Cerita Singkat

2.3K 201 0
                                    

"Anak bungsu" apa yang ada di pikiran orang-orang saat mereka mendengar kalimat seperti itu? "Enak ya jadi anak bungsu? Kan di manja pasti." Atau "Jadi anak bungsu mah enggak usah repot, kan udah di urusin sama Kakak-kakaknya." Benar sih, tapi kebenarannya hanya sampai pada "di urusin Kakak" selebihnya jadi anak bungsu itu tidak se-menyenangkan apa yang di perkiraan orang-orang. Di manja? Memang. Tapi terkadang anak bungsu tidak bisa melakukan hal-hal sesuai dengan kemauannya sendiri.

Banyak sekali anak-anak yang terlahir sebagai anak bungsu. Hiresh salah satunya. Dia merupakan anak terakhir dari 4 bersaudara. Kakak pertamanya sudah bekerja sebagai budak coorporate. Mas Yoel begitu Hiresh memanggilnya bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan. Entahlah, Hiresh tidak terlalu mengerti dengan apa yang sedang di kerjakan sang Kakak.

Yang ke-2 Hiresh memanggilnya Kak Maven. Baru masuk kuliah, semester 3. Jika dulunya Maven hanya menghabiskan waktunya di sekolah dan di rumah, sekarang laki-laki itu lebih sering berkeliaran. Kalau kata Mas Yoel "Baru semester 3 loh kamu tuh Kak, sibuknya udah kayak pejabat." Tapi Kakak malah menjawab, "Enggak apa-apa yang penting enggak sibuk makan uang rakyat." Hiresh yang mendengarnya langsung meminta maaf. Takut tiba-tiba di depan rumahnya ada tukang bakso membawa walkie talkie.

Kakaknya yang terakhir, Abang Atha. Tapi bukan Atha gledek ya! Ini Atha pake H. Kadang Bang Atha suka sebal sendiri jika ada orang-orang yang mengejeknya tentang gen halilintar. Dia paling tidak suka di banding-bandingkan dengan suami Aurel itu. Katanya biar nasib saja yang sama, tapi hal-hal yang tidak perlunya tidak usah disamakan. Hiresh hanya bisa tertawa. Abang ini memang seseorang dengan kepribadian yang unik sekali.

Selain pertanyaan-pertanyaan tentang anak bungsu. Hiresh sering sekali mendapat pertanyaan "orang tua kamu dimana?" mereka ada di Jepang. Sebenarnya Mas Yoel dan Kak Maven itu lahir di Jepang karena Ayah mereka berasal dari sana. Pada saat Mas Yoel duduk di bangku sekolah dasar dan Kak Maven baru akan memasuki taman kanak-kanak, Ayah di pindahkan tugaskan ke Indonesia. Mereka akhirnya memutuskan untuk menetap sampai akhirnya Hiresh lahir.

Pada saat Hiresh duduk di sekolah menengah pertama, Ayah harus kembali ke Jepang untuk urusan pekerjaan. Karena Ibu sudah tidak memiliki keluarga yang harus di jaga, beliau memutuskan untuk ikut bersama sang suami. Sementara anak-anaknya memutuskan untuk menetap di Indonesia. Selain karena alasan sekolah, mereka juga tidak ingin meninggalkan teman-temannya disini. Alhasil Mas Yoel yang saat itu menyanggupi untuk mengurus ke-3 anaknya memutuskan untuk tidak ikut ke Jepang.

Begitu kira-kira singkatnya. Cerita Hiresh yang lainnya masih harus di ceritakan lebih banyak lagi. Sepertinya Hiresh juga tidak perlu repot-repot menceritakan dirinya sendiri sebab seiring berjalannya waktu, semua akan mengerti seperti apa sosok Hiresh selama ini. Hiresh adalah anak yang pemalu, tapi juga mudah berteman. Dia hanya tidak bisa memulai sebuah percajakapan. Katanya tidak suka di manja, tapi sebenarnya sifat dia bertolak belakangan dengan penolakannya sendiri. Itu hanya cerita singkatnya, untuk lebih jauhnya mari kita cari tau sendiri.

4 BROTHERS || J-Line TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang