! Jangan masukin kesana.”

“Oke(?)”

Menyerahkan gelas kembali, Mafu menyodorkan segelas susu putih hangat itu dan memberikannya pada Sou. “Nih.”

“Hehehe~ makasih!”

Meninggalkan Mafu yang menata makanan di dapur, Sou menghampiri 3 tuan muda di ruang tengah dan memanggil mereka untuk makan. Selesai makan, Mafu dan Sou bersiap ke sekolah setelah memastikan Eve, Soraru, dan Luz paham jalur keluar-masuk ruang rahasia. Luz sudah masuk lebih dulu karena masih harus menghandle pesan masuk di hp yang saking banyaknya sampai harus dialihkan ke laptop.

“Hati-hati Sou,” ucap Eve seraya masuk kembali ke ruang rahasia.

Sou melambaikan tangannya. “Iya, Eve-san.”

Berjalan lebih dulu meninggalkan dapur, Sou berseru dari balkon pintu. “Mafu-kun, ayo!”

“Iyaa!!” Sahut Mafu. “Soraru-san jaga diri ya? ada pudding sama cookies di kulkas buat siang. Jangan kemana-mana, oke?”

“Mhm.” angguk Soraru sekali.

Menghujani kecupan kecil-kecil di wajah Soraru, keduanya berpandangan agak lama dan Mafu tersenyum sambil membuka mulut tanpa suara. Mengikuti Mafu patuh, Soraru membuka mulutnya dan membiarkan si surai salju mengulum intens bibirnya selama beberapa detik.

Diakhiri dengan cium pipi, Mafu memperhatikan Soraru yang masuk ke dalam ruang rahasia dan mengunci rapat pintu rahasia dari luar. Mafu segera menyusul Sou sembari meraih tas gitarnya dan memakai sepatu kemudian mengunci pintu.

Sampai di sekolah, tidak ada hal khusus yang terjadi sampai pulang sekolah. Bedanya, Sou tiba lebih dulu di rumah Mafu karena pemuda itu harus kerja sambilan. Sampai di rumah Mafu, Sou menatap rumah yang lengang dan masih rapi seperti tadi pagi itu dan menerima telepon tepat di depan pintu.

Sou segera mengangkat telepon. “Halo?”

Sou, dimana kalian sekarang?

Ah, ini suara Masayoshi, ayah Eve. “Kami baik-baik saja.”

Baguslah kalau begitu. Nanti Hashiyan akan jemput kalian di depan kediaman malam ini. atau langsung ke tempat dimana kalian berada saja?

My Lovely Killer || MafuSora [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang