00.00
Aven bangun dari baring nya dan duduk di tepi kasur, ia kebelet pipis tapi ga berani buat keluar udah ada bayangan tersendiri jikalau ada sosok yang akan mengejar dirinya dari belakang saat ia akan kembali ke kamar. Aven berniat membangunkan nando tapi ia urungkan niatnya karna pasti nando akan mengejeknya penakut aven pun mulai berdiri dan berjalan perlahan ke pintu karna kamar nando gelap ia jadi tidak bisa melihat dengan benar. Lalu sesuatu terasa panas di bagian lehernya dan sebuah lengan tiba-tiba melingkar di perutnya spontan aven berteriak.
"ARGHHH KONTOL BIAWAK." Teriak aven
"Mau kemana?." Tanya nando
"Emang lo setan tiba-tiba muncul gada tanda-tanda nya sama sekali." Omel sang chubby
"Mau kemana sayang." Tanya nando sekali lagi kali ini nando mengendus leher kekasih nya sesekali menjilat nya pelan tak lupa ia menyelipkan tangan nya dan mengelus perut rata milik aven.
Aven yang mendapat perlakuan sensual dari nando hanya memejamkan matanya menahan gelisah, sejak kapan nando tau area sensitif milik aven? Terutama di leher dan pinggang titik dimana jika area itu disentuh maka hilang sudah kendali aven.
"Ke-ke kamar mandi." Jawab aven terbata
"Aku anterin aja." Nando langsung menggendong badan aven dan menuju ke kamar mandi tanpa terdengar protesan dari kekasih nya. Ia menggendong aven ala koala dan membiarkan lengan nya melingkar di leher. Aven merasakan gendongan nando amat sangat nyaman dia memejamkan matanya menghirup aroma nando dari lehernya aven pengen emut leher milik nando ia terlanjur sange sewaktu nando memeluknya dan mengendus lehernya. Saat sudah sampai kamar mandi nando menurunkan aven dan menatap pria kecil didepan nya yang kini telinga nya merah.
"Mau aku pegangin?." Tanya nando dengan polos nya
"Gue sunatin juga lo udah sana tunggu di luar!!." Sesuai perintah aven, nando pun keluar dari kamar mandi dan menunggu didepan pintu. Tak berlangsung lama aven keluar dengan wajah yang gelisah tapi juga dengan pipi yang merah hal ini menjadi tanda tanya untuk nando.
"Ada apa?." Tanya nando sambil menggendong kembali aven dan berjalan perlahan menuju ke kamar. Aven hanya menggeleng ia membiarkan nando menggendong dirinya dan ia hanya menidurkan kepalanya di bahu milik nando.
Sesampainya di kamar nando menutup pintu dan tak lupa ia mengunci pintu setelahnya nando duduk dan memangku aven. Membiarkan ruangan itu gelap, nando kembali menelusupkan tangan ke kedalam baju milik aven menyenderkan dahi nya di bahu milik kekasih nya membuat seukujur tubuh aven tegang. Sadar akan aven yang menegangkan badan nya nando hanya melirik melanjutkan aksi nya toh sang uke sekarang sepertinya malah menikmati perlakuan nya. Nando mulai menghisap leher milik aven, mengenyut dan menggigit hingga bercak merah tergambar disitu.
"Shh.. nanhh sakit." Bukanya berhenti justru nando makin bergairah mendengar pujaan nya mendesahkan namanya
Nando menidurkan badan kecil milik aven lalu melepas semua pakaian nya dan mulai mengelilingi seluruh tubuh aven dengan lidah nya. Aven hanya memejamkan matanya membiarkan nando menguasai tubuh dan pikiran nya, jujur ia sudah tak tahan hanya dengan lidah dan tangan nando, aven pun berinisiatif mengalungkan kedua tangan nya dan melingkar kaki dipinggang milik nando menarik tengkuk nya pelan agar tidak ada jarak diantara mereka berdua. Tak lupa aven juga menggesekan penis nya dan penis milik nando.
"Shh." Desis nando
"Mas aku mau yang ini mphh.." Racau aven
Nando ngelag diantara shock nya.
"Hah apa?."
"Please.. c'mon.. mas aku mau yang ini." Aven semakin cepat menggesekan penis miliknya dan nando.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WILD BOYFRIEND • MWB
HumorJefryan Fanando atau kerap dipanggil Nando seorang ketos yang galak, dingin, dan paling di takuti sama anak sekolah. Suatu hari nando disuruh oleh seorang guru untuk merubah sikap dari anak barbar bernama Aven. • • • "Akhh sakitt le-lepas" ringis av...